BLHK Lhokseumawe Butuh 70 Armada Sampah

Lhokseumawe, (Analisa). Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Kota Lhokseumawe membutuhkan sedikitnya 70 unit truk sampah agar bisa mengangkut seluruh sampah yang dihasilkan kota ini.

Saat ini, hanya sampah di beberapa desa yang bisa diangkut dan dibuang oleh truk sampah milik BLHK ke tempat pembuangan akhir (TPA) Alue Lim karena terbatasnya jumlah armada. Selebihnya, armada sampah masih fokus untuk mengangkut sampah di pusat pusat ibukota kecamatan.

Saat ini, jumlah armada sampah yang dimiliki hanya sekitar 20 unit.

Kepala BLHK Kota Lhokseumawe, Drs Zulkifli yang ditanya Analisa, Senin (21/9) mengatakan, dari empat kecamatan, hanya di Banda Sakti truk sampah yang memasuki beberapa desa untuk mengambil sampah.

Disebutkan, BLHK menargetkan semua desa di  Lhokseumawe akan dimasuki truk sampah, yaitu sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat di masing-masing  desa.

“Target kami, semua desa bisa bersih dari sampah sehingga perlu penambahan truk sampah,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada penambahan truk sampah pada tahun-tahun mendatang di badan yang dipimpinnya, pada akhirnya pihaknya juga akan membutuhkan penambahan tenaga buruh. Sampai saat ini, jumlah tenaga kerja sebanyak 308 orang, termasuk supir, tenaga mekanik dan lainnya.

Kepala BLHK juga menyinggung masih kurangnnya kesadaran dari masyarakat dalam membuang sampah. Padahal, telah ditempatkan bak-bak penampungan sampah sementara oleh BLHK. Masyarakat justru tidak memanfaatkan lokasi tempat membuang sampah itu yang akan diambil oleh truk sampah.

Menurut Zulkifli, masih sedikit masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sementara, buruh dari BLHK masih kurang sehingga tidak mungkin menjangkau semua wilayah untuk mengutip sampah selain di lokasi bak pembuangan sampah yang telah ditetapkan oleh BLHK.

Dicontohkannya, salah satu lokasi terjorok saat ini adalah Pasar Ikan Lhokseumawe. Sebenarnya, pasar ikan bisa menjadi ikon kebersihan untuk daerah lainnya.

Untuk menjaga lingkungan yang bersih, sangat dibutuhkan dukungan masyarakat. Karena, betapapun hebatnya sarana yang dimiliki BLHK, kalau tidak ada dukungan masyarakat, kebersihan diinginkan akan sulit tercapai meskipun tenaga kebersihan bekerja siang-malam seperti selama ini. (mar)

()

Baca Juga

Rekomendasi