Oleh: Jekson Pardomuan.
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. – Kisah Para Rasul 2 : 21
Menjadi pengikut Kristus tidak semudah yang kita bayangkan. Ada saja tantangan dan rintangan yang menghadang kita di depan. Ketika kita memutuskan untuk sungguh-sungguh di dalam Tuhan, maka disaat itu juga berbagai macam godaan dan tantangan datang menghadang. Mungkin kita akan berkata dalam hati, “mengapa begitu susah untuk mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh ?”
Mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh ternyata bukan hanya bagi orang Kristen saja, semua orang tanpa terkecuali, pasti punya masalah. Persoalan demi persoalan yang kita hadapi mungkin belum ada apa-apanya dibadingkan persoalan yang dihadapi teman kita atau saudara kita yang lain. Kita tidak mengalaminya sendiri!
Oleh karena itu, jangan langsung putus asa dan merasa rendah hati. Hindari perasaan kasihan pada diri sendiri. Berserulah kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguhlah kalau datang kepada Tuhan. Pemazmur berkata, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;” (Mazmur 34:20). Tuhan selalu punya cara ajaib untuk menolong dan menyediakan jalan keluar bagi setiap permasalahan. Masalah tidak hanya dialami orang Kristen awam, tapi bisa terjadi dalam kehidupan pelayan Tuhan atau orang-orang yang terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.
Berseru kepada Tuhan adalah hal yang kita lakukan apabila kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat dan jalan buntu. Ketika doa-doa kita serasa tidak kunjung dijawab dan ketika daya upaya kita sudah tidak memungkinkan, hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu berteriak dan berseru-seru memanggil nama Tuhan dengan segenap kekuatan kita.
Janji firmanNya: ketika kita mau berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab kita, bahkan lebih dari yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kita ketahui. "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2 : 21 kembali diingatkan oleh Rasul Paulus dalam Roma 10 : 13 “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” Ini menjadi pedoman kepada kita agar senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Menghadapi ujian, kesulitan dalam hal keuangan dan persoalan-persoalan dalam ruymah tangga, tak akan pernah terselesaikan kalau kita berseru pada orang yang salah. Akan tetapi kalau kita berseru pada Tuhan, maka Tuhan akan membuka jalan keluar bagi masalah kita.
Yeremia, meskipun sebagai nabi Tuhan, pun mengalami masa-masa yang sulit. Ketika menyampaikan nubuat yang diperintahkan Tuhan kepadanya, Yeremia dibenci dan dianiaya. Dalam keadaan demikian, sudah tentu sebagai manusia Yeremia merasa takut dan nyaris putus asa. Tetapi Yeremia tidak berteriak-teriak minta tolong kepada manusia. Alkitab mencatat Yeremia berseru kepada Tuhan, “Ya Tuhan, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!” (Ratapan 3:55-56).
Sungguh, Tuhan itu bukan Tuhan yang tuli, Dia mendengar teriak anak-anak-Nya yang berada dalam kesesakan. Maka Tuhan memakai Ebed-Melekh untuk menyelamatkan Yeremia. Orang Etiopia itu melapor kepada raja bahwa Yeremia telah dimasukkan dalam perigi (Yeremia 38:7-9). Lalu raja menyuruh Ebed-Malekh untuk membebaskan Yeremia, “Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!” (Yeremia 38:10). Bila saat ini kita sedang dalam ‘perigi masalah’ dan sepertinya tidak ada harapan, berserulah kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikan jalan keluar yang terbaik
Setiap orang yang mengikut Kristus harus sadar bahwa kita siap menerima tantangan dan memikul penderitaan. Tetapi ada satu kekuatan yang membuat kita dapat bertahan menghadapi semuanya itu, yaitu karena Allah tidak pernah membiarkan kita sendiri. Dengan keyakinan yang kokoh kita tahu bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar atas setiap persoalan yang kita hadapi, tidak peduli sebesar apapun persoalan itu.
"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." Yeremia 33:3
Bartimeus, seorang pengemis buta, ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus sedang lewat, mulai berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47). Meski ditegor oleh banyak orang supaya ia diam, ia semakin keras berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:48). Mendengar seruan Bartimeus Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan memberi pertolongan. "Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." (Markus 10:52b).
Juga Daud, sebelum menjadi raja, kehidupannya diwarnai dengan penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Salah satunya adalah Saul yang adalah mertuanya sendiri. Bagi Daud, Saul bukan sekadar mertua, tetapi juga seorang raja, pemimpin, panutan yang seharusnya mengayomi, tapi Saul justru berbuat yang sebaliknya yaitu ingin melenyapkan Daud. Dalam keadaan terjepit Daud pun berseru-seru kepada Tuhan, "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku." (Mazmur 57:3).
"Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Mazmur 50:15
Setiap hari kita memiliki banyak persoalan yang berbeda-beda. Ada yang kesulitan dalam keuangan, ada yang kehilangan pekerjaan, bermasalah dalam hubungan keluarga dan persoalan-persoalan lainnya. Akan tetapi, ketika kita berseru kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan merasa ada kelegaan dan ketenangan.
Firman Tuhan dalam 2 Timotius 2:22 menuliskan “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” Amin.