Medan (Analisa). Musik Klasik Eropa Barat di Indonesia sudah mulai diajarkan di berbagai kota besar di Indonesia. Sekolah musik klasik Eropa Barat yang pertama di Indonesia adalah Sumatra Conservatoire (dengan nama awal Medan Musik School. Kemudian menjadi Lembaga Musik Murni (LMM), didirikan pada tahun 1950 oleh Lemye-Tjong, anak ke 5 dari Tjong A Fie.
Sumatra Conservatoire, merayakan ulang tahun ke-65 di Gedung Sumatra Conservatoire, Jalan Mahoni No 12 Medan, 15 Maret 2015 lalu. Demikian van Ness pimpinan Sumatera Concervatoire di Medan, mengirimkan siaran pers-nya kepada Analisa, Senin (6/4).
Dalam bentuk konser maraton selama dua jam, guru–guru dan murid-murid Sumatra Conservatoire telah menampilkan banyak karya musik dalam beberapa gaya pada piano, biola, musik orff (perkusi dan body percussion), vokal, chamber music, gamelan Jawa, musik tradisi Batak Toba dan ansembel seperti Koor Guru Sumatra Conservatoire, Sumatra Chamber Orchestra dan Sumatra Junior Chamber Orchestra.
Secara Khusus
Pada kesempatan itu, guru-guru Sumatra Conservatoire diberi penghargaan secara khusus atas jasa dan dedikasi mereka mengabdi dan memberikan pengajaran bermutu kepada murid-muridnya. Selama 65 tahun telah banyak menghasilkan musisi-musisi dan guru-guru yang terkenal baik di Indonesia maupun internasional.
Adapun sejumlah program khusus di Sumatra Conservatoire terdiri dari pemberian beasiswa untuk mengikuti The Adam Gyorgy Castle Academy di Hungaria. Juga mendapat workshop dan masterclass dari musisi-musisi international yang terkenal. Home concert, konser guru dan Prize Giving Day (pemberian penghargaan kepada setiap murid yang berprestasi dan sertifikat kepada murid yang lulus) pada setiap akhir tahun akademis.
Acaranya berjalan lancar dan sukses serta gedung dipadati dengan kehadiran sejumlah konsul, orangtua/wali murid beserta keluarganya, para pencinta musik serta alumna/i Sumatra Conservatoire. (idp/rel)