Keluarga Besar Marga Tok Sembahyang Leluhur

Lubukpakam, (Analisa). Seribuan warga etnis Tionghoa Marga Tok dari berbagai daerah di Sumatera Utara bahkan luar negeri melakukan sembahyang leluhur bersama “Sa Gwek Jiap Kau” tepat di hari 29 bulan 3 tahun Imlek di vihara Yayasan Sosial Marga Tok di Jalan Bakaranbatu, Desa Bakaranbatu, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang, Minggu (17/5).

Wakil Ketua Dewan Pembina Marga Tok Sulaiman alias Tok Hok Lai didampingi Wakil Ketua Pembina lainnya Wilson dan Ketua Humas Pengurus Marga Tok Syamsul Yanto menuturkan, sembahyang leluhur yang dilakukan Marga Tok rutin dilakukan setiap tahun pada tanggal 29 bulan ke-3 tahun Imlek dengan tujuan memohon doa dan rasa syukur serta terima kasih kepada leluhur mereka.

“Sembahyang leluhur ini rutin setiap tahun setiap tanggal 29 bulan ke-3 dari tahun Imlek. Tujuannya untuk berdoa mohon keselamatan serta syukur untuk para leluhur nenek moyang Marga Tok” jelasnya.

Lebih lanjut dipaparkan Sulaiman, sembahyang leluhur untuk nenek moyang itu dilakukan sehari penuh bagi warta Tionghoa Marga Tok di vihara dengan melantunkan berbagai persembahan doa yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Utara seperti, Medan, Langkat, Binjai, Asahan.

Bahkan terangnya, warga Marga Tok yang datang juga ada dari ibukota Jakarta. Bahkan dari negara tetangga seperti, Malaysia dan Hongkong juga hadir hanya khusus untuk melakukan sembahyang leluhur itu.

“Selain dari banyak daerah di Sumut seperti, Medan, Binjai, Langkat, Asahan dan lainnya, ada juga yang datang dari Jakarta, Malaysia juga ada, Hongkong juga ada. Banyak yang datang untuk sembahyang leluhur ini” papar Sulaiman.

Momentum Keakraban

Dalam merefleksikan makna sembahyang leluhur itu urai Sulaiman, diharapkan dapat pula menjadi momentum  keakraban bagi sesama warga Marga Tok baik yang berada di Sumatera Utara, luar kota bahkan yang datang dari luar negeri.

Dengan terwujudnya keakraban di antara Marga Tok, tentu akan semakin mengeratkan persaudaraan di antara mereka sehingga akan saling kenal-mengenal, saling kompak dan tumbuh rasa percaya, keakraban, dan bisa pula saling tolong-menolong antarsesama mereka.

“Utamanya dengan berkumpul seperti ini, supaya semakin akrab, mengenal dan saling kompak sampai turun-menurun sehingga antarsemarga punya ikatan kekeluargaan yang erat. Dari luar negeri pun berhubungan baik” tandasnya. (ak)

()

Baca Juga

Rekomendasi