Ketua HPMI Pusat Prayitni SKP MKep

Perawat Wajib Sediakan Pelayanan Terbaik

Medan, (Analisa). Ketua Himpunan Perawat Manager Indonesia (HPMI) Pusat, Prayitni SKP MKep mengungkapkan bahwa saat ini, keperawatan menghadapi beberapa tantangan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

“Tidak usah kita uraikan. Intinya, masyarakat ikut bersama-sama membayar. Maka kita wajib menyediakan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tegasnya di hadapan perawat se-Sumatera Utara saat memberi sambutan pada Seminar Nasional Sistem Jenjang Karir Perawat Indonesia sekaligus Pelantikan Pengurus Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) Pengurus Provinsi Sumatera Utara 2015-2020 yang diselenggarakan di Hotel Tiara, Selasa (28/4).

Dalam hal ini, lanjutnya, perawat manager diharapkan dapat menggerakkan teman sejawat di fasilitas kesehatan untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang baik. “Indikatornya pasti ke pasien dan masyarakat. Mari kita wujudkan pelayanan keperawatan melalui peran kita, terutama peran kepemimpinan kita di HPMI,” imbaunya seraya bersyukur, bahwa tahun ini undang-undang keperawatan sudah disetujui menyusun empat Permenkes turunan undang-undang keperawatan.

“Yang pertama, permenkes tentang tugas dan peranan perawat. Ini paling penting, karena selama ini kita bekerja pada kewenangan yang tidak jelas, sampai dampak dan lain sebagainya. Ini akan disusun pertama kali. Kedua, permenkes tentang pembinaan keperawatan oleh pemerintah pusat, daerah, council. Ketiga, pengkajian kebutuhan pelayanan keperawatan. Dan keempat, mengenai hak pasien dalam keadaan gawat darurat dan lain sebagainya,” paparnya.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan tantangan lainnya yang dihadapi perawat, yakni, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Menurutnya, suka tidak suka, mau tidak mau, perawat juga harus ikut di dalamnya. Kemudian, tantangan sistem akreditasi rumah sakit. “Ini bagian dari globalisasi, semua pelayanan di rumah sakit dan sebentar lagi puskesmas juga. Mari kita penuhi. Saya yakin perawat punya peran yang besar untuk memenuhi akreditasi dengan baik,” ujarnya bernada optimistis.

Kelengkapan PPNI

Dikatakannya, HPMI merupakan bagian dari kelengkapan PPNI (Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia). Jadi, dengan adanya HPMI di Sumatera Utara, tidak perlu lagi mencari perawat sampai ke ujung pelosok. “Panggil saja bosnya. Ini ada apa di sini. Dan Saya dengar tadi ada juga korwil di setiap wilayah. Kalau ada permasalahan-permasalahan manajemen keperawatan, tolong teman-teman lebih peka. Tolong kepada kelompok-kelompok kecil yang sudah dilantik dapat membuat aktifitas-aktifitas (agar organisasi lebih hidup dan semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik pula),” imbaunya.

Ketua Himpunan Perawat Manajer Indonesia Pengurus Provinsi Sumatera Utara 2015-2020, Salbiah SKP MKes mengimbau kepada semua pengurus yang baru dilantik agar dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin. “Ini adalah awalan baru untuk bekerja. Awalan untuk merubah diri. Untuk itu mohon dukungan dari semua pihak. Untuk satu kesepakatan HPMI Sumut, marilah kita bekerja dan majulah perawat Indonesia,” tegasnya.

Menimpali hal itu, Ketua PPNI Sumut Evi Karota mengungkapkan, hari ini adalah hari yang penting di Sumut muncul lagi.

“Pada saat ini, sudah ada 11 himpunan atau ikatan yang ada di Sumut. Semoga HPMI ke depan memberi kontribusi besar terhadap keperawatan melalui program kerja dan pengembangan terkait dengan jenjang karir. Sehingga dapat memberikan efek positif dalam layanan kesehatan,” ujarnya.

Dikatakannya, tantangan ke depan dari organisasi keperawatan ini yakni berkontribusi dalam memberikan pelayanan keperawatan. 

“Setelah pengesahan undang-undang tenaga kesehatan dan keperawatan, semoga bisa memberikan motivasi bagi perawat. Kita berharap himpunan ini bisa memberikan kegiatan yang lebih banyak terkait layanan keperawatan,” pintanya. (mc)

()

Baca Juga

Rekomendasi