Medan, (Analisa). Pengelola perparkiran pusat perbelanjaan MP di Jalan Iskandar Muda, Medan, diminta bertanggung jawab atas kehilangan mobil Toyota Innova BK 1232 KB milik Magdalena De Kock, 23 Desember 2014 lalu.
"Pengelola parkir plaza tersebut harus bertanggung jawab, sebab mobil klien kami telah hilang di lokasi itu. Ini membuktikan lokasi tersebut tidak aman," pinta kuasa hukum Yopi De Kock, M. Ali Imran Lubis, SH dari kantor pengacara HK & Assosiates, Selasa (14/4).
Ali menyebutkan, meski kejadian itu sudah empat bulan, tetapi pihak pengelola tidak memiliki niat baik menyelesaikannya. Bahkan pihaknya sudah beberapa kali mencoba bertemu, namun tetap gagal.
Dia menerangkan, peristiwa itu terjadi saat Magdalena berkunjung ke plaza tersebut hendak menemui temannya. Di situ, korban memarkirkan kendaraannya dengan karcis nomor seri A 320712. Satu jam berselang, korban kaget sebab mobilnya sudah tidak ada. "Dalam keadaan bingung dan panik, korban menanyakan kepada pengelola dan mendapat jawaban tidak tahu," sebutnya.
Tak berselang lama, lanjut Ali, Yopie De Kock melaporkan peristiwa itu ke Polsek Medan Baru STTPL/2602/XII/2014/SPKT Sek Medan Baru tanggal 23 Desember 2014.
Dia mengaku heran mobil bisa hilang sebab karcis parkir masih dipegang pemilik kendaraan. "Mengapa mobil bisa keluar, sedangkan karcis masih ada," katanya.
Ali menambahkan, kliennya sangat dirugikan secara materil hak dan kepentingan hukumnya. Apalagi, sudah berulangkali meminta bertemu pimpinan pengelola perpakiran, tetapi mereka seolah ingin lepas tanggung jawab. "Kami juga telah mengirim surat somasi sampai dua tiga kali, tapi terkesan diabaikan," sebutnya.
Berdasarkan komunikasi dengan Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Oscar S Tedjo, tambah Ali, besok (hari ini-red) pihak kepolisian akan memanggil pengelola perparkiran.
Terpisah, pengawas perparkiran bermarga Panggabean menegaskan pihaknya telah membuka pintu damai. Tetapi, katanya, pihak korban tidak mau. "Kita sudah mau damai, tapi mereka yang tak mau karena menginginkan ganti rugi penuh. Itu bukan damai namanya," tegasnya.
Dengan demikian, tambah Panggabean, di situlah kendalanya hingga perdamaian sulit terwujud. (hen)