Paluta, (Analisa). Bulan Ramadan ternyata benar-benar membawa berkah bagi seluruh umat manusia. Tak terkecuali bagi para pedagang/penjual es dawet di bulan suci Ramadan.
Para penjual es dawet di sepanjang jalan Protokol Kota Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengaku mendapat untung besar saat bulan puasa karena tingginya permintaan es dawet sebagai minuman berbuka puasa.
Di Kota Gunung Tua, penjualan es dawet sangat laku keras. Selama Ramadan, permintaan es dawet meningkat drastis sehingga omzet penjualannya pun meningkat 100 persen dibandingkan dengan hari biasa. Jika biasanya meraup Rp200 ribu, sekarang bisa meraup Rp500 ribu per hari.
Pantauan wartawan, penjual es dawet pun sudah menjamur di sepanjang Jalan Sisingamangaraja, Lingkungan I, Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak.
Penjual Es Dawet pun mengaku ada peningkatan omzet penjualan selama bulan Ramadan ini.
Arif salah satu pedagang es dawet yang kerap berjualan di Simpang Hajoran, Lingkungan I, Kelurahan Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak mengaku penjualannya meningkat selama bulan Ramadan dibandingkan hari-hari biasanya.
“Alhamdulillah ada peningkatan omzet bila di bandingkan hari biasa,” ujar Arif ditemui wartawan, Rabu (1/7) saat melayani para warga saat membeli untuk dijadikan sebagai minuman berbuka.
Menurutnya, es dawet merupakan perpaduan cendol dan gula kelapa kerap menjadi incaran warga untuk menu berbuka puasa, karena biasanya warga selalu berbuka dengan bahan yang manis dan segar serta tanpa pewarna dan pengawet, sehingga es dawet ini banyak peminatnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan menjalankan bisnis es dawet, bukan tanpa masalah dan berbagai kendala. Kendalanya adalah gula kelapa yang harganya naik terus.
“Dengan bahan tanpa bahan pewarna dan pengawet, makanya es dawet banyak diminati,” ungkapnya.
Sementara, salah satu pembeli, Regen Siregar mengaku sangat meminati es dawet sebab katanya bahan dari es dawet itu tidak jauh berbeda dengan es cendol yang biasa ia santap ketika berbuka puasa.
“Gak beda dengan es cendol, hanya beda nama saja ini kurasa. Rasanya pun enak dan segar,” ujarnya.
Bagi Regen, setiap kali ia keluar rumah menuju Pasar Gunung Tua bersama keluarganya, ia selalu menyempatkan diri untuk membeli es dawet untuk dijadikan menu berbuka puasa. “Menu berbuka wajib dengan minuman yang manis-manis. Pilihan kami sekeluarga selalu es dawet,” pungkasnya. (ong)