Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn. Bangsa Tiongkok, adalah bangsa besar. Jumlah penduduknya besar, wilayahnya besar, mereka juga memiliki kebudayaan besar (agung). Senirupa dan arsitekturnya terkenal bermutu tinggi. Karya seni peninggalan kuno, hingga sekarang menjadi koleksi para pecinta seni, dihargai sangat tinggi.
Patung, relief, lukisan, keramik, kaligrafi, hingga karya arsitekturnya unik. Memiliki ciri khas bangsa Tiongkok. Karya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan karya bangsa lain.
Kebudayaan Tiongkok kuno secara umum dipengaruhi oleh ajaran Kunfusius, Budha dan Islam. Kebudayaan berdasarkan ajaran Konfusius paling dominan. Tempat peribadatan dihiasi dengan patung dewa-dewi mereka. Demikian halnya dengan bangunan sekuler seperti rumah tinggal dan bangunan umum, terdapat patung dan kaligrafi menghiasi ruangan.
Selama masa berabad-abad penguasa jatuh bangun, kaisar dan dinasti silih berganti. Karya seni terus diproduksi oleh para seniman maestro yang mengabdi pada raja. Seniman yang berkarya tidak untuk kepentingan raja. Mereka berkarya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Setiap dinasti menghasilkan gaya dan corak karya seni yang berbeda dengan dinasti lainnya. Demikian juga dengan gaya dan corak yang diciptakan oleh seniman yang berkarya di luar kerajaan.
Dinasti adalah keluarga yang memegang kekuasaan turun-temurun selama beberapa generasi. Ada beberapa dinasti di Tiongkok, berkuasa selama ribuan tahun. Setiap keluarga secara turun temurun berkuasa, hingga ratusan tahun.
Dinasti yang paling tua adalah dinasti Shang yang berkuasa sekitar lima ratus tahun, sekitar 1570-1045 Sebelum Masehi. Meskipun kebudayaan sangat tua, kebudayaan logam sudah mulai dikenal. Berbagai macam senjata dan karya seni terbuat dari batu dan perunggu.
Dinasti berikutnya adalah dinasti Zhou, berkuasa sekitar 1045-256 Sebelum Masehi. Pada dinasti ini sudah mulai diciptakan karya seni dari berbagai macam logam, dari perunggu hingga emas. Karya senirupa juga dibuat dari kayu, sutera dan keramik. Selain itu juga telah dikenal luas pemakaian kaca cermin dan bel dari perunggu.
Dinasti berkuasa berikutnya adalah dinasti Han, Qin, dan enam dinasti lain yang berkuasa sekitar 221 Sebelum Masehi, hingga 589 Sesudah Masehi. Periode penting sejarah Tiongkok kuno, pada zaman ini diciptakan karya seni patung prajurit dengan kuda yang jumlahnya lebih dari 6000 buah. Karya tersebut masih bisa disaksikan, hingga sekarang.
Keramik bermutu tinggi berupa mangkuk, piring dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya ditemukan pada zaman dinasti ini. Selain itu terdapat karya seni berupa patung-patung Budha dan lukisan-lukisan dengan berbagai macam tema.
Dinasti Tang yang berlangsung tahun 618-907 merupakan abad keemasan bangsa Tiongkok. Pemerintahan yang kuat dan kemakmuran ekonomi membawa banyak kesejahteraan. Karya seni maju pesat termasuk lukisan, keramik, karya logam, musik dan sastera. Lukisan piktorial dan lukisan dekoratif juga berkembang pesat.
Dinasti Song berlangsung tahun 960-1279. Pada era ini didirikan berbagai sekolah seni. Banyak seniman dibiayai oleh kerajaan. Lukisan burung dan bunga, banyak diciptakan untuk memenuhi selera keindahan para bangsawan. Selain itu lukisan panorama, juga banyak diciptakan. Lukisan bertema pepohonan dan pegunungan atau perbukitan tampak dari jauh.
Tiga dinasti yang berkuasa berikutnya adalah dinasti Yuan berlangsung tahun 1279-1368, dinasti Ming berlangsung tahun 1368-1644, dan dinasti Qing berlangsung 1644-1911. Pada zaman dinasti Ming tembok raksasa Tiongkok dibangun. Pada era ketiga dinasti ini senirupa semakin berkembang pesat. Lukisan, patung, relief, kalilgrafi dan keramik berkualitas tinggi. Terbuat dari berbagai logam mulia, Kristal, batu mulia, kayu, bambu, kain sutera dan berbagai macam bahan bermutu tinggi lainnya.
Memasuki abad 20 hingga kini, bangsa Tiongkok bermetamorfosa dari bangsa tradisional menjadi bangsa modern. Mereka tidak hanya hebat di bidang senirupa, mereka telah menjadi kekuatan ekonomi, sosial, politik, budaya dan militer terdepan di dunia. Bangsa Tiongkok memang bangsa besar.
Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara