Sisi Lain Keindahan Danau Toba

Oleh: Parada Al-Muktadir Siregar

Danau yang pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia kini telah menjadi kawasan Geopark Kaldera Indonesia. Ke depannya danau sisa letusan gunung berapi 74.000 tahun yang lalu tidak hanya menjadi pusat pariwisata Sumatera Utara saja, melainkan kawasan wisata yang memiliki nilai edukasi.

Beberapa destinasi pariwisata yang terdapat disekitaran Danau Toba yang tak kalah indahnya.

Taman Eden 100

Saat sudah banyak orang yang merusak hutan di sekitaran Danau Toba,  sehingga saat ini bukit-bukit disekitar Danau Toba terlihat tandus. Namun  Marandus Sirait hadir dengan Taman Eden 100 nya yang mampu meng-edukasi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Danau Toba agar tetap menjaga keasrian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Taman Eden 100 ini salah satu objek pariwisata yang bisa dibilang wajib untuk dikunjungi ketika hendak pergi ke Danau Toba, taman yang bernuansa hutan alami ini terletak di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lubanjulu Kabutapaten Tobasa. Atau sekitar 35 menit dari Masjid Raya Taqwa Parapat.

Di sana selain kita bisa menemukan beraneka ragam jenis pohon, Taman Eden 100 juga menyuguhkan keindahan lainya. Seperti air terjunnya yang begitu jernih dan cukup indah, apalagi jika menikmati kesegaran percikan air terjun tersebut sembari menikmati sarapan pagi. Untuk menikmati kesegaran air terjun tersebut kita harus sedikit berkeringat dengan berjalan kaki dan menuruni anak tangga selama 20 menit dari tempat pendaftaran masuknya. Namun jangan khawatir, tangga yang harus dilalui sudah di semen kok tidak lagi anak tangga yang berbentuk tanah.

Hamparan tanaman kopi, strawberry dan padi terpampang jelas selama perjalanan, udaranya yang begitu segar membuat perjalanan menuju air terjun tak begitu berat. Untuk masuk ke Taman Eden 100, kita hanya dikenakan biaya Rp 5.000 per orang. Kalau para pengunjung berminat untuk menanam pohon, pihak pengelola Taman Eden juga sudah menyiapkan bibit pohon yang akan kita tanam, harganya berkisar Rp 150.000 sampai Rp 300.000 diluar dari biaya masuk tadi. Dan pohon yang kita tanam itu nantinya akan dirawat dan diberi nama si penanam di batangnya, sehingga suatu saat nanti bila berkunjung ke Taman Eden 100 kembali, bisa melihat tanaman yang sudah pernah ditanam tersebut.

Buat para pelancong yang suka nge-camp, di kawasan agrowisata Taman Eden 100 juga disediakan arel khusus untuk nge-camp, karena di Taman Eden ini terdapat goa kelelawar yang bisa dijadikan sebagai tempat ngecamp, dengan menempuh jarak selama 2,5 jam dari pintu masuk agar samapai ke Goa Kelelawar tersebut.

Di areal yang luasnya mencapai 40 Ha ini, banyak sekali ditanamani pohon-pohon besar, bahkan beragam tanaman khas Batak yang sudah mulai jarang kita temui pun ada disini, misalkan pohon sampinur bunga, jabi-jabi, tahul-tahul dan andaliman tumbuh subur di Taman Eden 100 ini.

So, tunggu apalagi. Segera rapikan ransel mu dan bergegas menuju Taman Eden 100, selain menikmati keindahan alam, di sana kita juga akan belajar banyak hal tentang alam.

Air Terjun Binanggalom

Ketika mendengar kata air terjun di Danau Toba, pasti kita bertanya-tanya, apa ada air terjun di Danau Toba ? Kok bisa? Pasti pertanyaan itu akan muncul ketika hendak membicarakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Danau Toba yang berupa air terjun, Air Terjun Binanggalom warga sekitar sering memanggilnya. Namun ada juga sebagian masyarakat yang menamakannya sebagai air terjun Situmurun. Namun apapun itu namanya tidak akan mengurangi keindahan yang sudah dimiliki air terjun tersebut.

Air terjun yang terletak di tengah-tengah pulau tersebut, seakan-akan membelah sebuah pulau memang agak sulit aksesnya karena menuju kesana tidak bisa melalui jalur darat, semuanya harus melalui jalur air. Dan tidak ada kapal penumpang yang menuju kesana, mau tidak mau kita harus menyewa kapal agar bisa sampai kesana. Nah untuk itu akan lebih murah jika kesana beramai-ramai, sehingga biayanya lebih murah karena patungan.

Bila kita hendak kesana bisa melalui dermaga yang berada di Parapat dengan jarak tempuh hampir 2 jam untuk perginya saja dan itu harus menggunakan kapal penumpang, namun juga bisa melalui Desa Binanggalom dengan menempuh waktu 45 menit dari desa tersebut dengan menggunakan kapal nelayan, tentunya dengan harga sewa kapal yang lebih murah.

Di sana kita bisa menikmati kesegaran yang masih alami dari air Danau Toba. Ditambah dengan gigitan ikan pora-pora yang biasa digunakan untuk refleksi, menambah nilai eksotis dari air terjun tersebut. Ditambah lagi dengan sekerumunan burung bangau putih yang berterbangan didekat tebing air terjun yang sesekali menerobos derasnya laju air terjun untuk memangsa ikan pora-pora. Sungguh pemandangan yang luar biasa bukan.

Untuk menuju air terjun Binanggalom, mobil bisa diparkirkan di dermaga yang telah disediakan oleh masyarakat sekitar. Dan terlebih dahulu membuat janji dengan pemilik kapal di pelabuhan mana kita akan dijemputnya. Untuk menyewa kapal penumpang biaya sekitar Rp 2.000.000  sampai Rp 3.000.000 bila kita berangkat dari Prapat dengan muatan kapal hingga 75 orang. Atau alternatif lainya bisa melalui Desa Binanggalom bisa menyewa kapal nelayan dengan harga Rp 400.000-800.000 per kapal dengan muatan hingga 30 orang. Tapi intinya sih memang harus ramai-ramai kesananya.

Selama berada di perjalanan, harus dijaga stamina, karena jarak perjalanan dari Medan ke Parapat cukup jauh memakan waktu sekitar 10 jam pulang-perginya. Dan jangan lupa pakaian ganti harus dipersiapkan lebih, karena akan banyak tempat yang pastinya membuat baju kita sering basah. And the end, selama perjalanan harus membawa pengisi daya tambahan atau power bank, karena disana pasti akan sering update status melalui media sosial.

Penulis adalah mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Pertanian UMSU

()

Baca Juga

Rekomendasi