PENCEMARAN lingkungan ternyata tak hanya berdampak bagi kesehatan tetapi juga mungkin berimbas pada adanya mutasi genetik. Hal ini seperti yang belakangan ini terjadi di Kota Ciego de Avila, Kuba.
Masyarakat setempat mendadak dihebohkan dengan kelahiran seekor babi berkepala monyet.
Dari video dan gambar yang beredar memperlihatkan seekor anak babi yang memiliki rahang seperti kera, hidung yang lebih pendek dan dah yang menonjol seperti monyet.
Dikabarkan, media dan pengguna media sosial di Kuba menyebut babi ini dengan sebutan ‘babi monyet’.
Dari rekaman yang beredar memperlihatkan hewan aneh itu dipegang oleh pemiliknya dan dilaporkan rekaman ini diambil di Kota Ciego de Avila di Kuba.
Karena hebohnya mengenai kemunculan hewan aneh ini, mendadak babi ini menjadi ‘atraksi setempat’ karena banyak orang datang ke Kota Ciego de Avila hanya untuk melihat ‘babi monyet’ ini.
Menurut dokter hewan setempat, anak babi itu terlahir dengan cacat bawaan. Dokter juga menjelaskan jika kelainan genetik semacam itu juga pernah terjadi di Amerika Selatan hingga Tiongkok.
Sayangnya, "monyet babi" yang lahir dari hewan ternak milik salah seorang warga itu tidak mampu bertahan lama. Anak babi itu mati empat hari setelah kelahirannya.
Selain babi berwajah monyet, ada hewan-hewan lain yang berwajah aneh yakni mirip manusia.
Salah satunya adalah ikan berwajah mirip manusia tetapi sebenarnya ikan ini adalah ikan koi yang dibesarkan di Jepang dan Korea. Karena keunikan wajahnya ikan ini banyak dicari-cari oleh kolektor. Ikan berwajah manusia ini adalah pembiakan selektif oleh manusia.
Di Jepang, terdapat beberapa binatang dengan tampilan wajah manusia pada tubuhnya, apakah itu adalah hasil dari evolusi atau upaya inventif manusia.
Berikut adalah kumbang dari Jepang ini menunjukkan wajah yang berbeda tergantung pada arah mana dilihatnya. JIka dilihat dari arah belakang, anda akan teringat seorang lelaki bijak berjanggut.
Dari depan, gambar yang terlihat bahkan lebih luar biasa, yaitu wajah seorang samurai, lengkap dengan gaya rambut tradisionalnya yang khas.
Tentu saja, evolusi tidak memberikan tanda yang menyerupai wajah manusia pada kumbang tersebut. Lagipula, kumbang itu mungkin telah ada jauh sebelum manusia.
Banyak binatang, terutama serangga yang telah berevolusi dan memiliki pola yang rumit yang dimaksudkan untuk mengusir pemangsanya. (dm/es)