Dampak Bom Sarinah

Oleh: Firman Situmeang

Peristiwa pengeboman Sarinah nyatanya bukan se-kedar berdampak pada jatuhnya korban jiwa. Namun akibat peristiwa ini ada beberapa dampak yang jauh lebih besar baik yang telah terjadi maupun akan terjadi. Pertama, anjloknya nilai tukar rupiah. Pasca peristiwa bom Sarinah terjadi rupiah mengalami pelemahan yang sangat mendalam hingga menembus angka 14.000 per dolarnya. Meski BI mengklaim gejolak yang terjadi hanya bersifat sementara namun pemerintah harus tetap mengambil kebijakan guna mengembalikan kestabilan nilai mata uang rupiah. 

Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan anjlok 1,72 persen, atau 77,86 poin menjadi 4.459,32.  Anjloknya nilai tukar rupiah juga diikuti anjloknya IHSG. Gejolak ekonomi yang terjadi jelas bisa membuat perekonimian indonesia akan terganggu. Meski BI dan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengklaim keadaan ini hanya bersifat sementara, namun pemerintah diharapkan tetap waspada karena apapun masih bisa terjadi.

Ketiga, adanya teror bom lanjutan. Keberhasilan aksi pengeboban yang terjadi kawasan Sarinah, Jakarta bisa jadi menjadi kabar buruk bagi keamanan bangsa Indonesia. Kejadian ini bisa jadi meningkatkan kepercayaan diri para kelompok-kelompok tertentu untuk kembali melakukan aksi pengeboban atau bisa jadi aksi pengeboban ini menjadi percobaan untuk aksi pengeboban yang lebih besar. Kondisi ini jelas menjadi alarm bahaya yang harus ditangkap oleh pihak kepolisian, masyarakat, dan pihak intelejen negara.

Keempat, menurunnya jumlah wisatawan asing. Keamanan merupakan pertimbangan bagi para wisatawan untuk menentukan negara yang akan dikunjunginya. Peristiwa bom Sarinah disinyalir akan menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan asing. Hal ini juga sangat dikhawatirkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli. 

Di tempat lain Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan peritiwa bom Sarinah bisa merusak iklim industri pariwisata tanah air. Hal ini berkaca pada kejadian-kejadian pengeboman sebelumnya yang pernah terjadi dimana penurunan wisatawan selalu terjadi. Penurunan wisatawan sangatlah sesuatu yang tidak diinginkan dan jadi pukulan telak bagi pariwisata Indonesia di tengah usaha pemerintah dalam mempromosikan dunia wisata tanah air. 

Kelima, terganggunya iklim investasi Indonesia. Anjloknya IHSG yang sangat mendadak membuat iklim investasi tanah air terutama di Jakarta terganggu. Pasca ledakan tercatat investor asing menjual sahamnya hingga 200 milyar rupiah. Meski Menteri Rizal Ramli mengatakan dampaknya hanya bersifat jangka pendek, namun pemerintah harus tetap hati-hati karena seperti yang kita ketahui kestabilan keamanan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor untuk menanamkan modal di suatu negara. Ditambah lagi tidak ada yang memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi.

Waktunya Bertindak

Peristiwa pengeboban yang terjadi di Jakarta jelas memberi dampak yang signifikan bagi bangsa Indonesia baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Ditengah ketidakstabilan yang terjadi baik di sektor ekonomi,pariwisata, maupun keamanan pemerintah harus mengambil langkah yang solutif dan kreatif dalam memulihkan keadaan yang ada. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah memulihkan keamanan di tanah air sehingga kekhawatiran yang kini dialami masyarakat dapat hilang sehingga aktivitas masyarakat terutama di masyarakat Jakarta dapat kembali pulih.

Kedua, pemerintah harus memulihkan kepercayaan asing baik para wisatawan maupun para investor untuk kembali datang ke Indonesia. Pemerintah bisa meniru apa yang dilakukan Thailand yang mampu bangkit pasca tragedi serupa hanya dalam kurun waktu dua bulan. Faktor utama yang menjadi penyebabnya yaitu presiden Thailand yang langsung turun gunung. Hal ini juga telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

Intropeksi Diri

Pasca peristiwa bom Sarinah pemerintah wajib berintropeksi diri. Secara politik pemerintah wajib menjamin perlindungan dan kenyamanan warga negaranya baik di dalam maupn di luar negeri. Dengan peristiwa ini pemerintah terindikasi gagal dalam menjalankan tugasnya. Untuk memulihkan kepercayaan masyarakat pemerintah wajib meningkatkan kinerjanya dalam menjamin keamanan masyarakat dan negara. 

Pemerintah harus segera berkomunikasi dan mengajak seluruh pihak seperti Polri, TNI, dan intelejen untuk semakin waspada akan ancaman dari dalam maupun dari luar. Pemerintah juga diharapkan menghimbau pihak-pihak tersebut untuk segera memproses setiap informasi yang mereka dapat baik dari masyarakat maupun dari pihak-pihak lain terkait dengan keamanan negara.Hal sangat perlu dilakukan mengingat adanya pemberitaan yang menyatakan sebelumnya telah ada peringatan dari pihak tertentu akan adanya teror bom.

Bekerjasama

Di tengah gejolak yang kini terjadi di tanah air akibat bom Sarinah, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pemulihan. Seperti yang kita ketahui pemberitaan tentang peristiwa pengeboman terus bermunculan hingga saat ini. Hal ini tentunya akan membuat proses pemulihan akan semakin lama. Untuk itu pemerintah harus bekerjasama dengan mengajak media baik media cetak maupun elektronik untuk memunculkan berita-berita yang positif sehingga proses pemulihan bisa secepatnya dilakukan.

Disamping itu di tengah kesimpangsiuran siapa pelaku di balik aksi pengeboman yang terjadi pemerintah juga harus memberi pernyataan yang tegas jangan sampai akibat dugaan-dugaan yang hingga kini bermunculan membuat masyarakat menjadi terpecah belah dan terus terkungkung pada kekhawatiran. Pemerintah juga harus menghimbau semua pihak untuk tidak memberitakan kabar yang belum diverifikasi.

Tak lupa pemerintah juga harus bisa menanfaatkan peran masyarakat dengan mengajak masyarakat untuk melapor ke pihak berwajib bila menemukan hal-hal yang mencurigakan. Dengan kerjasama semua pihak maka ancaman sebesar apapun pasti dapat diatasi.***

Penulis adalah Mahasiswa Sosiologi USU

()

Baca Juga

Rekomendasi