Mujizat “Kesembuhan” Itu Nyata

Oleh: Jekson Pardomuan

Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. – Lukas 6 : 18.

ADA banyak orang yang telah merasakan mujizat kesembuhan yang dari Tuhan. Hanya saja tidak disaksikan dan diceritakan kepada sesamanya. Mujizat kesembuhan seringkali kita alami dengan iman yang sungguh-sunguh. Kita sembuh bukan karena kehebatan kita, tapi karena motivasi dari diri kita sendiri dan bantuan dari obat atau tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan kepada kita.

Mujizat kesembuhan adalah sesuatu pekerjaan atau perbuatan yang ajaib dan mengandung kuasa yang tidak dapat dikerjakan menurut hukum alam, dan dalam hal ini sebagai memperlihatkan Daya Perantara daripada Allah! Mujizat diadakan dengan maksud untuk memperlihatkan Kekuasaan Allah, untuk menetapkan Keilahian Kristus, dan untuk menempelak ketidakpercayaan dan sifat sombong kita terhadap kehebatan kita. Lebih dari 70 macam mujizat tersebut dalam Perjanjian Lama, dan hampir begitu juga tersurat dalam Perjanjian Baru.

Ada banyak ayat di dalam Alkitab yang menuliskan tentang mujizat dan kesembuhan. Berbicara tentang pelayanan Yesus selama berada di bumi dan melayani umat manusia bersama dengan murid-murid-Nya ada banyak mujizat kesembuhan yang telah ditunjukkan-Nya.

Yesus Kristus itu tetap sama dari dahulu sampai sekarang, dan Yesus pun banyak menyembuhkan orang tetapi tidak semua disembuhkan dan tidak melakukan penyembuhan secara massal. Ia dikerumini banyak orang yang memegang jubahnya dan hanya seorang yang disembuhkan, Ia menyembuhkan 10 orang berpenyakit kusta dan hanya seorang yang memiliki hubungan iman dengan Dia, dan menurut Yesus, orang buta yang disembuhkan bukan buta karena dosa orang tua atau dosanya sendiri tetapi agar firman Tuhan dinyatakan!

Paulus juga melakukan pelayanan kesembuhan dan Timotius disembuhkan olehnya tetapi Trofimus ditinggalkan dalam keadaan sakit, bahkan Paulus sendiri mengalami sakit tubuh (Galatia 4:13) dan tiga kali meminta doa kesembuhan tetapi tidak disembuhkan dan dijawah Yesus : dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. (2 Korintus 12:7-10). Rasul Paulus justru merasakan ketidak sembuhannya sebagai kasih karunia Tuhan yang mengingatkannya agar meninggikan diri dan mengandalkan kekuatan diri sendiri!

Firman Tuhan dalam Yesaya 53:5 yang kemudian dikutip kembali dalam 1 Petrus 2:24 adalah ayat kunci mengenai kesembuhan yang sering disalah mengerti dan disalah terapkan. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:5 TB). 

Kata yang diterjemahkan “sembuh” dapat berarti kesembuhan rohani atau fisik. 1 Petrus 2:24 mengatakan, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” Ayat ini berbicara mengenai dosa dan kebenaran, bukan penyakit. Karena itu “disembuhkan” adalah berbicara soal diampuni dan diselamatkan, bukan disembuhkan secara fisik.

Kesaksian

Alkitab tidak secara khusus menghubungkan kesembuhan fisik dengan kesembuhan rohani. Sering kali orang sembuh secara fisik saat mereka menempatkan iman mereka kepada Kristus – namun hal ini tidak selalu terjadi. Kadang Tuhan menyembuhkan, kadang tidak. Rasul Yohanes memberi kita perspektif yang benar.

“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya” (1 Yohanes 5:14-15). 

Allah masih membuat mujizat. Allah masih menyembuhkan orang. Penyakit, kesakitan dan kematian masih merupakan realita dalam dunia ini. Kecuali kalau Tuhan sudah kembali, setiap orang yang hidup hari ini akan mati, dan sebagian besar (termasuk orang Kristen) akan mati sebagai akibat dari masalah fisik (penyakit, luka). Tuhan tidak selalu menyembuhkan kita secara fisik.

Beberapa kesaksian pernah terungkap, bahwa mujizat kesembuhan itu nyata adanya. Ada banyak orang yang mengalami penyakit menahun yang tidak juga kunjung sembuh. Sudah ke dokter, dan menjalani berbagai pengobatan. Tidak hanya itu, mungkin sudah datang juga kepada banyak hamba Tuhan untuk di doakan. Setiap kali KKR kesembuhan, Anda dan keluarga memastikan diri ada disana. Namun Anda bertanya, “Mengapa saya tidak kunjung sembuh juga?” Mari kita kembali kepada apa yang Alkitab katakan.

Pertama, Tuhan tidak melarang penggunaan obat dan cara-cara medis. Bahkan di Alkitab mencatat bagaimana Rasul Paulus menyarankan perawatan medis untuk masalah sakit perut yang dialami Timotius (1 Timotius 5:23). Pengobatan dengan cara medis juga merupakan suatu anugerah Tuhan. Namun dalam pelaksanaan pengobatannya, jangan lupa mengundang Tuhan untuk turut campur di dalamnya.

Kedua, Tuhan juga dapat melakukan mujizat penyembuhan. Itulah sebabnya Dia memiliki gelar Tabib Ajaib. Di kitab Matius di catat bagaimana Yesus melakukan berbagai mujizat kesembuhan atas banyak orang. Dalam Matius 8:17 menuliskan bahwa Yesus menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit penyakit dan mengusir roh-roh jahat untuk menggenapi nubuatan yang berkata, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

Wahyu 21:4 menuliskan “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi