Medan, (Analisa). Konferensi Tahunan (Konta) Gereja Methodist Indonesia (GMI) Wilayah I ke-70 yang berlangsung selama 5 hari dari 24 – 28 Juni 2015 di Niagara Hotel, Parapat berjalan dengan baik oleh anugerah dan kasih Tuhan Yesus Kristus dengan pimpinan Roh KudusNya. Minggu, (28/6) Konta resmi ditutup Pimpinan GMI Wil-I Bishop Darwis Manurung, STh, MPsi dalam sebuah ibadah penutupan.
Konta GMI Wil-I kali ini mengalami banyak nuansa baru khusus dalam ibadah. Setiap hari muloai 24-27 Juni ibadah dilakukan dengan menggunakan budaya/bahasa ibu dari berbagai suku meliputi budaya dan bahasa Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Karo, Jawa, Nias dan Tionghoa.
Sebagai tindak lanjut rekonsiliasi, dalam Konta ini diputuskan penataan ulang Distrik GMI dari 18 menjadi 15. Semula, keberadaan beberapa Distrik GMI tidak berdasarkan letak geografis. Tujuannya untuk lebih memudahkan jangkauan pelayanan.
Sebelumnya, Distrik 12 (berkedudukan di Medan), mempunyai resort atau jemaat di Sidikalang, kini jemaat di Sidikalang masuk ke Distrik 3. Dengan adanya penataan ulang ini, Distrik GMI kini menjadi 15, tidak lagi 18 seperti sebelumnya.
Beberapa Pimpinan Distrik tetap pada pelayanannya (tidak dimutasi), seperti Pimpinan Distrik 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8 dan 9. Pimpinan Distrik 5 Pdt. Joni Aman Saragih, STh ditetapkan menggantikan Pdt. Sabar Panjaitan, MMin yang menjadi Sekretaris Eksekutip UKP di Kantor Pusat GMI; Pimpinan Distrik 10 Pdt. Jonathan Kristanto menggantikan Pdt. David Wu, MTh yang menjadi dosen di STT GMI Bandar Baru; Pimpinan Distrik 12 Pdt. Estomihi Hutagalung, MTh menggantikan Pdt. Robert Sihombing,MTh yang menjadi Pimpinan Perguruan Methodist-7 Medan; Pimpinan Distrik 13 Pdt. Rasimin, STh; Distrik 14 Pdt. Bunsui Tigor, STh dan Distrik 15 (Mission) Pdt. Donna Simatupang, STh.
Sekretaris Eksekutip Badan Evangelisasi dan Pembinaan Pdt. Palgey Manurung, STh menggantikan Pdt. Rudi Simanjuntak, Msi; Sekretaris Eksekutip Badan Parpem Pdt. Susanto Rambe, STh menggantikan Pdt. John Robert Pardede, STh yang menjadi Pimpinan Jemaat GMI Aek Nabara, Distrik 7 Wil-I. Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan Selatan Pdt. Morina br Tambunan, Msi menggantikan Pdt. Tumpak H. Damanik, MMin. Di GMI Helvetia Pdt. James Gurning, MM. Di GMI Amanat Agung Medan Pdt. Rudi Sianturi, STh menggantikan Pdt. Arigato Sianturi, MA yang selanjutnya melayani di GMI Urung Jawa, Distrik 6 Wil-I.
Dalam Konta ini, 11 guru Injil ditahbiskan menjadi pendeta. Mereka ditahbis setelah menjalani beragam ketentuan selama 8 tahun, mulai dari magang, calon guru Injil, menjadi guru Injil dan terakhir memasuki masa percobaan pendeta.
Setelah berhasil melalui tahapan itu, ke-11 Guru Injil tersebut ditahbiskan Bishop Darwis Manurung dan Bishop Amat Tumino serta ke-18 Pimpinan Distrik dalam sebuah ibadah penutupan Konta.
Bishop Darwis Manurung, STh, MPsi dalam khotbahnya pada ibadah penutupan itu, mengingatkan orang Methodist harus berteologi Methodist. Sumbernya John Wesley. Jangan karena melihat di satu gereja begini langsung kita contoh, dan ada lagi seolah gereja eksklusif, kita bangun untuk diri sendiri. Bagi John Wesley, gereja yang kudus itu memiliki roh lemah lembut dan kekudusan bukan dihitung dari berapa jam lamanya berdoa atau bernyanyi. Kekudusan kata John Wesley menunjukkan roh lemah lembut, roh kasih dan roh rendah hati.
Kekristenan tidak bisa hidup tanpa orang lain, tanpa berhubungan dengan orang lain. Banyak orang bilang Kristen harus memutus hubungan dengan dunia. Tidak tepat.
Hidup kekeristenan hidup dengan orang lain. Harus menghadirkan Allah di tengah-tengah dunia ini. Demikian release yang diterima dari Humas GMI Wilayah I Drs. Naurat Silalahi. (rel/js)