Karo Bagian Geopark Kaldera Toba

Merek, (Analisa). Pemerintah Kabupaten Karo turut menggencarkan sosialisasi, terkait Geopark Kaldera Toba kepada berbagai unsur masyarakat. Sosialisasi diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga puluhan situs geologi yang tersebar di seluruh penjuru kawasan kaldera.

Sosialisasi berupa bakti sosial dan lomba seni lukis dalam Kaldera Geopark Toba bagi anak sekolah yang diadakan Yayasan Surya Kebenaran Sosial (YSKI), bersama Pemkab Karo di halaman hotel Tongging Beach Desa Tongging Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Jumat (15/5). 

Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengatakan, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Indonesia dan arah pengembangannya, pariwisata dan untuk itulah pemerintah mengusulkan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Global Geoparks Network (GGN) UNESCO. 

Geopark merupakan sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang di dalamnya masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.

Kawasan Danau Toba memiliki keragaman geologi yang potensial berupa batuan, mineral, fosil, struktur dan bentang alam yang layak untuk dikembangkan menjadi warisan geologi (geoheritage), geowisata maupun taman geologi (geopark) berskala internasional.

Geopark berimplikasi memberi peluang bagi penciptaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat, dalam hal memperoleh keuntungan ekonomi secara nyata melalui kegiatan pariwisata berkelanjutan.

Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan masyarakat dalam program ini, mengingat masyarakat salah satu keberhasilan dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan dan pengembangan pariwisata kreatif untuk mensejahterakan masyarakat setempat.

Pada November 2014 lalu, atas kerjasama pemerintah kabupaten Kawasan Danau Toba, Pemprovsu dan pemerintah pusat telah menyelesaikan proposal Geopark Kaldera Toba dan sudah dikirim ke kantor Unesco di Paris dan direncanakan Juli 2015, tim penilai akan datang ke Kabupaten Karo untuk melakukan penilaian. Untuk itu, masyarakat yang ada di Geosit Kodon-kodon dan Waterfall Sipiso-piso harus mempersiapkan diri dan dapat memberikan penjelasan saat melakukan dialog dengan tim penilai.

“Dengan diterimanya Geopark Kaldera Toba sebagai anggota GGN UNESCO, promosi geowisata dan keanekaragaman budaya serta hayati di Kaldera Toba akan dipromosikan dan tersebar ke seluruh dunia yang pada akhirnya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Karo” ujar Terkelin.

RE Nainggolan selaku penggiat Geopark Kaldera Toba mengatakan, wisata berbasis geopark dengan melibatkan tiga kabupaten Samosir, Simalungun, Karo harus jadi wisata andalan Sumut. Dengan desain sedemikian rupa, diharapkan wisata water vulkano jadi wisata paling bergengsi. Sebab, mengandung sejarah unik tentang bencana gunung purba 10.000 tahun lalu yang letusan dahsatnya mampu membelah tiga daerah dan menciptakan danau. 

“Ini hal luar biasa penuh history, kita warga Sumut mesti bangga miliki wisata Kaldera Toba,” katanya. (dik)

()

Baca Juga

Rekomendasi