Kapal Jelatik Masih Favorit Pemudik

KAPAL Motor (KM) Jelatik merupakan salah satu moda transportasi yang sudah bertahun-tahun beroperasi  melayani masyarakat di Pekanbaru, Riau. 

Walaupun kondisi kapal yang terbuat dari kayu itu sudah tua, namun kapal ini masih menjadi favorit masyarakat Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti Pekanbaru dan daerah lainnya, untuk mudik. 

Kapal ini bisa mengangkut berapapun banyak barang yang akan dibawa, termasuk sepeda motor.

Salah seorang warga Selatpanjang, Dedi mengaku setiap tahunnya ia mudik menggunakan KM Jelatik untuk menghemat biaya. “Yah karena hanya kapal ini yang bisa membawa sepeda motor untuk mudik di kampung halaman. Tidak seperti speedboat,”katanya.

Menumpang KM Jelatik waktu tempuhnya bisa mencapai 12 jam, bila dibandingkan dengan naik speedboat yang hanya 4 jam," ungkap Dedi, yang bekerja di salah satu perusahaan di Pekanbaru ini.

"Biarlah lama di jalan tapi saya puas di kampung bisa membawa sepedamotor sendiri," ungkapnya.

Warga Selatpanjang lainnya, Ayu mengaku, walaupun ia pulang kampung tidak membawa sepeda motor, tapi ia tetap menggunakan KM Jelatik. Bahkan ia pulang lebih awal pasa H-5, tepatnya pada Minggu (12/7). Ia dan keluarganya pulang lebih cepat karena anak-anaknya sudah libur sekolah.

"Naik Jelatik tidak akan mabuk, karena bisa tidur-tiduran. Anak-anak sudah pada libur jadi lebih cepat pulang kampung," ucap Ayu, yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang di Kota Pekanbaru.

Untuk harga tiket KM Jelatik, bila dibandingkan dengan kapal feri atau speed boat, katanya hanya terpaut Rp40 ribu. Tiket KM Jelatik Rp122 ribu, sedangkan Feri Naga Line dan feri lainnya harga tiketnya Rp165 ribu.

KM Jelatik, hanya berlayar tiga kali dalam sepekan dan berangkat mulai pukul 16. 00 WIB. 

Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik tahun ini, mulai 11-15 Juli, KM Jelatik berangkat tiap hari. Bahkan Minggu (12/7) kemarin semua tiket kapal kayu ini sudah terjual habis.

"Selama enam hari jelang Lebaran kami berangkat tiap hari. Jadi kapal Jelatik yang datang dan pergi langsung diisi penumpang dan barang. Harga tiket juga tidak ada kenaikan, seperti hari biasanya," ujar Junaidi, agen kapal tersebut.

Selain mengangkut puluhan unit sepeda motor dan barang bawaan penumpang, KM Jelatik juga membawa bahan-bahan makanan dan sayuran.

Belum Meningkat

Dari pantauan di Pelabuhan Sei Duku Pekanbaru. Untuk penumpang dengan menggunakan kapal cepat, belum ada peningkatan. Hingga H-5 kondisi di Pelabuhan Sei Duku masih normal. 6 kapal feri yang setiap harinya melayani penumpang juga belum ada peningkataan.

Baik yang tujuan ke Siak, Selatpanjang, Bengkalis, dan daerah lainnya. Untuk harga tiket, juga belum ada kenaikan, termasuk untuk seluruh armada yang ada di Pelabuhan Sei Duku tersebut. 

"Untuk ke Siak masih normal, belum ada peningkatan. Tapi nanti pada H-2 ada peningkatan, bahkan tiket sudah diboking semua. Untuk Minggu masih normal, bahkan ada sisa kursi," ujar Ayu penjual tiket Siak Express.

Hal senada juga disampaikan oleh penjual tiket Feri Naga Line tujuan Selatpanjang, belum ada lonjakan penumpang. Untuk tiket kapal Naga Line sudah habis dipesan pada H-3, sehingga bagi penumpang yang akan membeli tiket pada H-3 sudah tidak ada lagi.

"Kalau sekarang masih normal bang, tiga hari mau lebaran barulah melonjak penumpang kami. Harga tiket juga tidak naik, seperti hari biasanya," ujar Putri, penjual tiket Naga Line.

Sementara itu, petugas Pos Pelabuhan Sei Duku, Santoso mengatakan, pada H-5 jumlah penumpang belum begitu signifikan. Diperkirakan pada H-3 akan terjadi lonjakan. Untuk pengamanan di Pos Pam Sei Duku ditempatkan sebanyak 15 personil, baik dari Polisi, TNI, Satpol PP, dan tim kesehatan.

"Untuk saat ini kondisi masih aman dan terjaga. Belum tampak lonjakan kemungkinan pada H-3 baru ada lonjakan. Di Pelabuhan Sei Duku sejak satu bulan ini juga sudah dipasang empat titik CCTV, memantau kondisi di pelabuhan. Ini dipasang untuk lebih memberikan kenyamanan bagi penumpang," ujar Santoso. (nurmadi)

()

Baca Juga

Rekomendasi