Oleh: Nirwansyah Sukartara.
DUA tahun pasca terbentuknya Indorunners Medan (RUNMDN), komunitas ini terus bertekad menyebarkan dan berperan aktif mempopulerkan olahraga lari. Berawal dari empat anggota, dalam jangka dua tahun, kini komunitas tersebut telah memiliki 200 anggota.
Kordinator Indorunners regional Medan, Kyky Siregar mengungkapkan, tak bisa dipungkiri, olahraga lari merupakan olahraga paling murah dan mudah dilakukan. Lari sama manfaatnya dengan olahraga lain, seperti renang atau berlatih di pusat kebugaran.
“Selain meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, lari adalah pilihan yang ideal untuk otot, tulang dan membakar banyak kalori,” katanya, Rabu (23/6).
Dalam menyebarkan “virus” lari di Medan, Indorunners Medan secara rutin melakukan aktivitas lari. Selain itu, juga ikut mendukung penuh berbagai kegiatan lari yang semakin ramai diselenggarakan di Medan maupun luar Medan.
Komunitas yang berdiri sejak 12 Desember 2012 ini rutin menggelar Thursday Night Run (TNR), atau lari di malam hari setiap hari Kamis pukul 19.30 WIB. Dan Sunday Morning Run (SMR) yakni lari di Minggu pagi pukul 06.30 WIB dengan rute sejauh tiga hingga 10 KM mengelilingi Kota Medan.
Belakangan ini, RUNMDN juga rutin melakukan Fast Is In Progres (FIIP). FIIP dilakukan setiap Selasa pukul 17.00 WIB di Lapangan Benteng Medan. “Di FIIP kita melakukan interval, meningkatkan kecepatan kita dalam berlari,” ucapnya.Awalnya merintis RUNMDN, hanya ada empat member yang berlari saat TNR dan SMR. Dan sekarang member yang aktif telah mencapai 200 orang.
Pihaknya terus mengajak masyarakat yang ingin bergabung lari bersama Indorunners Medan baik itu di TNR dan SMR.
“Datang saja ke Hermes, Jalan Mongonsidi pada hari Kamis malam, dan datang langsung ke Lippo Plaza pada Minggu pagi. Start lari kami dimulai dari dua titik itu,” ajaknya.
Aktivitas ini terbuka bagi para amatir, kalangan professional pemula atau berpengalaman, tua atau muda, dan bagi siapa saja yang memiliki kepedulian terhadap olahraga lari. Bagi Kyky, banyak manfaat lari, dari mulai membangun disiplin diri, hidup teratur dan punya energi lebih dalam beraktivitas sehari-hari.
Agenda serupa juga rutin dilakukan Indorunners pusat di Jakarta dan daerah lainnya, seperti: Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Makassar, dan negara-negara lainnya. Tak hanya menggelar TNR dan SMR, komunitas lari terbesar di Medan ini juga rutin melakukan kegiatan sosial.
Kegiatan Amal
Komunitas ini juga sebelumnya telah melakukan kegiatan Lari Untuk Amal Sosial (LUAS), yang diserahkan untuk para pengungsi Gunung Sinabung melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Sementara beberapa waktu lalu, saat menyambut perayaan ulang tahunnya yang ke 2, Indorunners Medan juga menggelar kegiatan RUNMDN Charity Running di Sekolah SD Alwashliyah 03 Medan. Indorunners Medan melakukan renovasi toilet, ruang kelas dan memberikan papan tulis ke sekolah tersebut dengan total donasi berjumlah Rp19 juta.
“Kegiatan sosial ini kita gelar karena kepedulian anak-anak Indorunners Medan terhadap bidang pendidikan. Mereka menilai masih banyak sekolah di Medan yang belum memiliki sarana dan prasarana yang layak,” tambah Kyky.
Di puncak HUT ke 2 nya, komunitas ini memberikan beberapa penghargaan kepada member Indorunners yang telah berprestasi dalam bidang lari. Penghargaan itu misalnya diberikan kepada member yang sudah mengikuti even lari marathon dan even lari lainnya yang digelar instansi di dalam maupun di luar Medan.
“Kebetulan kita juga aktif mengikuti race atau even lari di dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya baru-baru ini ada yang mengikuti even lari Bajak Jakarta, Bali Marathon, Kuala Lumpur Marathon, Singapore Marathon, BTS Ultra Marathon, Bromo Marathon dan lainnya,”ucapnya.
Harapannya dengan semua ini, olahraga lari semakin digandrungi dan banyak dilakukan warga Medan. Apalagi ia sempat menyebutkan bahwa komunitas ini sendiri terbentuk lewat kesamaan minat lari dari Pelitawan Tjandrasa, Robin Hong dan Andy Silaban. Mereka berinisiatif membentuk Indorunners Medan setelah lebih dahulu ikut lari bersama dengan Indorunners pusat. Sekarang, RUNMDN menjadi komunitas lari terbesar di Kota Medan. “Kita tidak menyangka, dua tahun komunitas ini sudah memiliki anggota hingga 200 orang,” ucapnya.