TANPA gitaris, Abdee Negara, penampilan Slank di Soundrenaline 2015 terasa kosong. Untuk kali pertama, Abdee absen karena sedang menderita sakit ginjal.
Bahkan, menurut sang vokalis Kaka, pada album yang akan dirilis Oktober mendatang, di antara 12 lagu yang sudah dipersiapkan, ada 4 lagu yang tanpa besutan gitar Abdee. Kaka mengisyaratkan, album baru mereka lebih mengarah ke warna blues melo sebagai perenungan.
Meski terasa kosong, Slank berupaya tampil maksimal menggemuruhkan hari kedua festival musik terakbar setanah air itu Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (6/9) malam.
Para Slankers yang sudah menunggu sejak sore, malam itu ikut berpesta dengan sederet lagu andalan. Sebagai pembuka, Kaka dkk mengawali aksinya lewat Mars Slankers yang langsung disambut sorak meriah penggemarnya.
Penonton yang sudah dipanaskan penampilan Sheila On7 (SO7) sebelumnya, semakin menggila saat Slank tampil. Hal biasa, ratusan bendera slank pun berkibar di tengah penonton mengiringi lagu Maafkan, Kamu Harus Pulang, Lo Harus Grak, Virus dan lainnya.
Selain Slank, band asal Yogyakarta, SO7 pun menjadi slaah satu band yang paling ditunggu penampilannya di AStage. Dari puluhan ribu Sheila Gank (sebutan penggemar SO7), ternyata ada personel Maliq and d'Essentials yang ikut menikmati SO7 manggung.
Vokalis SO7, Duta mengakui melalui even ini industri musik di tanah air akan semakin diterima masyarakat. Ia juga merasa bangga semua band lintas genre bisa tampil dalam satu festival.
Pecinta Musik
Soundrenaline 2015 sungguh mampu merangkul pecinta musik tanah air dari lintas genre. Selama dua hari digelar, 83.901 penonton melebur untuk menikmati suguhan yang digelar sejak pukul 15.00 WITA.
Pada tahun ke-13 penyelenggaraan even akbar itu, tujuh panggung di GWK diisi aksi luar biasa dari para musisi nasional dan internasional. Sederet band dan musisi ternama, di antaranya Dialog Dini Hari, Tulus, Lala Karmela, Mocca, White Shoes and The Couples Company, Gigi, Sheila On 7, DJ Yasmin, Slank, dan Wolfmother.
Pada hari kedua, Change The Ordinary Project yang merupakan kolaborasi unik antargenre dengan para solois berbakat di tanah air, dinilai spektakuler dan unik.
Bagaimana tidak, artis seperti Ari Lasso, Andien, Daniel Christianto, Riny Wulandari, Candil, Andy /riff yang dipimpin Music Director Ali Akbar tampil bersama.
Mengusung semangat “Change the Ordinary”, gelaran tahun ke-13 ini tidak melulu menghadirkan musisi rock. Bahkan tidak semata panggung musik, festival akbar ini juga diramaikan unsur-unsur seni lain untuk memberdayakan kreativitas penontonnya. Mulai dari visual art, fotografi, hingga style.
Selain musisi nasional, artis internasional, Wolfmother yang dikenal dengan kemampuannya untuk memberikan suara modern pada tipe musik vintage rock, juga menggemuruhkan GWK dengan suguhan musik berkualitas. Kehadiran Wolfmother, menjadi pengobat kerinduan akan warna music yang kerap diusung The Datsuns, Led Zeppelin, atau pun AC/DC.
Tampil tengah malam, Wolfmother langsung menggebrak dengan lagu ‘Joker and The Thief’, ‘Woman’, juga ‘Mind's Eye’. Meski formasi mereka hanya bertiga, semangat garage rock yang diusung benar-benar teraktualisasikan. Sang basis bahkan menjadi pusat perhatian, ia berganti-ganti memainkan bass dan synthesizer.
Genre Jazz
Usai jeda magrib di hari kedua, di panggung utama A Stage, Maliq & D'essentials menyuguhkan warna jazz. Angga cs pun melantunkan lagu-lagu hits-nya, Pilihanku, Himalaya, hingga Terdiam.
Penonton yang awalnya malu-malu bergoyang, akhirnya tidak bisa menahan diri saat Maliq & D'essentials yang mewakili musisi dari genre jazz itu, merubah ritme musiknya ke arah dangdut saat membawakan Drama Romantika.
Di panggung lainnya, Andra and the Backbone tampil begitu penuh semangat. Andra cs menjadi pemanas Go A Head Stage sebelum band-band lainnya tampil. Disusul Endank Sukamti, Kotak, dan Gigi yang menjadi pamungkas di panggung itu.
Sedangkan N.E.D (Nidji Electronic Version) tak kalah mendapat sambutan hangat dari penonton, membawakan Heaven, Children, Shadow yang di-medley dengan lagu Mr. Brightside (The Killers).
Dengan konsep tanpa jeda, N.E.D yang terbentuk sebagai alter ego dari Randy (kibordis Nidji) juga membawakan lagu-lagu Nidji dengan aransemen EDM (electronic dance music). Lagu Seven Nation Army (White Stripes) juga melengkapi sederetan lagu selain lagu band-band lain yang disuguhkan malam itu. (rio)