Pengurus BPD Sumut Dilantik

Askopindo dan Takonas Siap Bermitra

Medan, (Analisa). Badan Pengurus Daerah (BPD)  Asosiasi Konstruksi Pemborong Indonesia (Askopindo) dan Tenaga Ahli Konstruksi Nasional (Takonas) Sumatera Utara resmi dilantik, Rabu (5/8) malam di Hotel Soechi, Medan. Ketua Askopindo Sumut, Efin Romulo Naibaho dilantik Ketua Pusat Syarifuddin Tahir  dan Ketua Takonas Sumut, Semedi Napitupulu resmi dilantik Ketua Pusat Iis Fitriani.

“Dengan resmi dilantiknya pengurus Askopindo dan Takonas maka secara legitimasi kelembagaan kami telah hadir di Sumatera Utara. Dan kehadiran lembaga ini, sekali lagi bukan dimaksudkan untuk menjadi pesaing. Namun kami siap bermitra dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya yang berkaitan dengan jasa konstruksi,” kata Efin Romulo Naibaho sesaat sebelum pelantikan.

Efin menjelaskan persoalan jasa konstruksi di Sumut sangat kompleks. Karenanya ia dan jajaran pengurus Askopindo dan Takonas berkomitmen untuk berkontribusi positif demi kemajuan dan pembangunan bidang jasa konstruksi di daerah ini.

“Kita mendorong pengerjaan sesuai kontrak. Jasa konstruksi, umumnya digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Pengerjaan yang asal-asalan akan berdampak buruk bagi banyak orang, karenanya kita akan menjadi pengawas sekaligus penyedia tenaga ahli di bidang konstruksi,” ujarnya.

Berkomitmen

Disamping itu, Efin juga berkomitmen untuk mendorong percepatan pengajuan syarat administrasi dan pengajuan izin terkait bidang jasa konstruksi. “Pemerintah daerah, swasta dan pihak asosiasi akan mendorong kerjasama yang profesional,” katanya.

Sementara Ketua Takonas Sumut, Semedi Napitupulu menegaskan dengan hadirnya Takonas maka pengurusan sertifikasi ahli bidang konstruksi menjadi lebih mudah. Mudah, bukan berarti tanpa skill. “Kita pastikan bahwa semua tenaga ahli benar-penar punya kemampuan yang baik,” ujarnya.

Ia mengatakan, guna mendorong ketersediaan tenaga ahli bidang konstruksi yang andal dan profesional, pihaknya dalam waktu dekat akan membuat sistem registrasi online. Dengan sistem online maka mempermudah tenaga ahli di setiap daerah untuk ikut dalam pelatihan dan ujian untuk memperoleh sertifikasi ahli.

“Semakin banyak tenaga ahli, maka diharapkan jasa konstruksi yang ada semakin baik. Bila ada kesalahan, akan terdeteksi secara dini karena semua tenaga yang digunakan dalam pengerjaan jasa konstruksi memiliki profesionalitas yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya. (br)

()

Baca Juga

Rekomendasi