Pesona Gamestone

Ragam Batu Mulia

Oleh: Eri Arianto

BATU mulia sangat banyak ragam jenisnya. Menurut Zulfikar, seorang gemologist yang berasal dari Medan, batu mulia dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis kelas dan perbedaan ini terjadi karena hukum pasar batu permata.  Klasifikasi tersebut dibagi atas batu kelas atas, menengah dan kelas bawah. Batu kelas atas seperti Safir, Ruby dan Zamrud. Batu kelas menengah yaitu Topaz, Turmalin dan Garnet. Sedangkan batu kelas bawah yaitu Kalsedoni, Kuas dan batu Akik.

Kecubung termasuk batu di kelas bawah. Tetapi bukan berarti batu yang berada di kelas bawah berarti batu murah, walau memang pada umumnya lebih murah. Tetapi terkadang batu di kelas bawah harganya bisa semahal dan menyamai batu kelas atas. Kecubung dari Brazil dan India murah sekali, biasa saja dan mudah didapat, tetapi kecubung Kalimantan dan Tanjung Bintan Lampung sulit didapat dan karena tingkat kesulitannya itulah, harganya jauh lebih mahal dari batu Kecubung dari daerah lainnya.

Batu Asli dan Palsu

Tingginya minat akan beragam batu mulia sehingga menjadi tren di banyak kalangan, termasuk di kalangan anak muda. Situasi ini membuat, permintaan akan batu permata jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak heran jika kemudian di pasaran muncul banyak produk batu sintetis (palsu). Jenis batu cincin sintetis biasanya dibuat sebagai alternatif pilihan batu yang mendekati aslinya.

Untuk membedakan batu asli dan palsu biasanya pemilik batu membawanya ke laboratorium batu untuk melihat keaslian batu tersebut serta jenis apa batu itu. Kota Medan sendiri memiliki sebuah laboratorium batu satu-satunya di Medan. Laboratorium yang terletak di kawasan Kampung Madras ini telah berdiri sejak Juli 2014 karena peminat batu yang semakin tinggi di Kota Medan.

“Sebelum membedakan mengenai batu asli dan palsu di laboratorium kita harus mengerti pengetahuan dasar batu synthetic dan treatment,”  ujar seorang gemologist lulusan Thailand tersebut.

Menurutnya ada beberapa jenis pengertian mengenai batu. Mulai dari yang Natural, Treatment, Synthetic dan Imitation. Batu Natural berarti batu mulia yang tercipta asli dari alam tanpa ada penambahan unsur apapun di dalam batu tersebut. Sedangkan batu Treatment adalah batu mulia yang melalui proses pengendalian atau olahan manusia dengan tujuan untuk meningkatkan durabilitas, penampilan dan nilai dari batu mulia tersebut.

Selanjutnya batu Synthetic adalah batu mulia yang dibuat oleh proses manusia atau kreasi laboratorium, baik dibuat dari bahan kimia ataupun bahan lainnya (plastik, kaca dan kayu) serta dibuat sangat menyerupai aslinya. Terakhir batu Imitation yaitu batu mulia, baik natural ataupun synthetic,  yang menggantikan fungsi nama batu lainnya.

Pengolahan Batu Treatment

Khusus batu Treatment ada beberapa proses yang dilakukan untuk mengolah batu tersebut agar lebih indah dan menarik. Sebut saja diantaranya adalah bleaching yang merupakan proses awal treatment dengan tujuan untuk mempercerah atau menghilangkan warna aslinya. Contohnya batu pearl dengan warna cerah sering dilakukan bleaching untuk mendapatkan warna yang lebih bersih dan seragam. Noda-noda hitamnya bisa dihilangkan dengan proses bleaching ini.

Hal lain adalah Cavity Filing yaitu berupa proses treatment dengan cara mengisi atau menutup rongga atau lobang untuk meningkatkan tampilan dan menambah berat. Biasanya menggunakan glass atau plastik. Ada pula Colorless Impregnation dengan proses treatment berupa cara mengisi pori-pori batu dengan melted wax, resin, polymer atau plastik untuk meningkatkan tampilan batu mulia.

Berikutnya ada pula yang disebut dengan Dyeing (Dyed) yang proser treatmentnya berlawanan dengan proses Bleaching. Yaitu proses penambahan warna pada batu mulia agar mendapatkan efek warna yang dikehendaki atau membuat warna baru.

Ada lagi Fracture Filling atau Fissure Filling berupa proses treatment dengan cara mengisi patahan dan retakan yang terdapat pada batu. Retakan dan patahan tersebut diisi dengan plastik, glass, polymer resin dan oil. Oil yang biasa digunakan adalah Canada balsam, Cedarwood dan palm oil. Proses ini mirip dengan Cavity Filling. Perbedaanya adalah fracture filling untuk rongga yang sempit sedangkan cavity filling untuk rongga yang lebar.

Selanjutnya adalah Heat Treatment, berupa proses treatment dengan cara memanaskan batu mulia pada temperatur tertentu dengan tujuan untuk memperindah penampilan dari batu tersebut. Tujuan utamanya adalah merubah tampilan warna atau mendapatkan clarity batu mulia lebih bersih. Heat treatment adalah treatment paling umum pada batu mulia. Ada proses treatment dengan cara radiasi elektromagnetik atau penembakan partikel subatomic untuk mengubah warna dari batu tersebut yang biasa disebut dengan irradiation. 

Ada pula yang disebut dengan Lattice diffusion, yaitu berupa proses treatment dengan cara mengkombinasikan bahan kimia dan temperatur sangat tinggi untuk menjadikan natural corundum lebih berwarna dan lebih memiliki nilai jual. Treatment ini juga dapat memberikan efek layer asterism sehingga menjadikan batu corundum memiliki star. Ada Smoke Treatments, yang satu ini paling sering dilakukan terhadap opal. Opal dibalut dengan bahan kertas kemudian di-heat. Selama proses heat akan mengeluarkan asap yang diserap oleh opal sehingga warna opal lebih gelap atau bahkan kehitaman. Dengan demikian play of color opal akan semakin nampak. Ada juga yang disebut dengan Surface Modification pada permukaan batu. Contohnya coating dan painting.

Pengolahan Batu Syntetic

Selain Treatment  ada juga batu Syntetic yang diproses oleh manusia atau kreasi laboratorium baik dibuat dari bahan kimia ataupun bahan lainnya seperti plastik, kaca dan kayu, serta dibuat menyerupai batu aslinya. Bahkan saking sempurnanya, susunan kimia dan struktur kristal juga sama persis seperti batu natural.

Dua fakta paling mendasar yang perlu diingat tentang batu permata synthetic adalah batu ini merupakan hasil proses yang mirip dengan apa yang dihasilkan dari alam. Selain itu, secara fisik, karakter optic dan kimia sama seperti batu natural pada umumnya.

Beberapa proses batu  synthetics yaitu Flame Fussion dimana bubuk Aluminium disiramkan ke dalam api yang menyala dengan suhu yang tinggi ke alas yang berputar untuk menghasilkan Kristal sintesis. Lalu Flux Growth dimana campuran beberapa bahan dilarutkan ke dalam bahan kimia yang dipanaskan, kemudian didinginkan agar berbentuk Kristal sintesis. Serta proses Hydrothermal Growth, di mana campuran beberapa bahan dilarutkan dalam larutan air pada suhu tinggi dan tekanan, kemudian didinginkan agar berbentuk kristal sintesis.

Demikianlah ragam batu mulia yang bisa kita temui dalam keseharian. Bagi pecinta batu mulia tentu akan semakin menghargai batu mulia miliknya, yang bisa saja ternyata adalah batu mulia asli, meski batu mulia sintetis juga menawarkan keindahan tersendiri.

()

Baca Juga

Rekomendasi