Tetirah ke Pagoda Dewi Kwan Im Watugong

Oleh: Christian Heru Cahyo Saputro. Pagoda Avalokitesvara atau yang lebih dikenal dengan pagoda Dewi Kwan Im konon disebut-sebut paling tertinggi di Indonesia ini berlokasi di pinggir jalan Semarang – Solo, jalan Perintis Kemerdekaan, Watu Gong tepatnya di depan Markas Kodam Diponegoro, Semarang. Pagoda ini menjulang indah, apalagi ketika malam hari tiba lampunya berpendar.

Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang ini, ditetapkan Museum Rekor Indonesia sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda yang memiliki tinggi 45 meter itu dibangun tujuh tingkat. Pada bulan Juli 2006. Manajer Muri Paulus Pangka menyerahkan penghargaan Muri nomor 2208/ R.MURI/VIII/2006 kepada Paul Sun Kok dan Halim Wijaya pimpinan Yayasan Buddhagaya Watugong, atas berdirinya pagoda tersebut.

Hampir semua konstruksi bangunannya terbuat dari beton, banyak menggunakan latar warna merah dan beberapa arca di tiap tingkat pagodanya. Selain itu, dua gazebo besar tampak mengapit di samping kanan-kirinya, yang berfungsi sebagai tempat tambur dan lonceng, yang menjadi salah satu adat kelengkapan pagoda.

Bangunan Pagoda Kwan Im yang kokoh dan artistik ini berada di kompleks Vihara Buddhagaya Watugong. Bangunan yang menjulang ke awan ini dibangun pada tahun 2005. Bangunan ini pembangunannnya selesai hanya dalam jangka waktu sepuluh bulan saja.

Pada bangunan yang mempunyai tujuh tingkat ini terdapat patung Dewi Welas Asih dari tingkatan kedua hingga keenamnya. Namun sedikitnya 20 patung Kwan Im dipasang di Pagoda tersebut. Mulai tingkat kedua sampai keenam terdapat patung Dewi Kwan Im dengan empat buah patung pada masing-masing tingkatan yang mengarah menuju empat penjuru mata angin.

Pemasangan Dewi Welas Asih ini disesuaikan dengan arah mata angin. Hal ini dimaksudkan, agar Dewi yang selalu menebarkan cinta kasih tersebut bisa menjaga Kota Semarang dari segala arah.

Sedangkan pada tingkat pertama terdapat sebuah patung Dewi Kwan Im dengan ukuran yang cukup besar. Di sekeliling tingkat pertama ini juga terdapat beberapa patung Dewi Kwan Im ataupun patung Buddha. Mungkin karena banyak patung Dewi Kwan Im inilah Pagoda Avalokitesvara disebut juga Pagoda Dewi Kwan Im.

Vihara Pertama di Indonesia

Di kompleks ini di sebelah Pagoda Avalokitesvara terdapat sebuah bangunan yaitu Vihara Buddhagaya. Menurut sejarah vihara ini merupakan Vihara pertama di Indonesia setelah keruntuhan kerajaan Majapahit. Pada tahun 1955 YM Bhante Narada dan Bhante Ashin meresmikan vihara tersebut.

Saat kedatangan YM Narada di Indonesia, beliau sempat menanam pohon Bodhi (hasil cangkokan dari Bodhgaya, India) di dua tempat di yaitu Candi Borobudur dan Vihara Watugong. Namun yang di Candi Borobudur sudah dimusnahkan karena dianggap merusak bangunan candi. Vihara ini sempat terlantar selama kurang lebih 8 th tahun namun sekarang bangkit kembali dibawah binaan Sangha Theravada Indonesia.

Diharapkan, keberadaan pagoda pertama di Indonesia itu, bisa menjadi wahana pemersatu acara-acara keagamaan Buddha di samping Candi Borobudur.

Pagoda Avalokitesvara juga disebut Pagoda Metakaruna atau Pagoda Cinta Kasih Sayang karena keberadaannya untuk menghormati figur cinta kasih dan kasih sayang, yaitu Kwan She Im Poo. Pembangunan dilatar belakangi kebutuhan umat akan tempat ibadah yang layak dan nyaman.

Sebelumnya, di lokasi itu sudah berdiri vihara kecil yang didirikan pada tahun 1957. Avalokitesvara Buddhagaya memiliki banyak keistimewaan. Mulai dari genteng, aksesori, relief tangga dari batu (9 naga), kolam naga, lampu naga, air mancur naga, hingga patung burung hong dan kilin, seluruhnya diimpor langsung dari negeri tirai bambu.

Selain itu, pagoda itu terdiri atas tujuh tingkat. Tiap tingkat memiliki empat buah patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru. Khusus di tingkat pertama, terdapat empat patung yang berbeda-beda. Patung Dewi yang membawa bunga dan teratai bisa digunakan pengunjung untuk berdoa agar dimudahkan mendapatkan jodoh. Patung Dewi dengan membawa anak perempuan, ditujukan bagi pengunjung yang berkeinginan memiliki anak perempuan.

Demikian pula dengan patung Dewi yang membawa anak laki-laki, digunakan pengunjung berdoa agar mendapatkan anak laki-laki. Satu lagi, patung Dewi Kwan Im digunakan pengunjung untuk memohon panjang umur. Khusus ditingkat VII, diisi empat buah patung Amitaba.

Selain 24 patung Dewi Kwan Im dan empat patung Amitaba, di tingkat I juga diletakkan satu patung besar Dewi Kwan Im dengan tinggi 5,10 meter serta satu patung Panglima We Do.

Pagoda Pelindung Bencana

Jumlah total patung yang ada di pagoda ini ada 30 buah. Patung besar Dewi Kwan Im dipasang menghadap Kota Sema­rang dengan tujuan agar masyarakat terhindar dari segala bencana. Patung Panglima We Do dimaksudkan sebagai pelindung keselamatan sekaligus penjaga pagoda tersebut. Di samping pagoda juga ada patung budha tidur. Sedangkan di pelataran depan pagoda ada patung budha yang sedang bersemedi di bawah kerindangan pohon bodhi.

Di komplek ini juga ke depan akan didirikan patung budha setinggi 36 meter dari perunggu. Selain itu juga akan dipasang 9999 patung budha ukuran kecil. Jadi di Komplek Vihara Budhagaya ini total akan berdiri 10.000 patung budha. Bila rancangan ini terealisir kompleks vihara ini makin megah dan memesona dan akan jadi kebanggaan umat budha Indonesia.

Jalan Menuju Pagoda Dewi Kwan Im

Pagoda Dewi Kwan Im, ini letaknya sangat strategis di sisi jalan Semarang – Solo di kawasan Watugong, Semarang. Untuk menuju ke Pagoda Dewi Kwan Im Watugong ini tak sulit dari Bandara Ahmad Yani, Semarang hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan taxi. Sedangkan kalau dari bandara Adi Sumarno, Solo, membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam 30 menit.

Selain itu untuk menuju lokasi Pagoda Dewi Kwan Im juga dapat menggunakan bus umum jurusan Semarang – Salatiga atau Semarang Solo. Tepat di depan Kodam Diponegoro berhenti, karena pagoda Dewi Kwan Im ini letaknya berhadap-hadapan dengan Kantor Komando Daerah Militer IV Diponegoro, Jawa Tengah. ***

()

Baca Juga

Rekomendasi