Oleh: Faisal Pardede
DERI SATIO SUNARSO menjadi buah bibir karena prestasinya belakangan ini.
Pebalap yang akrab disapa Tio, berhasil menjuarai dua penyelenggaraan Yamaha Cup Race 2015. Ia menjuarai kelas MP-5 di Banda Aceh dan Sumbar.
Prestasi Tio, tak hanya membanggakan tetapi memberi harapan akan lahirnya pebalap motor baru yang nantinya bisa mengharumkan nama Sumut dan klub motornya Yamaha Alfa Scorpii.
Talenta besar Tio, terpantau tidak terlepas dari kejelian Divisi Racing PT Alfa Scorpii. Darah balap yang kental dalam diri adik kandung pebalap motor Deri Irfandi dan penampilan yang begitu percaya diri, membuat ia langsung dipercaya tampil dalam YCR 2012, padahal saat itu Tio baru duduk di bangku kelas V SD.
Kepercayaan besar yang diberikan ternyata tidak sia-sia. Tio kemudian mampu melahirkan berbagai prestasi. Prestasi pertama diukir Tio ketika ia sudah mampu naik podium sebagai juara ketiga kelas MP5 ACI Matic Race 2013 di kota rambutan Binjai.
Mulai saat itu, Tio gelar juara terus berdatangan ketika Tio mengikuti berbagai event balap motor. Bahkan, ketika mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti Yamaha Matic Race, Tio tidak pernah lepas dari gelar juara.
Keberhasilan menjuarai 2 seri YCR 2015 di Banda Aceh dan Sumbar, membuat Tio mendapat kepercayaan tampil dalam final YCR 2015 yang bakal digelar 15 November 2015 di sirkuit Sentul, Bogor.
Apmansyah Tanjung sebagai manajer tim Tim Alfa Scorpii Medan menyebutkan timnya memang mempunyai mempunyai visi dan misi untuk melakukan kaderisasi pebalap, serta sudah banyak yang berhasil dikader. Diantara pebalap hasil kaderisasi tim Yamaha Alfa Scorpii adalah Deri Irfandi, M Irvan Syahputra dan Agung Febri.
“Banyak pebalap Sumut yang berhasil kita kader menjadi juara pada berbagai event,” ujar Apmansyah Tanjung didampingi kordinator tim Fahrijal Hamri dan mekanik Andriansyah Lubis.
Melejitnya prestasi Deri Satio Sunarso berkat penggodokan yang dilakukan tim. Tio dikirim mengikuti berbagai kejuaraan agar pengalaman atau jam terbangnya semakin bertambah tinggi.
Bahkan, Deri Satio diikutkan Yamaha Racing Academy pada tahun 2013 dan 2014, sehingga ia mendapatkan pelatihan dari pebalap andal nasional seperti Hokky Krisdianto dan Doni Tata.
Deri Satio mengaku mempunyai cita-cita untuk menjadi juara YCR 2015, sehingga dengan demikian ia akan dikirim mengikuti event internasional Asean Cup Race.
Deri yang kini tinggal di kawasan Medan Tuntungan, mengaku mendapat dukungan dari keluarga. Selain abangnya Deri Irfandi yang dikenal sebagai juara Motoprix 2007, ayah kandungnya Suripno juga merupakan mantan pebalap motokros. “Ayah sangat mendukung, bahkan ia meminta aku supaya punya prestasi yang lebih hebat dari abangku,” ujar Tio.
Harapan ayahnya, tampaknya bakal terwujud, sebab dalam usia yang belum genap 16 tahun, Deri Satio juga termasuk salah satu pebalap yang dipanggil ikut seleksi tim balap PON Sumut.
Deri Satio mengaku memang tidak takut menggeluti balap, meski punya resiko tinggi. “Jika turun berlomba dengan peralatan yang memenuhi syarat, seperti wearpacks maupun helm, balap motor tidak berbahaya,” kata pebalap yang baru naik kelas di SMA Muhammadiyah.
Apmansyah Tanjung, selaku manajer tim menyatakan yakin Deri Satio bisa berbicara banyak dalam final YCR 2015 nanti. Sebab, potensi Tio memang sangat besar. “Juara dua YCR di Banda Aceh dan Sumbar tentu menjadi modal bagi Tio di final YCR nanti,” ujar Apmansyah.
Dengan juara final YCR 2015, diharapkan Deri punya kiprah internasional dengan mengikuti Asean Cup Race. “Kita akan support sepenuhnya dengan kenderaan yang kompetitif serta mekanik andal,” tambahnya. Tim Alfa Scorpii merasa yakin mampu bersaing nantinya karena Deri Satio akan diback-up mekanik lokal andal Andriansyah Lubis yang kemampuannya tak kalah dengan mekanik balap motor dari Jawa. (‘)