Kebaktian itu dimulai pukul 18.00 WIB yang merupakan Imlek hari ke-6 sebagai upacara persembahan kepada para Buddha dan Dewa.
“Tujuannya untuk mengumpulkan berkah dan meringankan kesulitan, serta menyenangkan para Buddha dan Dewa guna mendatangkan keberuntungan dari langit,” kata Ketua Panitia, Betty Ong kepada wartawan didampingi Ketua Yayasan Amitofo Care Centre (ACC) Indonesia, Ely Kasim, Sekretaris Panitia, Fenti Djohan, Seksi Publikasi, Juniaty, Jumat (8/1) di Medan.
Betty Ong menjelaskan upacara persembahan kepada para Buddha dan Dewa itu terbuka untuk umum. Panitia menargetkan kehadiran 800 hingga 1000 umat Buddha .
“Peserta tidak hanya dari Kota Medan, tapi juga dari Deli Serdang, Kisaran, Malaysia, Singapura, Jakarta, Pekanbaru, dan beberapa umat dari kabupaten/kota se Sumut,” ungkap Betty Ong.
Betty Ong menjelaskan, ritual sembahyang dalam mengisi perayaan Tahun Baru Imlek 2567 itu, merupakan perhelatan akbar untuk kedua kalinya di Kota Medan. Tahun pertama telah sukses digelar.
“Atas permintaan para umat Buddha, kita panitia kembali menggelar upacara Gong Fo Zhai Tian,” ucap Betty.
Ketujuh Biksu, lanjut Betty Ong berasal dari Taiwan, Malaysia, Medan dan Kisaran Sumatera Utara. Ketujuh Biksu itu adalah Master Hui Li, Bhikkhu Xin Yi, Bhikkhu Sin Tin, Bhikkhu Hui Cung, Bhikkhuni Men Wei, Bhikkhuni Fa Xing dan Bhikkhuni Sien She.
Ketua ACC Indonesia, Ely Kasim juga menceritakan, pada kalender tradisional China hari ke-1 (It Gwek Che It) adalah hari peryaaan yang penting bagi etnis Tionghoa untuk menyembah Kaisar Langit (Pai Thi Kong).
Selain itu pada setiap bulan pertama hari ke-9 (It Gwek Che Kau), diadakan upacara persembahan kepada para Buddha dan para Dewa yang dikenal dengan upacara Gong Fo Zhai Tian, yakni dengan mengundang Tri Ratna dari segala penjuru, orang - orang suci dan para dewa.
Pada upacara itu disiapkan bunga - bunga dan buah - buah yang harum dan segar yang akan dipersembahkan kepada Tri Ratna dan para dewa.
Persembahan yang besar untuk menyambut Kaisar Langit dan rakyat menyebutnya dengan hari Pai Thi Kong.
Pada hari yang sama, dalam ajaran Buddhayana juga diadakan perjamuan yang penting, namun tidak disebut dengan Pai Thi Kong tetapi Gong Fo Zhai Tian. (twh)
