Menyaksikan Suatu Keajaiban

Terusan Suez Memisahkan Benua Afrika dan Asia

Berwisata di sekitar kota Suez, yang mejadi gerbang masuk ke benua Eropa dari arah Laut Merah melalui terusan Suez Mesir, yang memisahkan benua Asia dan Afrika, tentu saja memiliki daya tarik tersendiri.

Di samping karena air Laut Merah yang jernih berwarna kebiru-biruan, karena tingginya kandungan garam di perairan itu.

Dan ombak lautan yang tidak begitu besar sehingga dianggap cocok sebagai lokasi wisata keluarga. Ditambah dengan pemandangan eksotis yang memadukan warna pasir putih pantai, dengan karang kuning khas padang pasir.

Di sepanjang tepi pantai yang berbatasan langsung dengan kota Suez, banyak terdapat resor-resor kelas dunia yang menawan, dengan fasilitas berkelas bintang lima yang mewah.

Umumnya berasal dari investasi beberapa negara Eropa, seperti Italia, Spanyol dan Perancis. Sehingga terlihat banyak wisatawan dari negara tersebut yang menghabiskan liburan akhir pekan di resort Laut Merah itu.

Dari catatan sejarah,  terusan Suez dianggap sebagai salah satu Maha Karya anak manusia abad ke-19. Pembangunan terusan yang diprakarsai oleh Ferdinand de Lesseps berwarga Prancis, yang juga karib dari penguasa Mesir waktu itu Mohamed Saed Basha.

Mega proyek ini, mempekerjakan sebanyak  25.000 orang buruh per bulan, yang sebagaian besar adalah warga Mesir.

Pengerjaan penggalian terusan Suez memakan waktu 10 tahun, dimulai pada tahun 1859 dengan mengambil titik awal di kota Port Said dan berakhir di daerah Shaloufa arah Laut Merah pada 15 Agustus 1869.

Dikarenakan banyaknya jumlah buruh, serta penanganan kesehatan yang tidak optimal, menyebabkan jumlah kematian buruh cukup tinggi, mencapai 125.000 jiwa. Kematian mereka terjadi masing-masing akibat terserang wabah kolera dan cacar.

Devisa Negara Mesir

Selama masa pengerjaan 10 tahun itu, telah berhasil dikeluarkan galian pasir dari sepanjang terusan sebanyak 74 juta meter kubik pasir gurun.

Serta memakan biaya sebesar 369 juta Franc Prancis, Panjang terusan Suez secara keseluruhan mencapai 165 km, lebar 190 m dengan kedalaman dasar terusan 58 kaki.

Pada 16 Nopember 1869 terusan Suez telah dibuka secara resmi, yang didahului dengan menggelar pesta super mewah bernuansa kisah 1001 malam dengan beragam pernak perniknya.

Serta dihadiri oleh sejumlah penguasa dan raja-raja dunia saat itu. Selama proses pengalian terusan Suez, banyak terdapat rintangan dan tantangan.  Baik berasal dari internal penguasa Mesir saat itu, maupun dari Kerajaan Inggris.

Karena merasa terganggu akan masa depan kemaslahatan koloni mereka di Afrika. Inggris adalah penguasa wilayah Tanjung Pengharapan Afrika, di mana pada masa itu, semua armada dan kapal-kapal dagang harus melewati wilayah itu sebagai jalan satu-satunya untuk mecapai Asia.

Namun masalah tersebut akhirnya dapat terselesaikan dengan damai.  Pemasukan devisa negara Mesir yang bersumber dari terusan Suez sangat besar, walaupun jumlahnya terkadang tergantung banyak tidaknya kapal yang melintasi terusan itu.

Berwisata ke daerah sekitar Suez seperti Ain El Soukna dan Zafaran sangat menarik, karena di samping dapat menelusuri tempat-tempat terjadinya sejarah modern umat manusia, juga sambil menikmati indahnya nuansa pemandangan laut merah, pemandangan bawah laut serta karang-karang merah padang pasir yang sangat langka. (bbs/cnn/dm/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi