SUNAT atau khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Sunat telah dilakukan sejak zaman prasejarah, diamati dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba.
Alasan tindakan ini masih belum jelas pada masa itu tetapi teori-teori memperkirakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau persembahan. Praktik ini juga terdapat di kalangan mayoritas penduduk Korea Selatan, Amerika, dan Pilipina.
Namun apabila proses khitan itu mengalami kesalahan, seperti kasus khitan tradiosionil di Afrika Selatan, maka tindakan medis akan ikut dalam penanganannya.
Pada kasus ini, pasien kehilangan penis tiga tahun lalu,saat sejumlah dokter menyarankan agar dia mengamputasi penis yang rusak akibat sunat tradisional Afrika dan menjalani cangkok penis.
Sukses cangkok penis pertama ini sengaja diumumkan saat ini, karena dokter menunggu pemulihan pasien, dan apakah penis baru yang diterimanya berfungsi dengan baik. Bedah medis ini tidak terlepas dari peran besar Dr Christiaan Barnard, ahli bedah Afrika Selatan.
Tahun 1967 sang dokter ini menggemparkan dunia ketika menjadi orang pertama yang sukses mencangkok jantung. Hampir 50 tahun setelah peristiwa itu, tepatnya 11 Desember 2014 lalu, sejumlah tim dokter dari negara yang sama menjadi yang pertama sukses cangkok penis.
Bloomberg melaporkan operasi pada 11 Desember 2014 itu berlangsung sembilan jam. Penerima cangkok penis pertama itu, namanya tidak disebutkan, adalah pria berusia 21 tahun.
Andre van der Merwe, kepala Divisi Urologi Universitas Afrika Selatan yang memimpin operasi ini, mengatakan tim dokter masih harus menunggu apakah setelah dua tahun pasien benar-benar bisa menggunakan penis barunya.
Ini cangkok penis kali kedua di Afsel. Yang pertama tak diumumkan, meski berlangsung sukses.
"Ada kebutuhan yang lebih besar di Afrika Selatan untuk cangkok penis dibanding di belahan dunia lain," ujar Van der Merwe. "Di sini, banyak anak muda kehilangan penis setiap tahun karena komplikasi penyakit akibat sunat tradisional." (bbc/afp/es)