Tim Safari MUI ke Baitul Kahfi

Medan, (Analisa). Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kota Medan Al-Ustaz KH Zulfiqar Hajar Lc meminta masyarakat,khususnya umat Islam dimana pun berada agar tidak beranggapan negatif terhadap Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam bernama Lembaga Dakwan Islam Indonesia (LDII).

“Warga LDII merupakan saudara umat muslim, karena mereka tetap memegang teguh ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW berupa Hadits,”katanya dalam tausiyahnya di Masjid Baitul Kahfi PC-PAC LDII Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (20/6) malam.

KH Zulfiqar Hajar bertausiyah di hadapan warga LDII dan umat muslim merupakan bagian dari Tim Safari Ramadhan 1436 H MUI Kota Medan yang dihadiri sejumlah pegurus LDII Sumut di antaranya dr H Indra Salahuddin (Sekdakab Langkat), Ketua dan Seketaris DPW LDII Sumut Ir H Agus Purwanto dan Sofyan ST, Ketua Pembinaan Generasi Muda/Ketua KBIH Al-Manshurin Ir H Lahmuddin Lubis MP, Ketua PAC LDII Kelurahan Tanjung Rejo Sadimin dan Ilham. Sedangkan Salat Isya dan Tarawih diimami Saziddin Akhyarillah (muballigh).

Apa itu Islam?

Dalam tausiyahnya, KH Zulfiqar Hajar selanjutnya menjelaskan, ada satu pertanyaan disampaikan sahabat kepada Rasulullah :”Apa itu Islam?”. Pertanyaan ini dijawab Rasulullah SAW :”Islam itu adalah agama keselamatan”.

Sedangkan agama Islam itu, sambung Pimpinan Majlis Taklim/KBIH Jabal Noor Medan ini, prinsipnya mengandung 3 hal. Pertama, agama membawa keselamatan. Yakni, tidak saja keselamatan bagi pribadi seorang muslim, tetapi keselamatan orang lain. Kedua, agama membawa kesejahteraan. Sistem perzakatan dalam syariat Islam untuk mensejahterakan orang lain yang terbagi 8 ashnaf. Sedangkan ketiga, agama membawa kedamaian tidak saja untuk dirinya saja, tetapi juga orang lain.

“Warga LDII sudah dilatih dan diajarkan tahan terhadap fitnahan, tetapi mereka tidak membalasnya. Ini yang saya kagumi dari warga LDII,” tegas ulama dan ustadz kondang yang pernah bermukim selama 13 tahun di Timur Tengah.

Pada bagian lain tausiyahnya KH Zulfiqar Hajar menjelaskan 6 konsep hidup yang dipesankannya kepada umat Islam. Pertama, ta’arruf (saling berkenalan) di antara sesama manusia. Kedua, ‘tabaddul afkar” (saling bertukar pikiran/ilmu). Ketiga, “tabaddul ziarah” (saling mengunjungi). Hal ini penting dllakukan umat muslim.

Keempat, katanya, “tabaddul manafi’ wal mashalih’ (saling mengambil manfaat di antara manusia). Kelima, ‘tabaddul Nashihah” (saling menasihati) terutama dalam kebenaran dan kesabaran dan keenam, saling berbagi perasaan, namun memberi manfaat bagi orang lain.

“Satu hal, sebaik-baik manusia memberi manfaat bagi orang lain. Ada 4 hal yang memberi manfaat bagi orang lain. Pertama, ada waktu sisihkan. Seperti, ada yang sakit dijeguk dan pesta pernikahan dihadiri. Kedua, sisihkan tenaga, seperti bergotong-royong. Ketiga, memberikan buah pikiran kepada orang lain yang membutuhkannya dan keempat, ada uang jangan pelit. 

Dalam Alquran Surah Al-Lail ayat 5-10 Allah memberikan contoh kepada mereka yang dermawan serta suka berzakat, berinfak dan bersedekah, hidupnya akan selalu dimudahkan Allah. Sedangkan terhadap orang-orang bakhil (pelit), maka Allah akan memberikan kemudahan baginya jalan kesulitan,”jelasnya.

Dalam kesempatan itu, KH Zulfiqar Hajar menyerahkan 1 unit dispencer dan buku-buku dari Tim Safari Ramadhan 1436 H MUI Medan untuk Masjid Baitul Kahfi yang diterima Sadimin disaksikan pengurus LDII Sumut. (rel/hers)

()

Baca Juga

Rekomendasi