Oleh: Azmi TS.
Anggun dan teduh, itulah perasaan ketika berada dalam kompleks Masjid Al Musanif ini. Salah satu arsitektur masjid terindah di kota Medan, dengan kemegahan Kaligrafinya.
KALAU selama ini masyarakat kota Medan hanya mengenal masjid Raya Al Mashun, masjid Al Osmani dan masjid Agung yang terbesar kini sudah bertambah. Lokasi dan tempat masjid Al Musanif. strategis berdiri di atas tanah seluas 6.800 M2.
Awal berdirinya tahun 2002, hingga selesai tahun 2006 dengan biaya cukup fantastis. Masjid ini bisa menampung sekitar empat ribuan jamaah sewaktu sholat hari raya dengan fasilitas parkir luas dan aman.
Bangunan yang berdampingan dengan kompleks perumahan Cemara Asri, ini sesuai dengan suasana lingkungannya, anggun dan teduh. Selain itu lokasi masjid ini berdekatan dengan pintu masuk jembatan layang Pulau Brayan, Medan. Akses ke masjid ini bisa melalui dengan kenderaan umum dan pribadi, namun bisa juga ditempuh dengan berjalan kaki.
Ketika melintas dari kejauhan, pandangan akan tertuju kepada suguhan bangunan yang didominasi warna hijau. Bangunan berdiri kokoh dan indah terutama pada kubah besarnya dan tinggi menara yang artistik serta tanaman bunga nan asri. Memasuki ruangan dalam masjid Al Musanif, terasa sekali betapa mencolok perbedaan kemegahan dekorasi, terutama penempatan kaligrafi Arab yang berukir.
Tak terbantahkan keberadaan masjid yang dibangun oleh pengusaha H. Anif dan keluarga ini termasuk molek, mewah dan anggun. Banyak ukiran kaligrafi Arab sebagai dekorasi di masjid Al Musanif ini, berpadu serasi pula dengan nuansa Islami. Sentuhan seni bernafaskan keislaman berpadu dengan konsep dekorasi masjid modern, menambah keindahan tersendiri terutama simbolik ayat-ayat suci Al Qur’an dan Hadist.
Hampir setiap sudut interiornya terpampang dekorasi dengan ukiran yang indah dengan tingkat kerapaian yang tinggi. Ukiran kaligrafi ini dipesan khusus termasuk pemasangan yang didatangkan dari Jepara. Penempatan seniukir bermotifkan kaligrafi Arabesk yang dipesan khusus oleh H. Anif ini memakai kayu berkualitas , kuat (yang bisa tahan lama).
Efek khusus kayu berukir ini, dibuatkan dengan cat agar berkilat bila terkena cahaya matahari pada siang hari dan pengaruh sinar dari lampu hias. Ukiran-ukiran kutipan ayat-ayat Al Qur’an terkesan mewah dan penuh makna keagungan, molek dan tertegun kekhusukan apabila melihatnya. Warna coklat berkilat pada ukiran kaligrafi ini menambah makna mulia di atas kebajikan.
Seni hias (dekorasi) lain yang ada dalam masjid Al Musanif terdapat ukiran di seputaran mihrab, mimbar lantai bawah dan juga teras yang terdapat ukiran sepanjang pembatas lantai atas. Ukiran lainnya dibuat pada tiang penyangga pilar dalam masjid, serta banyaknya ornamen (hiasan) di lingkaran kubah tepat (sentra tengah) bangunan.
Di tengah-tengah ruangan terdapat lampu gantung yang terkesan elegan cukup untuk menerangi seluruh ruangan. Masjid ini juga dilengkapi pengeras suara komplit dengan layar televisi terletak di lantai 2 bagian atas. Fasilitas ini dipakai jamaah sewaktu mendengarkan khatib ketika berceramah (khutbah).
Kubah masjid yang teduh berjumlah 9 kubah direncanakan akan berlapiskan cat emas ditambah Bedug (kentongan kulit) yang terawat dengan baik. Terdapat kesederhanaan Mihrab tetapi karena penuh dengan ukiran kerawangan Jepara, kesan rancangannya jadi ragam hias klasik. Perancang bangunan indah ini juga menempatkan menara utama yang kokoh menjulang tinggi.
Kemegahan dekorasi dari masjid Al Musanif ini berada di antara nuansa gaya dari elemen seni ornamen lokal dan sisi moderen pada arsitekturnya. Keterpaduan antara dua elemen arsitekturalnya nyata sekali pada ragam hias klasik yang tak putus-putus. Unsur ornamen syarat makna sehingga bersahaja itu tersebar merata hingga ke sudut ruangan yang terkecil sekalipun.
Motif ragam hias kaligrafi Arab Kufi berpadu dengan pola ragam hias geometris versi diagonal patah-patah dan floral (bunga). Keseluruhan rangkaian kaligrafi Arab seniukir karawangan ini mengambil jenis huruf berbentuk Kufi, menjadikan masjid Al Musanif semakin terkesan megah dan elegan.
Dekorasi kaligrafi Arab Kufi adalah teknik menuangkan huruf Hijaiyah ke dalam bentuk kubis atau patah-patah dan bebas (tak simetris/sama). Elemen dekorasi ini menguatkan harmoni di antara warna kilat lantai dasar (marmer) dengan kain lembut (hambal). Semoga saja masjid Al Musanif menjadi percontohan dalam hal penataan seni ragam hiasnya, tanpa melampaui hal yang tabu dalam kaidah syiar Islam.