Pahlawan Nasional Matahari bersinar terang menyambut pagi yang indah. "Ah,sejuknya udara pagi ini". Kata ku sambil menghirup udara yang segar. Dari jendela, kulihat teman ku Ica sedang termenung di kursi di depan rumahnya. Aku mendatanginya. Rumahku dan rumah Ica memang berdekatan. "Hai Ica",kataku dengan penuh kebahagiaan. Ica mengangguk sambil menekul wajahnya.
"Kenapa Ica?", Ica menatap ku. "Gelang ku hilang Mei, padahal itu pemberian Ibu saat aku berusia 9 tahun". Kata Ica sedih. Aku tak mau melihat Ica sedih padahal sebentar lagi ia akan berulangtahun. Aku lalu mempunyai ide untuk membeli gelang baru buat Ica.
Uang demi uang ku kumpul. Tepat tanggal 26 Juli di hari ulang tahun Ica. Aku pergi ke kota untuk membeli gelang. Sampai di sana aku mendapat gelang berwarna warni dengan berhiasan kotak kecil yang mengelilinginya. "Ica pasti suka gelang ini",pikir ku.
Sesampainya di rumah aku lalu membungkusnya dengan kotak kado yang telah ku siapkan tadi malam. Siang harinya aku bertemu Ica di sekolah, ia masih sedih dengan hilangnya gelang itu. Aku menyapanya. "Ica, Selamat ulang tahun ya, ini ada kado untukmu". Karena sedihnya. "Ica sampai tidak ingat hari ulang tahunnya. "Wah, terimakasih ya Mei, kini aku mendapatkan gelang baru lagi". Ica sangat senang dan kami berpelukan. Kini gelang berwarna warni berhiasan kotak-kotak itu melingkar di tangan mungil Ica.
Nur Aini K Sianturi
Kelas: VII SMP