ANDA hobi bertanam dan ingin menjadikan hobi anda bisa mengalirkan rupiah? Menanam bambu sepertinya bisa menjadi andalan anda.
Tanaman bambu memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa depan, di tengah perhatian dunia yang lebih, terhadap perubahan iklim dan perlindungan hutan.
Bambu juga tanaman sumber penghasil kayu yang dapat tumbuh dengan cepat di bumi, merupakan tanaman pengganti kayu dari hutan tropis yang saat ini sudah sangat berkurang akibat dari permintaan yang sangat besar dari industri. Karena itu perhatian terhadap produksi bambu mulai meningkat di semua benua baik Asia, Afrika, maupun Amerika.
Bagaimanapun juga permintaan bambu secara global tumbuh lebih cepat dari tingkat ketersediaannya. Sehingga peluang bisnis perkebunan bambu masih sangat besar dan terbuka.
Dari waktu ke waktu bambu selalu dapat membuktikan sebagai bahan baku yang dapat diandalkan dalam berbagai aplikasi praktis. Bambu akan terus menjadi komoditas industri yang semakin berharga. Kita berharap akan semakin sering menemukan lebih banyak produk berbahan baku bambu di pasaran dan juga furniture dari bambu di rumah kita.
Meskipun bambu adalah tanaman kayu, secara teknis bambu merupakan bagian dari keluarga Gramineae yang meliputi 75 genus dan 1.250 spesies bambu. Dari bambu varietas herbaceous yang memiliki ketinggian kurang lebih 20 cm sampai dengan bambu tropical giant yang memiliki ketinggian hingga 30 meter dan dengan diameter 30 cm pada bagian tengah hingga pangkal batang.
Di daerah tropis maupun sub tropis tanaman bambu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan baik.
Pertumbuhan bambu sangat berbeda, dengan pohon biasa yang memiliki poros sebagai pusat pertumbuhan dan pertumbuhan sekunder.
Sedangkan bambu tangkainya tumbuh dari bawah tanah dan tidak memiliki poros sebagai pusat pertumbuhan serta tidak ada pertumbuhan sekunder. Sehingga pertambahan umur tidak dapat diukur dengan pertambahan diameter.
Pertumbuhan tanaman dari masa muda ke dewasa menunjukan pola tunas baru tumbuh dengan meningkatkan garis tengah dan makin tinggi. Tunas yang baru muncul umumnya akan mencapai tinggi maksimal di usia tiga sampai empat bulan.
Pertumbuhan Cepat
Bambu merupakan tanaman yang mampu meregenerasi dirinya sendiri secara alami. Saat tangkai bambu dipanen, maka tunas baru akan muncul dan menggantikanya dalam waktu beberapa bulan. Jika di bandingkan dengan pohon yang hanya dapat dipanen dengan rotasi beberapa tahun, bambu dapat dipanen secara rutin pertahun. Pertumbuhan bambu yang cepat berarti menjamin kelangsungan untuk memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan.
Tergantung dari jenisnya, perkebunan bambu dapat produktif lebih dari 50 tahun. Panen perdana tanaman bambu di perkebunan biasanya dimulai pada usia setelah lima hingga tujuh tahun. Proses pemanenan dapat dilakukan dengan peralatan yang cukup sederhana dan murah. Seperti gergaji tangan, dan peralatan sederhana lainnya yang sering di butuhkan.
Di perkebunan, bambu akan menghasilkan biomass yang dapat mendukung untuk memelihara lingkungan yang hijau. Perkebunan bambu seluas 1.000 hektar dapat menghasilkan kira-kira 30 ribu ton sumber penghasil kayu.
Dari sudut pandang industri, bambu sangat mempesona karena merupakan material lunak tapi sangat kuat untuk digunakan dalam aplikasi konstruksi modern. Kepadatan bambu sebanding dengan kayu keras dan kekuatannya melebihi baja. Saat ini tengah dikembangkan cara baru untuk mengolah serat bambu untuk pembuatan aplikasi standar yang modern.
Bambu lapis dan triplek dari bambu saat ini lebih sering digunakan untuk bahan pembuatan perabot rumah tangga. Bambu parquet juga merupakan salah satu produk dengan prospek yang sangat besar, selain itu partikelboard dan fiberboard dari bambu juga sangat menarik.
Permintaan akan bambu lebih dari sebelumnya karena ini adalah sumber pengganti kayu yang baik dan salah satu cara untuk menghemat hutan hujan. Eropa dan Amerika mengimpor produk-produk bambu dari Asia, seperti tusuk gigi, tusuk sate.
Dan produk dengan nilai yang lebih seperti lantai bambu, kertas, tekstil, perabot rumah tangga, barang-barang kerajinan tangan.
Selain dijadikan sebagai bahan furniture dan bangunan, bambu juga bisa dijadi panganan yang lezat. Tunas muda atau rebung bambu merupakan sumber makanan yang enak dan kaya serat. Permintaan yang tinggi akan rebung segar di temukan pada masakan asia.
Di industri makanan rebung merupakan bisnis bernilai jutaan dolar, rebung diproduksi untuk ekspor di Cina, Thailand, Taiwan. Mereka menjualnya dalam keadaan masih segar ataupun yang sudah dikemas dalam kaleng dan kadang-kadang juga mengombinasinya dengan kuah ataupun pedas.
Perkebunan
Hasil dari hutan bambu alami sebenarnya sangat rendah jika dibandingkan dengan perkebunan bambu yang telah di atur dengan baik. Perkebunan yang telah di manajemen dapat menghasilkan lima kali lebih banyak daripada hutan bambu alami.
Jika dipukul rata setiap hektar hutan bambu alami hanya akan menghasilkan empat ton pertahun untuk setiap hektarnya. Sedangkan di perkebunan bambu hasil rata-rata setiap tahunnya dapat mencapai 20 hingga 36 ton per hektar.
Produksi bambu sebenarnya dapat di tingkatkan jika pendekatan sistematis silvikultural diterapkan, tetapi hal ini jarang di terapkan di daerah tropis dimana bambu dapat tumbuh subur dengan mudah. Manajemen perkebunan bambu yang bagus dapat menjamin keberlangsungan pasokan untuk produk sejenis yang spesifik. Dengan manajemen yang bagus kita dapat memperoleh tanaman dengan karakteristik yang kita inginkan. Banyak pilihan yang dalam menggunakan bambu tergantung dari keunikan yang ada pada tangkainya. Langkah pertama penting dilakukan untuk mengatur perkebunan adalah memilih spesies yang sesuai anatomi, kandungan kimia dan kekayaan mekanis lainnya.
Adapun, biaya untuk membuat perkebunan yang baru tergantung dari biaya tenaga kerja, persiapan tanah, fertilizer, pengairan, dan tanaman.
Biayanya hampir sama dengan membuat perkebunan kayu. Akan tetapi ada perbedaan yang sangat besar pada periode pengembalian modal, kayu membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkebunan bambu. Investasi pada perkebunan bambu akan kembali hanya dalam waktu kurang lebih 10 tahun.
Karena alasan tersebutlah maka perkebunan bambu menghasilkan keuntungan yang lebih cepat dari pada kayu. Perkebunan bambu akan menjadi sangat menguntungkan setelah lima tahun.
Untuk dapat dipanen setiap tahun hanya perlu mempertimbangkan tingkat kekakuan batang yang telah dewasa saja. Selain itu kita cukup menanam bambu sekali saja dan akan dapat di panen sampai dengan 50 tahun.
Sedangkan kayu umumnya setelah di panen kita perlu menanam lagi dan tentu membutuhkan biaya dan waktu yang lebih lama lagi.
Selain dapat tumbuh lebih cepat, bambu juga menyerap air lebih tinggi serta dapat mencegah erosi. Maka dari itu selain lebih menguntungkan secara ekonomi, bambu juga lebih menguntungkan dari segi ekologi. Keuntungan lain yang sangat penting adalah selain memproduksi biomass yang sangat tinggi, bambu juga sangat efisien sebagai penghasil pulp.
Bambu mampu menghasilkan pulp tujuh kali lebih banyak dibandingkan dengan kayu untuk setiap hektarnya. (Int)