Tradisi Tabur Bunga di TPU

Oleh: Maulana Syamsuri.

Ziarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi ke III yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka bermakna, kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap keramat atau mulia, seperti makam untuk berdoa. Sementara makam bermakna kuburan atau perkuburan.

TPU merupakan singkatan dari Tempat Pemakaman Umum.Masih menurut KBBI, makam juga bermakna jalan panjang yang berisi tingkatan yang harus ditempuh oleh seorang sufi yang penuh dengan berbagai kesucian dan memerlukan usaha usaha yang sungguh-sungguh sehingga tercapai keadaan yang tetap menjadi milik orang pribadi. Kubur menusut KBBI berarti lubang di tanah, tempat menyimpan/ menguburkan jenazah atau liang lahat.

Sementara menurut Buku Panduan Perjalanan Haji terbitan Departemen Agama RI Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, yang dimaksud dengan ziarah adalah kunjungan ke tempat suci atau tempat bersejarah dan mulia. Hukum berziarah ke tempat yang bersejarah dan mulia adalah mubah. Bila dilaksanakan dengan niat yang baik untuk menambah iman dan keyakinan terhadap kebenaran ajaran Islam, hukumnya menjadi sunat. Tetapi bila dilaksanakan dengan cara berlebihan, misalnya dengan cara mengeramatkan tempat-tempat tersebut sehingga menimbulkan kemusrikan hukumnya menjadi haram.

Hanya tinggal beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan datang dan TPU di berbagai tempat sudah mulai ramai dikunjungi oleh penziarah untuk mendoakan kaum kerabat seperti nenek, ayah bunda,paman ,anak isteri dan kerabat lainnya. TPU yang biasanya sunyi senyap kini mulai tampak ramai dari pagi hingga sore. Pedagang bunga dan air mawar membuka dagangannya di depan pintu masuk TPU.

Berbeda dengan tahun-tahun lalu, tahun ini pedagang bunga didampingi pedagang batu cicin/batu akik yang menawarkan berbagai jenis batu cincin yang saat ini sangat populer di Tanah Air. Di kawasan TPU yang biasanya tercium bangkai tikus dan bangkai binatang lainnya (bukan bau jenazah), kini dari jauh sudah tercium aroma harum semerbak yang berasal dari tabur bunga para penziarah seperti melati.,ros,cempaka,bunga rampai dan banyak lagi.

Penziarah biasanya memasuki TPU lalu membersihkan pusara kerabatnya dari sampah, rerumputan dan mengusir binatang yang ada ,seperti tikus,kecoa, lipan dan lain-lain. Penziarah biasanya melakukan tabur bunga di atas pusara kerabatnya ,juga menyemprotkan wewangian kemudian berdoa dengan khidmat. Itulah sebabnya kawasan sekitar TPU tercium aroma harum semerbak.

TPU yang selama ini ditumbuhi semak belukar, kini tampak sudah dibersihkan. Hampir tidak ada lagi TPU di sekitar Kotamadya Medan yang tampak dikotori semak belukar sehingga TPU tidak lagi terkesan menakutkan dan angker. Apalagi di setiap pemakaman sudah dipagar serta pemasangan lampu-lampu sehingga terang benderang.

Ziarah merupakan tradisi yang sudah berlangsung di Indonesia sejak ratusan tahun silam .Roda perekonomian di sekitar TPU menggeliat dengan adanya pedagang bunga, sopir angkot, penarik beca, taksi, bahkan penarik ojek dan juga penjaga parkir. Demikian juga di Medan dan sekitarnya. Penulis yang baru-baru ini melakukan ziarah ke pamakam di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, melihat TPU yang terdapat di sekitar jalur Jalan Raya Lintas Sumatera mulai ramai dikunjungi perziarah.

Makam Berusia Ratusan Tahun

Sudah menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun warga rela menumpang bis jarak jauh antar provinsi, naik kereta api atau pesawat maupun menaiki angkutan sungai dan danau hanya untuk sampai di TPU tempat keluarganya dimakamkan meskipun jaraknya sangat jauh di provinsi lain.

Menurut catatan yang dihimpun penulis, di kota Madya Medan terdapat banyak kuburan muslim yang usianya sudah lebih dari 100 tahun dan merupakan kuburan tua yang masih tetap menerima jenazah untuk dimakamkan. TPU di Mandala By Pass sudah berusia ratusan tahun dan sudah sangat padat. Bila ada jenazah baru terpaksa dikuburkan menimpah kuburan lama.

TPU lainnnya yang sudah berumur ratusan tahun adalah TPU di kompleks pemakaman Kayu Besar, ketika di jaman penjajah Belanda disebut Jln.Orange Nassau, sekarang TPU Jln.Thamrin. TPU bagi warga di sekitar Kota Maksum terletak di Kampung Sukaraja, menyusul TPU Sei Kera/Percut yang mulai difungsikan tahun 1918.

Sebelumnya,TPU Petisah Hilir difungsikan tahun 1900 dan pemakaman Haji Akub Sei Kera Hulu difungsikan tahun 1893. TPU di sekitar Kecamatan Medan Johor, terdapat TPU di Jln.Karya Jaya juga sudah berusia ratusan tahun.

Pemakaman yang sudah sangat ramai dikunjungi penziarah adalah Pemakaman Minangkabau yang luasnya sekitar 5 hektar. Ini adalah kompleks pemakaman yang merupakan wakaf masyarakat yang berasal dari Sumatera Barat. Selanjutnya, lebih ke utara, adalah Makam Arab. Kompleks pemakaman ini terbagi dua, yakni bagian utara dan selatan karena adanya jalan kecil yang memajang timur-barat ke perkampungan di sebelah barat. Di bagian selatan pemakaman itu terdapat Mesjid As-Solihin. Di sebelah utara Makam Arab terdapat kompleks pemakaman lain, yakni Makam Mandailing.

Tahun 1896 difungsikan pemakaman muslim di kampung Jati Hilir , di Sei Kera-Percut . Juga di wilayah Kecamatan Medan Tembung. TPU Petisah Hilir di sisi Sungai Deli persimpangan Jalan Guru Patimpus dan Jalan Adam Malik di wilayah Kecamatan Medan Barat. TPU Jalan Halat juga merupakan makan tua yang luas dan sudah ramai dikunjungi penziarah. TPU yang sudah berusia lebih seratus tahun juga terdapat di Amplas, letaknya dekat Kantor Departemen Kehutanan.Tidak ketinggalan Makam Pahlawan di Jln.Singamangaraja juga ramai diziarahi kaum kerabat.    

Pemko Medan melalui Kepala Dinas Pertamanan, kini semakin giat menata makam/TPU di Medan .Seksi makam bertugas melaksanakan pelayanan pengangkutan jenazah ,melayani pemakaman untuk lokasi TPU milik Pemerintah Kota, merawat areal makam dan melaksanakan inventarisasi jumlah makam, luas areal di setiap lokasi makam milik Pemko Medan.

Yang pasti menjelang datangnya bulan Ramadhan setiap TPU ramai dikunjungi para penziarah. Tidak ketinggalan makam yang terdapat di halamam masjid seperti di Makam Kompleks Masjid Raya Medan. Tabung infaq yang tersedia akan selalu penuh pada hari-hari menjelang bulan puasa. Rezeki penjaga makam dipastikan juga akan bertambah. Yang perlu ditertibkan adalah peminta-peminta yang terkesan menganggu aktivitas para penziarah yang sedang khidmad berdoa. Juga diharapkan kepada Polisi untuk selalu melakukan patroli agar maling sepeda motor tidak beraksi di TPU. ***

Penulis adalah Sastrawan/novelis.

()

Baca Juga

Rekomendasi