Kualasimpang, (Analisa). Belum genap setahun diaspal, kondisi badan jalan Pekan Desa Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu, sudah kembali hancur. Jalan yang rusak parah meliputi Pekan Pulau Tiga menuju pabrik kelapa sawit (PKS) Unit Kebun Pulau Tiga PTPN I Aceh (Persero) sepanjang sekitar 500 meter.
Pantauan Analisa di lapangan, pekan lalu, kerusakan jalan dari dan menuju Pekan Pulau Tiga diperparah dengan lalulalang truk bermuatan tandan buah segar (TBS) sawit yang diduga melebihi tonase setiap hari menuju PKS.
Akibatnya, banyak lubang memenuhi badan jalan sehingga menimbulkan debu di sepanjang jalan rusak tersebut. Kondisi ini menyengsarakan pengguna jalan, terutama sepeda motor, karena selalu mengirup debu jalan.
Salah seorag warga setempat, Syamsuri, kepada wartawan mengatakan, pengaspalan jalan dari pabrik menuju pekan Pulau Tiga dikerjakan pada 2014. Namun sekarang kondisinya sudah kembali hancur seperti sediakala.
“Kualitas aspal kurang bagus. Di sisi lain, dasar base badan jalan tidak padat sehingga mudah hancur saat dilintasi truk bertonase tinggi. Buktinya saat ini, belum sampai setahun jalan sudah hancur lagi. Ini ‘kan namanya pembangunan sesaat saja,” ungkapnya.
Kendati badan jalan sudah rusak, sambungnya, tidak ada pihak terkait yang datang melakukan pemeliharaan jalan. Jadi, wajar bila jalan kian hancur, terlebih tidak ada kontrol pengawasan dari pihak berwenang terhadap kendaraan bermuatan yang melebihi tonase.
“Kami berharap pemerintah provinsi maupun Pemkab Aceh Tamiang segera melakukan perbaikan jalan, minimal dilakukan penambalan secara layak agar tidak lagi menimbulkan debu sehingga manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat pedalaman seperti di Pulau Tiga ini,” pintanya.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aceh Tamiang, Rahmad, saat dihubungi, Rabu (13/1) menjelaskan, pengaspalan jalan di Pekan Pulau Tiga dikerjakan oleh Dinas PU Aceh melalui dana otonomi khusus 2014.
Dia mengaku tidak tahu persis kondisi jalan saat ini. Namun, pihaknya tetap akan merespons aspirasi masyarakat untuk perbaikan jalan tersebut.
“Kami akan menyampaikan informasi ini kepada pelaksana Tugas Kadis PU Aceh Tamiang. Semoga bisa diusulkan dalam musyawarah rencanan pembangunan (Musrembang) Aceh Tamiang 2017 supaya jalan itu bisa dibangun kembali,” terangnya.
Sementara, Koordinator Barisan Relawan Jokowi Presiden, (Bara JP) di Aceh Tamiang, Suharto Sembiring, meminta penegak hukum mengusut hancurnya proyek jalan di Pulau Tiga yang dibangun pada 2014 yang dinilai beraroma korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Menurutnya, aspal hancur dalam waktu singkat sehingga masyarakat sangat dirugikan. “Kita minta penegak hukum dari Kejaksaan Negeri dan Polres Aceh Tamiang turun ke lokasi, melihat kondisi jalan agar dapat mengusut kemungkinan penyimpangan pembangunan jalan itu,” katanya. (dhs)