Simalungun, (Analisa). Kopi dari Sumatera mendapat perhatian spesialis karena memiliki keunikan cita rasa yang khas. Untuk itulah Star Bucks (merupakan kelompok penyaji kopi) sengaja membeli kopi dari Sumatra Indonesia, di antara 30 negara penghasil kopi.
Hal itu dinyatakan Andrew Linnemen, seorang petinggi Starbucks asal USA kepada sejumlah wartawan dalam kunjungan ke lokasi Pembibitan Kopi Konservasi Poktan Namanis Desa Sinaman II Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Senin (23/) sore.
Menurutnya, sengaja datang dengan rombongan dari Tiongkok, Taiwan, Swiss dan Amerika Serikat, ingin memahami proses penanaman kopi dari dekat sekaligus melakukan kerja sama dengan petani kopi setempat serta mengenai kelangsungan kehidupan petani dan tanaman kopi juga menjadi konsentrasi.
“Mengenai kopi dari Sumatera, merupakan kebanggaan tersendiri bila kami dapat menghidangkan kopi Sumatera di Gerai Star Bucks seluruh dunia,” sebut Andrew Linneman yang juga merupakan pimpinan Star Bucks Origin Experience (SOE) 2015.
Proyek Manager Concervation International (CI), Fitri Hasibuan mengatakan, CI digandeng Star Bucks dalam mendukung dan memfasilitasi kelompok tani di daerah itu mulai pembibitan, membuat saung dan mendampingi kelompok tani sehingga mengetahui mengelola kopi yang baik.
Kopi Arabika
Ketua Himpunan Masyarakat Kopi Arabika Sumatera Simalungun (HMKASS), Wala Tindaqon mengatakan, mayoritas kopi yang tumbuh di Simalungun jenis kopi Arabika.Bahkan kopi Arabika Simalungun mendapat sertifikat dari Kemenkum dan HAM.
Data terakhir dari Dinas Perkebunan Simalungun, luas lahan perkebunan kopi Arabica di Kecamatan Pematang Sidamanik mencapai 358,91 hektare, rata rata produksi 1.502,04 hektare per tahun, sebutnya.
Kakanwil BI Medan, Difi Johansyah didampingi Deputy Direktur, Elly Tjan selaku pendukung petani kopi Simalungun mengatakan, berapreasi atas karya petani kopi yang berhasil dikenal masyarakat dunia khusus penggemar minum kopi. Selain itu, mendorong kerja sama petani kopi Simalungun dengan Star Bucks.
Elly Tjan mengatakan, mengunjungi kelompok tani kopi “Namanis” di Simalungun merupakan kunjungan tahunan ke daerah penghasil kopi.Sebagai salah satu stake holder di daerah, KPW.BI Pematangsiantar mendukung pertemuan untuk mendorong pengembangan kopi daerah.
Berdasarkan data BPS Simalungun,luas areal tanam menghasilkan yang ditanam kopi di Simalungun sekitar 8.665 hektare, terdiri dari kopi Arabika seluas 6.253,4 hektare dengan jumlah produksi 9.51,10 ton dan kopi Robusta seluas 2,441,68 hektare dengan jumlah produksi 2.216,47 ton.
Disebutkan, KPw BI beberapa kali melakukan identifikasi lapangan kepada petani kopi Simalungun. Beberapa masalah yang muncul, kurangnya konsistensi teknik budi daya kopi, sarana pengolahan kopi dan manajemen pengelola usaha.
BI telah melakukan beberapa hal, seperti mempasilitasi keikut sertaan petani kopi kegiatan penyuluhan petani pakar di KPw BI Sumut pada Desember 2014. Pengembangan klaster kopi Arabika bekerja sama dengan Pemkab Simalungun.
Selain pemberian bantuan teknis, BI juga memberikan bantuan mesin pengolahan kepada kelompok petani kopi Namanis untuk meningkatkan nilai tambah hasil olahan kopi di Simalungun.
Mendorong penguatan komitmen seluruh stake holders yang terlibat, agar seluruh stake holder memiliki visi yang sama dalam pengembangan klaster kopi dan tahap selanjutnya mendorong pemasaran dan branding produk, agar kopi Arabika Simalungun dikenal baik dalam maupun luar negeri.
Bupati Simalungun diwakili Kadisbun Simalungun, Amran Sinaga didampingi Camat Pamatang Sidamanik, Riando Purba berterima kasih atas kehadiran Star Bucks ke daerah Simalungun sekaligus melihat dari dekat para petani kopi Arabika Sumatera Simalungun. Tanaman kopi tidak merusak lingkungan ataupun alam, sebutnya. (er)