Paluta, (Analisa). Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), sejak Senin (10/8) sore hingga Selasa (11/8) pagi, membuat Aek Parmeraan meluap hingga memporak porandakan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Desa Parmeraan, Kecamatan Dolok.
Akibat bencana tersebut, empat unit ruang belajar dan asrama Hifzul Qur’an roboh diterjang banjir.
Selain itu banjir juga menghanyutkan musala dan beberapa rumah tempat pemondokan para orang tua lanjut usia (lansia) namun dalam bencana itu tidak memakan korban jiwa.
Menurut keterangan dari Pimpinan Ponpes Darussalam H Abdullah Efendi Ritonga BA, banjir sekitar pukul 02.00 WIB dini hari akibat meluapnya aliran sungai AekParmeraan yang berada tidak jauh dari lokasi Ponpes.
Lanjutnya, hujan deras terjadi sejak Senin (10/8) sekitar pukul 6 sore, persis pukul 23.30 Wib tengah malam, ia mulai meragukan kondisi aliran sungai Aek Parmeraan yang terlihat sudah mulai meluap sehingga ia menginstruksikan agar para lansia yang berada di pemondokan untuk dipindahkan ke bangunan yang lain ditempat yang lebih tinggi milik ponpes untuk menghindari halyang tidak diinginkan.
Firasat itu ternyata benar, sekitar pukul 02.00 Wib dini hari tadi, ketinggian aliran sungai Aek Parmeraan meningkat sehingga menyebabkan banjir yang menerjang beberapa bangunan milik Ponpes yang berada di dekat sungai Aek Parmeraan, beruntung para lansia yang lokasi pemondokannya berada di dekat Aek Parmeraan terlebih dahulu telah dipindahkan sehingga para lansia selamat dari terjangan banjir.
“Hujan cukup deras sejak hari Senin sekitar pukul 6 sore, sekitar jam 11 malam, saya sudah ragu melihat kondisi aliran sungai Aek Parmeraan yang sudah mulai meluap, makanya saya instruksikan agar para lansia yang pemondokannya berdekatan dengan sungai dipindahkan ke bangunan yang lain yang lokasinya berada di dataran yang lebih tinggi, benar saja sekitar jam 2 tadi pagi, air sungai meluap cukup besar, akibatnya 4 ruangan, asrama Hifzul Quran, musala dan beberapa rumah tempat pemondokan para lansia roboh dan hanyut diterjang banjir,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (11/8) via seluler.
Menurutnya, selain banjir yang memporakporandakan beberapa bangunan Ponpes Darussalam, longsor juga terjadi di beberapa titik di lokasi Ponpes dan seputaran daerah aliran sungai Aek Parmeraan.
Senada dikatakan anggota DPRD Paluta Hajuddin Ritonga yang sudah melihat kondisi di lapangan mengatakan saat ini banjir memang sudah surut, namun beberapa bangunan Ponpes Darussalam masih terlihat porak poranda dan hanyut terbawa arus.
Selain itu katanya, akses jalan dari Desa Sipiongot, Kecamatan Dolok menuju Desa Parmeraan dimana lokasi Ponpes Darussalam berada juga mengalami longsor di beberapa titik badan jalan sehingga cukup sulit untuk dilalui kendaraan.
“Selain banjir yang merusak beberapa bangunan milik Ponpes Darussalam, longsor juga terjadi di beberapa titik badan jalan menuju Ponpes itu,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi via selulernya, Selasa (11/8).
Dia cukup bersyukur karena hingga saat ini banjir tidak memakan korban jiwa serta masyarakat dan para siswa Ponpes pun sudah mulai membersihkan kerusakan akibat banjir sambil menunggu pihak Pemkab Paluta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiba di lokasi untuk membantu menangani keadaan. (ong)