PT SSN Diduga Langgar 16 Regulasi

Subulussalam, (Analisa). Panitia khusus (Pansus) DPRK Subulussalam menyebutkan ada 16 regulasi yang dilanggar oleh perusa­haan perkebunan PT Samudera Sawit Nabati (SSN) yang berada di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Dau­lat. Temuan pelanggaran ini diperoleh tim pansus setelah mereka turun ke lo­kasi pabrik kelapa sawit (PKS) ter­sebut.

“Hasil temuan kami ada 16 regu­lasi yang mereka langgar,” kata angg­ota Tim Pansus II DPRK Subulu­ssalam, Rasumin kepada Analisa, Senin (14/9).

Didampingi rekannya, Happy Si­naga, Rasumin menjelaskan, bebe­rapa regulasi telah dilanggar, di anta­ranya, pagar yang menghubungkan kolam 10 dan 11 yang belum diba­ngun, izin penimbunan BBM dan pengambilan air permukaan Sungai Singgersing, pengujian kualitas hulu dan hilir sungai dan hasil uji limbah dari Januari sampai Juli 2015.

Selanjutnya, kata politisi PAN ini, perusahaan juga melakukan perba­ikan aerator dan papan nama kolam, pena­naman pandan wangi dan bunga tan­jung di sekitar kolam supaya bau ins­talasi pengelolaan air limbah (IPAL) dapat dikurangi, izin penyim­panan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dari Badan Ling­kungan Hidup, Kebersihan, Perta­manan dan Pema­dam Kebakaran ser­ta memastikan keselamatan kerja kar­yawan, terma­suk produksi minyak sa­wit mentah (crude palm oil/CPO) seharusnya di­laporkan tiap bulan.

“Pipa pembuangan limbah juga ka­mi temukan bocor, sehingga ini ber­bahaya jika banjir karena limbah itu akan mengalir ke sungai,” ungkap­nya.

Menanggapi hal tersebut, Manajer PT SSN Eddy Setyawan yang dihu­bungi melalui telepon seluler milik­nya mempersilakan wartawan untuk me­na­nyakan masalah tersebut ke Bagian Humas. 

Namun, ketika Kepala Bagian Hu­mas PT SSN Junaidi dikonfirmasi, yang bersangkutan justru mengaku ti­dak mengetahui sejumlah temuan tim pansus DPRK terkait regulasi yang dilanggar PKS itu. Junaidi mengaku mengetahui kedatangan anggota legislatif itu karena diberitahu oleh pimpinan.

“Kalau kedatangan mereka, saya tahu, tapi saya tidak tahu apa hasil­nya, termasuk ada pipa yang bocor,” kata Junaidi yang mengaku belum ma­suk kantor sejak Sabtu (12/9) pagi. (sdr)

()

Baca Juga

Rekomendasi