Corat Moret Lukisan Abstrak

Oleh: MH Heikal

Lukisan apa ini? Kok, hanya coret-coretan saja. Tidak ada bentuknya. Pertanyaan ini sering dilontarkan seseorang yang melihat suatu lukisan abstrak. Lukisan aliran abstrak memang terkesan sulit dimengerti.

Hanya orang-orang tertentu saja yang menyukai lukisan jenis aliran ini. Akibatnya menimbulkan kesan, lukisan abstrak menjadi karya seni kaum elite. Hanya dipahami kaum intelektual seni saja. Padahal sebenarnya tidak terlalu sulit memahami ataupun menikmati karya lukisan abstrak.

Menikmati lukisan abstrak, dapat dilakukan dengan cara melihat keharmonisan susunan unsur-unsur visualnya. Unsur-unsur visual berupa komposisi, warna, garis dan tekstur lukisan, menciptakan kesan dan pesan tertentu. Setiap orang berhak menafsirkan lukisan abstrak sesuai dengan latar belakang pengalamannya. Karena lukisan adalah tanda visual multi interpretasi.

Louis Fichner dalam Understanding Art (1995) menyatakan, seni abstrak merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk. Hanya berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi, mengubah secara signifikan objek-objek, sehingga menjadi esensinya saja.

Seni lukis abstrak diciptakan melalui proses mengubah atau menyederhanakan bentuk-bentuk menjadi bentuk geometrik atau biomorfik. Juga dapat diciptakan dalam bentuk ekspresif.

Pada lukisan abstrak, unsur-unsur visual disusun sedemikian rupa, sehingga menyampaikan pesan atau kesan tertentu. Unsur-unsur visual ini, memiliki karakter dan makna-makna simbolik. Karakter dan makna simbolik unsur-unsur visual dapat menyiratkan makna tertentu yang diinginkan pelukis.

Wassily Kandinsky, seorang kelahiran Rusia, hidup antara tahun 1866-1944, dalam teorinya Concerning the Spiritual in Art (1910) mengutarakan adanya tiga sumber inspirasi bagi lahirnya senilukisan abstrak. Pertama impresi yaitu kesan langsung dari segala sesuatu yang ada diluar seniman, manusia, alam semesta, benda dan sebagainya. Kedua, improvisasi yaitu ekspresi yang spontan dan tidak disadari munculnya. Di sini inspirasi mucul dalam diri seseorang dan sifatnya spiritual. Ketiga komposisi, ekspresi perasaan, terbentuk secara sadar, walaupun tetap dalam kadar tidak rasional atau logika. Ekspresi secara perlahan akan tersusun dalam harmoni, sehingga membentuk komposisi yang enak dilihat oleh mata.

Dengan “tiga teori sumber inspirasi” diatas, Kandinsky menjadi terkenal sebagai perintis aliran seni lukisan abstrak yang paling banyak memiliki pengikut di sekitar abad ke-20.

Lain dengan Kazimir Malevich (1878-1935) juga rekan satu negara Wassily Kandinsky. Malevich bertolak belakang dari teori-teori yang dikemukakan Kandinsky. Dia menggubah bentuk gaya senilukis abstrak lain.

Gaya abstrak yang dibuat Malevich dia sebut sebagai suprematisme, yang dia nyatakan, suprematisme adalah supremasi dari perasaan murni didalam seni.

Aliran abstrak kemudian dipopulerkan dan dibesarkan oleh seorang pelukis asal Amerika Serikat, Paul Jackson Pollock (1912-1956). Percampuran aliran antara regionalis, muralis. Ditambah dengan sedikit surealis pada aspek-aspek tertentu. Hal ini membuat imajinasi Pollock terbangun dengan memulai satu aliran baru yang disebut “abstrak ekspresionis”.

Pada aliran yang Pollock ciptakan ini, bermula saat dirinya tengah melukis di atas kanvas dengan lantai sebagai alas. Saat itu, dia memulai dengan bentuk tetesan-tetesan yang ada di kaleng cat. Kemudian disembur dengan menggunakan kuas. Tak puas hanya dengan kuas, Pollock berkreasi dengan benda-benda padat atau asing. Sekiranya dapat meratakan tetesan-tetesan warna dari kalengnya, seperti pecahan kaca, pisau, kayu, bahkan campuran dari pasir sekalipun.

Ditemukan pada beberapa buku biografi, Pollock mengaku apa yang dia ciptakan berasal dari ketidaksengajaan. Kemudian dikreasikan sedemikian rupa, hingga didapatkan hasil berupa lukisan yang sepenuhnya abstrak. Hal ini diakui banyak orang, melukis dengan hati akan mempengaruhi hasil dari lukisan yang dibuat seperti halnya terjadi pada banyak pelukis lain. Penemuan aliran ini terjadi pada tahun 1947.

Dengan aliran abstrak ekspresionis ini, Pollock memamerkan karya-karya lukisan abstraknya di beberapa museum dan galeri seni. Tak hanya itu. Dia juga mendirikan sebuah studio lukis bersama dengan istrinya yang juga seorang pelukis, Lee Kranser. Studio lukis itu dia beri label “Pollock-Krasner House and Studio”.

Komposisi Warna

Lukisan abstrak dapat dianalisis berdasarkan komposisi warnanya. Warna dapat diklasifikasian dalam beberapa kelompok. Warna panas, dingin, harmonis, monokromatis, kontras dan netral. Warna panas terdiri dari unsur-unsur warna merah, kuning dan oranye. Warna dingin terdiri dari unsur-unsur warna hijau, hijau muda, dan biru.

Warna harmonis terdiri dari unsur-unsur warna berdekatan dalam lingkaran warna. Contohnya warna biru, hijau dan hijau muda. Atau warna merah, oranye dan kuning.

Warna monokromatis, warna yang disusun berdasarkan warna senada. Warna senada dibuat dengan menambahkan warna putih atau hitam. Warna biru bila ditambahkan warna putih akan menjadi biru terang.

Semakin banyak warna putih ditambahkan, warna biru akan tampak semakin terang. Dengan cara seperti ini warna biru terang bisa dibuat menjadi beberapa tingkatan. Jika disusun dalam bidang gambar warna ini menjadi warna monokromatis biru.

Jika ditambahkan warna hitam, warna biru akan menjadi biru gelap. Semakin banyak warna hitam ditambahkan, warna biru akan semakin gelap. Dengan cara ini pula warna biru gelap bisa dibuat beberapa tingkatan. Jika disusun dalam bidang gambar, menjadi susunan warna biru monokromatis.

Warna kontras terdiri dari unsur-unsur warna yang saling bertentangan. Warna hitam dan warna putih adalah kontras karena sangat bertentangan. Warna kuning dengan ungu juga kontras. Demikian pula warna merah dengan hijau. Warna kontras adalah warna-warna yang sangat bertentangan. Dalam lingkaran warna, posisi warna kontras saling berhadapan.

Pada lukisan abstrak, seorang pelukis memilih warna-warna berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pilihan-pilihan warna berdasarkan pada karakter dan makna-makna simbolik warna itu sendiri. Seorang pelukis abstrak tidak asal saja menaruh warna-warna pada kanvas.

()

Baca Juga

Rekomendasi