Oleh: Maulana Syamsuri.
Sejak 1.500 tahun silam bahasa Latin sudah digunakan orang dalam berkomunikasi, terutama bagi masyarakat Eropa dan merambah hingga ke benua Amerika, Afrika, Asia dan Australia, termasuk Indonesia. Bahasa Latin adalah bahasa kuno yang berasal dari Italia disebut bahasa Latium dan sangat populer pada saat kerajaan Romawi berjaya. Pada masa itu bahasa Latin adalah bahasa resmi kerajaan Romawi. Kala itu masyarakat Eropa yang ingin memiliki karir puncak harus mahir berbahasa Latin. Bahasa Latin berasal dari Latium, sebuah daerah di Italia, di sekitar kota Roma. Selama periode kekuasan Romawi, bahasa Latin mengalami standarisasi, seperti halnya bahasa Inggris. Di dunia barat, dulu Romawi merupakan Entitas Politik yang paling kuat sehingga setiap orang di Eropa yang ingin mengembangkan karirnya harus bisa dan mengerti bahasa Latin. Romansh, adalah bahasa yang masih digunakan di sebagian kecil di Swiss menyerupai bahasa Latin klasik.
Pada abad ke 5, kerajaan Romawi hancur, namun bahasa Latin tidak ikut terkubur dan terus berkembang pesat dan bahasa ini merupakan bahasa Lingua Franca , bahasa utama dalam Ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun bahasa Latin saat ini tidak lagi mengalami perkembangan dan dinamika seperti bahasa-bahasa ibu di negara lain. Bahasa-bahasa dunia yang tetap berakar dari bahasa Latin adalah bahasa Spanyol, Portugis, Italia dan Prancis.
Di Indonesia dalam berbahasa sehari-hari juga selalu terdapat bahasa Latin. Di bidang hukum, misalnya aparat kepolisian ketika memberikan keterangan kepada awak media dalam menangani suatu kasus kejahatan selalu menyebutkan kata “modus operandi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , kata itu bermakna prosedur, cara bergerak atau berbuat sesuatu kejahatan. Juga kata “Jus Gentium” yang bermakna hukum international. “Jus non scriptum” berarti hukum yang tidak tertulis. “Coup d’etat” berarti penggulingan pemerintahan yang ada secara cepat oleh kelompok kecil,kudeta. “de fakto” berarti menurut kenyataan yang sesungguhnya (pengakuan) atas sesuatu pemerintahan. “de jure” artinya berdasarkan hukum. “Flagrante” bermakna tertangkap basah. “Persona non grata” berarti orang yang tidak disukai.”Visum et repertum” berarti surat keterangan dokter (dibawah sumpah) hasil pemeriksaan medis jenazah atas perintah pengadilan. “Hotel pro Deo” artinya kamar cuma-cuma alias Lapas.”Divide et impera” bermakna pecah belah dan kuasailah. “Pro patria” artinya demi tanah air. ‘Status quo” bermakna keadaan tetap pada suatu saat tertentu, keadaan sekarang. “Chaos” bermakna keadaan yang kacau balau. Dalam sidang-sidang pengadilan selalu disebut kata “in absentia” kata ini berarti di luar kehadiran, tidak hadir. Sementara “in abstracto” bermakna terlepas dari keadaan yang sebenarnya. “Lex” berarti undang-undang atau hukum
Bahasa Latin di Perguruan Tinggi
Indonesia pada tahun 2020 akan menjadi negara terbanyak ke empat di dunia dalam hal sarjana, di urutan pertama China, kedua India, ketiga Rusia dan Indonesia pada urutan ke-empat. Tahun-tahun sebelumnya urutan pertama diraih oleh Amerika. Tiap tahun berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia melaksanakan wisuda bagi mereka yang sudah menyelesaikan pendidikannya. Di perguruan tinggi, banyak istilah-istilah yang menggunakan bahasa Latin. Sebagian di antara wisudawan itu mencapai prestasi “Cum laude” yang berarti dengan pujian. “Curikulum vitae” berarti uraian singkat riwayat pekerjaan dan pengalaman serta pendidikan orang yang melamar pekerjaan. “Dies Natalis” artinya adalah hari lahir pendirian, khusus untuk perguruan tinggi. “Dr. Honoris causa” artinya doktor kehormatan disingkat Dr.H.C. “Doktor of philosophae” gelar sarjana perguruan tingi di Jerman disingkat Dr.Phil.
Honoris causa = Gelar karena alasan kehormatan, gelar doktor yang diberikan kepada seseorang karena jasa dan bukan dengan ujian. Medicinae Doctor = Doktor ilmu kedokteran disingkat M.D. Summa cum laude = dengan pujian tertinggi. Civitas academika = kelompok (warga) masyarakat akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dengan perwakilannya yang terbentuk melalui senat masing-masing..
Dalam olahraga selalu dikumandangan semboyan “Mens sano in corpore sano” maknanya adalah dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Makna harfiahnya adalah jiwa yang sehat di badan yang sehat. “ora et l;abora” merupakan kata imbauan yang bermakna berdoa dan bekerjalah. Dalam olahraga juga selalu disebut kata “versus” yang artinya adalah lawan dan biasanya disingkat dengan vs.
Tidak Berkembang Tapi Tetap Digunakan
Bahasa Latin memang tidak berkembang, tidak dinamis seperti halnya bahasa Indonesia yang terus berkembang, tapi pada kenyataannya bahasa Latin tetap selalu diucapkan orang. Dalam pemerintahan misalnya selalu diucapkan kata “ed interim” yang berati pejabat sementara. “ed refrendum” artinya adalah sebagai acuan atau untuk pertimbangan.
Kata “Aqua” digunakan masyarakat di dunia, juga untuk merek dagang yang artinya adalah air. Di negara tetangga Malaysia disebut sebagai air mineral. “Caries” adalah kata yang digunakan di kalangan kedokteran gigi yang maknanya adalah kerusakan gigi. Dalam surat-surat resmi selalu disebut kata “dictum” yang maknanya adalah kesimpulan atau putusan. Dalam bahasa Latin juga ada disebut sebagai hari yang naas, apes atau sial yakni dengan kata “dies ater”.
Homo homini lupus adalah bahasa Latin yang sangat populer dan maknanya adalah manusia adalah srigala bagi sesama manusia . Dikatakan untuk sifat mementingkan diri sendiri pada manusia.
“In memorium” adalah sebuah kata yang populer dan selalu terpajang pada iklan-iklan di surat kabar dan artinya adalah mengenang mereka yang telah meninggal dunia. “libido sensualitas” berarti naluri kebirahian pada diri manusia. Di kalangan perusahaan jasa dan pelayanan umum seperti PLN, PGN, PAM , Telepon selalu diucapkan bahasa Latin “Incasso” yang artinya adalah bagian penagihan rekening.
Sebuah lagi kata yang selalu digunakan orang adalah “nota bene” yang bermakna perhatikanlah baik-baik. “Partus” adalah bahasa latin yang khusus digunakan untuk wanita yang melahirkan. Sementara dalam istilah ekonomi selalu diucapkan kata “per capita” maknanya adalah perorangan. “pro forma” berati tata cara. “Prospectus” artinya pengumuman atas uraian sementara dengan rinciannya. “Qua vadis” juga salah satu kata bahasa latin yang selalu diucapkan orang yang artinya adalah mau kemana. “Res Publica” pernah dijadikan nama sebuah perguruan tinggi swasta pada zaman PKI berkuasa dulu dan artinya adalah kepentingan umum.
Kata Latin yang sangat populer hingga saat ini dan merupakan semboyan adalah “viva!” yang bermakna “hidup!”. “extra vaganza” bermakna pertunjukan musik yang hebat sekali..
Makna Bahasa Latin
Bahasa Latin digunakan orang adalah untuk kesamaan makna di semua negara dan bangsa. Burung nuri merah, di Amerika pasti disebutkan lain dan tidak sama dengan nama burung itu di Belanda atau Jerman maupun Prancis. Namun bila disebutkan bahasa Latin dari burung itu “Lorius domicella” pasti di semua negara adalah sama yakni burung nuri merah. Demikian pula halnya dengan nama Macan Kumbang di Indonesia, di Amerika maupun di Afrika orang akan menyebutnya dengan “Felix Pardus”. Hampir semua hewan-hewan yang hidup di dunia memiliki bahasa Latin dan semua memahami maknanya. Antara lain monyet hitam = Cynopithecus Niger. Kasuari = Casuarius . Burung beo = Gracula robustus. Bajing Tanah = Lariscus insignis. Beruang madu = Helarcios malayanus. Lumba-lumba = Dolphin. Bunglon = Conocephalus. Bintarung = Arcitis binturong. Masih ribuan jenis hewan kesemuanya memiliki nama latin. Demikian juga dalam hal flora atau tetumbuhan semuanya memiliki nama dalam bahasa Latin, seperti halnya padi dalam bahasa Latin disebut Oryza Sativa.
Dalam hal ilmu kesehatan, berbagai jenis penyakit , para dokter dan ahli pengobatan lebih sering menyebut nama Latin ketimbang bahasa Indonesia, seperti penyakit usus buntu dalam bahasa Latin disebut Appendix sementara kekurangan butir darah merah disebut leukemia. Gangguan kejiwaan disebut neuristania sementara keracunan kehamilan disebut eklampsia. Scabis adalah sebutan untuk penyakit kulit/kudis. Phenomonia adalah nama penyakit paru-paru. Prambushia adalah sebutan untuk penyakit kulit yang ditinggalkan penjajah Jepang, yakni penyakit puru/patek.
Mudah-mudahan tulisan tentang bahasa Latin ini dapat membantu masyarakat untuk mengenal bahasa Latin. Sebab bahasa Indonesia terus berkembang secara pesat dan berbagai bahasa asing diserap dalam bahasa kita. Bahasa Indonesia setidaknya menyerap 10.000 bahasa Belanda. Ribuan kata dari bahasa Arab, China, Inggris, India, Jerman, Jepang, Portugis, Spanyol, Yunani , Sanskerta dan Bahasa Latin.***