Sianjurmula mula, (Analisa). Pesta monumen Patung Saribu Raja yang digelar di Desa Sarimarihit, Kecamatan Sianjurmula-mula yang sudah memasuki hari kedua terus dipadati masyarakat, para pengunjung terlebih para keturunan Op Saribu Raja yang datang dari berbagai daerah di Sumut.
Memasuki hari kedua. Jumat (31/7), kegiatan pesta manortor sekaligus pesta Mangalahat Horbo juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Drs Elisa Marbun, Msi.
Dalam sambutan singkatnya, Elisa menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Provsu) akan terus memberikan dukungan terhadap acara budaya seperti kegiatan Pesta monumen Patung Saribu Raja. Tidak itu saja, bersama istri, Elisa terlihat ikut manortor dan menari bersama para keturuan Op Saribu Raja.
Salah satu keturunan Op Saribu Raja yang juga Kepala Lapas Kelas II Rantau Prapat, Surung Pasaribu, SH MHum di hadapan wartawan menyampaikan, keinginan keturunan dari Op Saribu Raja membangun patung monumen di Sianjur Mula Mula bertujuan untuk menjadikan kawasan Sianjur Mula mula menjadi daerah tujuan wisata yang terus dikunjungi.
"Sebagai keturunan Op Saribu Raja, kami akan terus mendukung pemerintah serta menjadikan tempat ini menjadi daerah tujuan wisata yang dikenal dan akan terus dikunjungi oleh masyarakat, wisatawan terlebih keturunan Op Saribu Raja," ujarnya.
Surung juga mengakui, selain membangun Patung Op Saribu Raja yang dibangun bersebelahan dengan objek wisata Batu Hobon, pihaknya juga akan terus membenahi lokasi pendirian Patung Saribu Raja dengan mendirikan patung patung para leluhur bahkan membuka jalan untuk memudahkan pengunjung nantinya menuju lokasi Patung Saribu Raja.
"Pembangunan ini akan terus berlanjut. Dan, kami juga akan terus menggalang kesatuan dari seluruh keturunan Op Saribu Raja yang tersebar di seluruh dunia baik yang ada di Indonesia hingga di Amerika Serikat untuk membenahi tempat ini," tambahnya.
Sementara itu, acara Pesta monumen Patung Saribu Raja yang dihibur oleh artis ibukota Maria Pasaribu Mamamia serta Novel Pasaribu ini mampu menghibur seluruh masyarakat serta keturunan dari Op Saribu Raja yang datang dari Sidikalang, Aceh, Medan, Labuhan Batu, Rantau Parapat hingga dari Sibolga.
Lewat lantun lagu lagu batak, kedua biduan ini mempersembahkan penampilan terbaiknya yang membuat masyarakat turut menyanyi. (fra)