Jakarta, (Analisa). Pecatur andalan tuan rumah, Master Internasional Sean Winshand Cuhendi akhirnya meraih Norma Grand Master pertamanya lebih cepat dari yang diperkirakan dalam Turnamen Catur Japfa Grand Master 2015 di Jakarta, Selasa (21/4).

Menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem, dalam turnamen sebelas babak ini seorang pecatur bergelar Master Internasional (MI) berhak mendapat Norma Grand Master jika bisa meraih delapan poin sepanjang turnamen.

Tetapi jika hingga babak sembilan bisa meraih enam poin, maka dia dinyatakan berhak mendapat norma grand master. Sedang hasil pertandingannya setelah babak sembilan itu sudah tidak berpengaruh.

Hal itulah yang terjadi pada Sean. Dia dinyatakan berhak mendapat Norma Grand Master sebab hingga babak sembilan dia berhasil mengumpulkan 6,5 poin.

Tambahan satu poin yang menentukan itu diraih Sean setelah di babak sembilan kemarin dia menaklukkan pecatur Pilipina GM Antonio Rogelio.

Pimpin Klasemen

Selain meraih Norma GM, Sean juga tampil memimpin klasemen. Kendati Sean dan pecatur Vietnam Nguyen Anh Dung sama-sama mengumpulkan 6,5 poin namun dalam perhitungan permainan catur, Sean dinyatakan unggul SB. Pelajar kelas dua SMA Negeri 21 Jakarta kelahiran 5 November 1997 ini mulai serius menekuni olahraga catur sejak kelas 3 SD. Minat dan bakatnya yang besar serta ketekunannya membuat dia meraih gelar Master Percasi (MP) saat duduk di bangku SMP.

Selanjutnya dia seperti tidak kesulitan meraih gelar-gelar berikutnya seperti Master Nasional(MN) dan Master Internasional (MI).

Baru-baru ini Sean sempat mendalami catur selama 10 bulan di Hongaria. Sementara sekolahnya tetap di Jakarta dengan sistem belajar jarak jauh.

Sementara itu Irene Kharisma Sukandar gagal meraih norma grand master yang kedua. Di babak sembilan kemarin dia kalah dengan rekan senegaranya MI Farid Firmansyah.

Irene hanya berhasil mengumpulkan lima poin hingga babak sembilan. Irene membutuhkan tiga poin lagi, sedangkan pertandingan hanya tersisa dua babak lagi. (gun)