Hari Pertama Cheng Beng

Pengunjung Keluhkan Beredarnya Tiket Masuk Palsu

Medan, (Analisa). Hari pertama pelaksanaan ritual Cheng Beng (ziarah ke makam leluhur) di kawasan Kedai Durian, Rabu (25/3) diwarnai keluhan sejumlah pengunjung khususnya masyarakat Tionghoa di daerah ini. Mereka mengeluh maraknya peredaran karcis masuk palsu yang diedarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

 Maraknya peredaran tiket masuk palsu ke kompleks kuburan Tionghoa Yayasan Budi Luhur (YBL) di musim ritual Cheng Beng tersebut, terungkap dari survei yang dilakukan jajaran pengurus yayasan dan sejumlah panitia terhadap sejumlah pengunjung yang masih memegang potongan tiket masuk palsu.

“Kalau tiket masuk itu resmi atau asli dikeluarkan yayasan atau panitia, kita sama sekali tidak mengeluhkannya. Karena, peruntukan tiket masuk sebesar Rp 50 ribu tersebut jelas peruntukannya. Tapi, kalau yang kita terima tiket masuk palsu, kita sangat menyesalkannya,” kata Amin salah seorang pengunjung di area Cheng Beng.   

Untuk itu, dia berharap petugas keamanan dan seluruh kepanitiaan yang sudah ditugasi dalam pengamanan dan pelayanan di kuburan Tionghoa Kedai Durian tersebut, harus bisa menertibkan oknum-oknum yang memegang tiket masuk palsu tersebut. 

Menanggapi masih beredarnya tiket masuk palsu ke lokasi Cheng Beng di Kompleks Yayasan Budi Luhur Kedai Durian, Harun selaku Ketua Yayasan juga sangat menyesalkan hal itu.

Menurut dia, pada rapat persiapan yang digelar, Kamis (19/3) lalu, Yayasan Budi Luhur pengelola dan unsur Muspika Plus Kecamatan Medan Johor sudah sepakat dan berkomitmen untuk menciptakan suasana kondusif pada pelaksanaan ritual Cheng Beng 2015 di kawasan Kedai Durian hingga berakhir pada 5 April mendatang.

Harun yang akrab disapa Alun itu lebih lanjut mengemukakan, dengan beredarnya tiket masuk palsu tersebut tidak hanya akan merugikan unsure muspika setempat. Tapi, juga merugiakan yayasan yang akan memilah-milah hasil pendistribusian tersebut untuk kepentingan pemeliharaan makam, honor panitia dan lainnya.

“Untuk itu, kita mengimbau kepada para pengunjung agar membeli tiket masuk di pos yang melewati rel kereta api. Tepatnya, masuk dari Deli Tua menuju Kedai Durian dan Simpang Stasiun,” jelas Alun seraya menambahkan bahwa tiket masuk sebesar Rp 50 ribu itu bantuan seikhlas hati. 

Dan kepada petugas keamanan, Alun mengajak untuk secara bersama-sama menertibkan para pemegang tiket masuk palsu tersebut. Sehingga, para pengunjung Cheng Beng yang berdatangan dari daerah Sumut, bahkan luar negeri itu tidak merasa dibohongi dengan menyalurkan sumbangan berupa pembayaran tiket masuk yang tidak sesuai sasaran. (msm)

()

Baca Juga

Rekomendasi