Sigli, (Analisa). Pemerintah Kabupaten Pidie tengah menata daerah itu, khususnya kota Sigli, untuk menjadi kota yang indah, kota yang sejuk. Dengan kemegahan masjid, pasar modern dan Pantai pelangi yang sedang dilaksanakan, diharapkan mampu mengubah wajah Sigli yang merupakan ibukota kabupaten.
Untuk itu, masyarakat Kota Sigli diminta untuk menjaga kota ini dengan menumbuhkan kesadaran tentang keindahan, kepemilikan izin mendirikan bangunan (IMB) dan lainnya.
Demikian dikatakan Bupati Pidie Sarjani Abdullah dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Al-Falah yang baru di tanah seluas tiga hektare di Gampong Blok Sawah Kecamatan Kota Sigli, Kamis (30/7). Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Aceh dan ulama kharismatik Abu Usman Kuta Krueng.
Dilanjutkannya, dengan keterbatasan anggaran, Pemkab Pidie akan terus berupaya mengejar pendapatan daerah dari berbagai sektor untuk melakukan pembangunan di berbagai bidang.
Diutarakannya, berdasarkan informasi yang diterima, masih banyak bangunan yang tidak memiliki IMB,. Ini harus menjadi perhatian bersama. “Saya bertekad untuk mengejar pajak daerah ini untuk menambah PAD Pidie untuk pembangunan bagi masyarakat,” tambahnya.
Di bagian lain, Sarjani juga mengajak seluruh masyarakat Pidie untuk menumbuhkembangkan kesadaran membayar zakat melalui Baitul Mal Pidie. Pada 2013-2014, Baitul Mal setempat telah berperan aktif membantu masyarakat miskin di daerah ini dengan memberi santunan kepada 5.100 fakir miskin, 125 penyandang cacat permanen dan lansia, 86 orang tunanetra, 1.000 buruh dan 114 guru pengajian.
Baitul Mal Pidie juga telah membangun 17 rumah fakir miskin dan memberi bantuan kepada 1.928 santri asal Pidie yang sedang mengikuti pendidikan di luar daerah.
“Sejak pertama dilantik, kami telah berusaha menyusun RPJM Pidie 2012-2017. Tahun ini kami jadikan sebagai tahun aksi nyata. Terobosan pembangunan yang telah disusun akan terus berusaha diwujudkan. Banyak hal yang harus dilakukan dan itu hanya dapat berhasil dengan sebuah kebersamaan dalam membangun Pidie,” sebutnya.
Selain itu, banyak program prioritas yang telah direncanakan. Contohnya, pembangunan Masjid Agung Al-Falah, pembangunan waduk Rukoh dan Tiro serta percepatan operasional waduk Rajui, pembangunan pasar modern, peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan, termasuk upaya penegerian Universitas Jabal Ghafur.
Dikatakannya, pembangunan Masjid Agung Al Falah diharapkan dapat menjadi bukti nyata kebersamaan antara pemda dengan masyarakat, khususnya masyarakat Gampong Blok Sawah yang penuh keikhlasan rela pindah demi pembangunan masjid ini.
Untuk itu, Pemkab Pidie memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Blok Sawah, katanya.
Pemkab tidak menetapkan target khusus waktu penyelesaian pembangunan masjid megah ini. Namun, Sarjani Abdullah yakin bahwa suatu saat pembangunannya akan selesai. Karenanya, dia mengajak segenap masyarakat untuk berkontribusi baik pikiran, tenaga dan materi. (ri)