Kholid Firdaus Danyon Zipur 16/DA

Kodam IM Siap Antisipasi Munculnya Aksi Terorisme

Banda Aceh, (Analisa). Panglima Kodam Iskandar Mu­da (Pangdam IM), Mayjen TNI Agus Kriswanto menegaskan, TNI di bawah jajaran Kodam IM siap mengantisipasi munculnya aksi-aksi terorisme. Hal itu dilakukan dengan mempersiapkan prajurit yang handal.

Untuk mengantisipasi muncul­nya aksi-aksi terorisme di wilayah Aceh ini, juga dituntut adanya kesiapan dari TNI dalam hal ke­mam­puan anti sabotase atau penji­nakan bahan peledak. Kemam­puan-kemampuan ini semuanya bertumpu kepada Satuan Zeni yang harus dijawab dengan kesiapan operasional yang tinggi.

“Menjawab tantangan tersebut Batalyon Zeni Tempur harus dapat menjaga dan memelihara kondisi yang baik,” tegas Pangdam dalam amanat tertulis yang dibacakan Kasdam IM, Brigjen TNI L.Rudy Polandi dalam pelantikan dan sertijab Komandan Batalyon Zeni Tempur 16/Dhika Anoraga (Da­nyon Zipur 16/DA) dari Letnan Kolonel Czi Ubaidillah kepada Mayor Czi Kholid Firdaus di lapangan upacara Batalyon Zeni Tempur 16/Dhika Anoraga Aceh Besar, Kamis (26/3).

Disebutkan, Danyon Zipur 16/Dhika Anoraga harus bekerja keras dan berdedikasi tinggi serta harus dapat menjaga, memelihara, dan mengembangkan kualitas kerja satuannya melalui pembinaan satuan yang dilakukan dengan baik dan benar.

Harus diakui, negara belum mampu mendukung sepenuhnya material dan alutsista yang dibu­tuh­­kan oleh satuan ini, namun segala keterbatasan ini hendaknya dapat diatasi dengan langkah-langkah yang inovatif dan kreatif, sehingga dapat dijadikan sebagai penggugah semangat untuk senan­tiasa dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Miliki Kepedulian

Oleh karena itu, seorang koman­dan harus memiliki kepedulian yang tinggi dengan mendorong setiap anggotanya untuk meme­lihara material dan semua aset satuan, sehingga setiap saat siap untuk dioperasionalkan.

Dikatakan, Yonzipur 16/Dhika Anoraga mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis zeni dalam bentuk konstruksi dan des­truksi guna mempertinggi kemam­puan operasional pasukan kawan serta menghambat gerak maju pasukan lawan dalam rangka men­du­kung tugas pokok Kodam Is­kandar Muda.

Sebagai satuan yang bertugas di komando kewilayahan, maka ke­ber­hasilan pelaksanaan tugas Yonzipur 16/Dhika Anoraga tidak dapat dipisahkan dari dukungan masyarakat dan kondisi wilayah di sekitar pangkalan, upaya pembi­naan teritorial, agar prajurit me­nge­nal lingkungan dan kehidupan masyarakat di sekitar pangkalan.

“Dengan demikian maka akan tercipta komunikasi yang har­monis, sehingga  masyarakat akan merasa memiliki dan merasa aman dengan keberadaan satuan Yonzi­pur 16/Dhika Anoraga,” ujar Pang­dam.

Dengan kondisi wilayah Aceh yang rawan bencana, maka ke­beradaan Yonzipur 16/Dhika Ano­raga memiliki arti yang sangat penting. Pengalaman selama pe­nanganan pascamusibah yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh menunjukkan bahwa satuan-satuan Zipur memiliki peran yang sangat besar selama proses rehabilitasi.

Peralatan dan material yang digunakan Satuan Zeni banyak bersentuhan dengan teknologi tinggi, maka seluruh prajurit di Batalyon Zipur 16/Dhika Anoraga harus mengikuti dinamika perkem­bangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan cara menambah wawasan dan menumbuhkan se­mangat belajar dan berlatih setiap saat. (irn)

()

Baca Juga

Rekomendasi