Lapisan Ozon

Oleh: Tauhid Ichyar

Lapisan ozon di atmosfer bumi menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar Ultra-Violet (UV) matahari sebelum mencapai bumi, sehingga Bumi terhindar efek yang menimbulkan berbagai penyakit.

Ozon merupakan gas yang secara alamia terdapat di dalam atmosfir. Ozon (O3) merupakan salah satu gas alami yang membentuk atmosfer bumi. Kehadiran gas ini kurang dari 1% dari volume atmosfer bumi. Gas ozon juga dikenal sebagai gas rumah kaca. Gas O3 ini dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. Gas ini penyerap utama sinar Ultra-Violet (UV) antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.(Wikipedia.org) 

Christian Friedrch Schonbein seorang ilmuan pada tahun 1839 pertamakali mengenali ozon. Istilah ozon mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980 an ketika ilmuan menemukan adanya lubang yang terdapat pada lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut akibat sinar matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi tersebut terpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas, setengahnya diikat molekul oksigen, sementara yang lain membentuk ozon.     

Ozon secara alami hadir sebagai lapisan di stratosfer yakni salah satu dari lima lapisan atmosfer antara 12 - 30 mil di atas permukaan bumi. Konsentrasi Ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet matahari terhadap molekul-molekul oksigen.(Wikipedia.org)

Kerusakan pada lapisan ozon istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwah lubang ozon di-Antartika telah mencapai 29 juta km2. Konsentrasi rata-rata lapisan ozon < 200 DU dikategori sebagai Ozon Hole. (Sovasakina) 

Manfaat Ozon

Lapisan ozon memiliki bau yang khas, menusuk hidung, terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik, seperti kilat atau oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Sebagaimana dilansir Astrobio, Rabu (3/4/2013), bau yang keluar dari ozon, bila dihirup membuat paru-paru seseorang terbakar. EPA (Environmental Protection Agency) mengklasifikasi tingkat ozon terendah sebagai polusi udara. Sekalipun ozon berbahaya bila terhirup, namun tanpa adanya lapisan di angkasa ini, kehidupan di Bumi menjadi mustahil. Lapisan ini berada pada ketinggian 25 kilometer di atas permukaan Bumi, di mana terdapat molekul ozon yang memblok radiasi sinar ultraviolet (UV) berbahaya. 

Lapisan Ozon dihasilkan dari berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga UV dari matahari. Sinar UV sering dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV ini juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer sangat penting untuk kemasyalahatan seluruh bumi. 

Lapisan ozon di atmosfer bumi menyerap bagian paling mematikan dari radiasi sinar UV matahari sebelum mencapai bumi, sehingga bumi terhindar dari efek yang menimbulkan berbagai penyakit. Peran penting lapisan ozon lainnya adalah di bagian bawah atmosfer, Ozon menjadi perangkap panas matahari dan memancarkan kembali ke segala arah yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Dalam hal ini secara alami ozon membantu menjaga bumi tetap hangat dan tanpa itu suhu bumi akan mencapai tingkat sub-nol setiap malam. 

Secara sintematis alam senantiasa memelihara keberlangsungan semesta secara terus menerus. Untuk itu pentingnya penduduk bumi mengetahui dan diperingatkan agar mengetahui betapa pentingnya penyelamatan lapisan Ozon. Peringatan Hari Ozon ditetapkan 16 September. Peringatan in dimulai pada tahun 1987 di Montreal yang dihadiri oleh 188 negara. Hari Ozon diprakarsai oleh program Lingkungan PBB dalam mengingatkan kepada setiap orang dampak negatif atas menipisnya lapisan ozon.

Ancaman Terhadap Ozon

Ancaman terbesar dari krisis menipisnya lapisan Ozon bagi kehidupan di bumi adalah ketidakseimbangan alam akibat tumbuhnya berbagai perindustrian yang tidak terkendali. Hal ini menimbulkan buruknya lapisan Ozon. Yakni tumbuhnya perindustrian yang menggunakan sejumlah bahan kimia yang mengandung klorin atau bromine. Bahan kimia ini disebut sebagai ODS atau ozone-depleting substances. Bahan kimia ini mengambang di stratosfer dan menyebabkan penipisan lapisan Ozon. 

Ozon selalu menjadi terdakwa di saat bumi mengalami kekeringan atau banjir yang menimbulkan banyak bencana diberbagai belahan bumi. Beberapa faktor dapat menjadi pemicu kerusakan bumi, secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik parameternya, seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Terjadinya pemanasan global, yakni adanya efek rumah kaca yang berlebihan di atmosfer bumi, sebagai akibat terganggunya komposisi gas-gas rumah kaca (GRK) utama seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4 (Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer.

Peningkatan suhu global menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan ekstrem atas wilayah Indonesia, naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, dan hujan es.   

Terjadinya pemanasan global mempengaruhi hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Perubahan iklim yang terjadi dewasa ini membuat negara-negara di belahan dunia mengalami krisis. Sementara menghadapi perubahan iklim Indonesia sangat rentan, menyebabkan bencana banjir, longsor, kemarau  panjang, angin kencang, dan gelombang tinggi. Ancaman  terhadap bencana iklim di Indonesia ini bahkan dapat terjadi dalam intensitas yang lebih besar lagi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat petani, nelayan, dipesisir, perdesaan, ataupun perkotaan.

Para ahli memperkirakan penipisan lapisan Ozon karena pemakaian berlebihan dari Chloro Floro Carbon (CFC) yang banyak dipergunakan sebagai pendingan pada Air Conditioning (AC), refrigerator, sebagai bahan pengembang pada pembuatan karet, sebagai isolator pada plastik busa, bahan pembersih pada industri elektronik. Senyawa ini banyak dipergunakan dalam berbagai industri karena kestabilan sifatnya. Penyelidikan membuktikan CFC menyumbang 15 – 20 % terjadinya pemanasan global yang berakibat naiknya suhu bumi sehingga bisa mengakibatkan mencairnya es yang ada di kutub menyebabkan naiknya permukaan air laut dan ini dikhawatirkan beberapa kota bahkan negara yang rendah atau dekat dengan pantai kemungkinan akan tenggelam.

Melihat sistematisnya fenomena alam tersebut diperlukan regulasi dalam menekan pertumbuhan Industi yang tidak terkendali. Pemerintah diberbagai negara telah menandatangani perjanjian internasional dengan melarang produksi zat yang diyakini bertanggung jawab atas penipisan Ozon (Montreal Protocol) dan banyak inisiatif lain juga sedang diperkenalkan dan dilaksanakan oleh masyarakat industri global untuk menekan kerusakan lebih lanjut.  

Setiap individu diimbau agar memberikan kontribusinya dalam penyelamatan ozon dengan selalu memperhatikan:

1. Bagaimana menggunakan produk yang berlabel ramah ozon "Ozone-friendly".

2. Memilih untuk membeli AC atau kulkas yang bebas CFC, memastikan pemeliharaan dan perawatan AC.

3. Di kantor, rumah dan AC mobil, termasuk penggunaan secara bijak dan disiplin.

4. Tidak menggunakan/mengganti halon api dengan alternatif (karbon dioksida atau busa), (5) melakukan penyadaran dan mengajak orang-orang di sekitar kita untuk ikut peduli atas penyelamatan lingkungan. 

Betapa pentingnya membangun kesadaran individu dalam menyelamatkan bumi, tentu dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Gunakan bahan kimia yang tidak merusak ozon, hidupkan taman rumah dengan menanam dan memelihara pohon di sekitar lingkungan rumah. Minimal apa yang dilakukan berguna mengurangi dampak pemanasan efek gas rumah kaca lokal maupun global.

(Penulis adalah pemerhati dan pecinta lingkungan)

()

Baca Juga

Rekomendasi