AMA Ingatkan Pilot Waspadai Medan di Papua

Jayapura (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA) yang berbasis di Sentani, Kabupaten Jayapura, mengingatkan pilotnya agar selalu mewaspadai medan di sekitar wilayah Papua ketika terbang.

"Khusus untuk medan di Papua, kami minta kepada pilot agar selalu waspada walaupun sudah sudah berpengalaman terbang, karena medan di Papua sangat berbahaya," kata Direktur AMA Djarot Soetanto ketika di konfirmasi dari Jayapura, Senin.

Menurut dia, medan di Papua sangat berbeda-berbeda, lapangan terbangnya beragam, ada lapangan yang licin, ada lapangan yang berada di daerah kemiringan/lembah, ada lapangan yang terjal, ada juga lapangan terbang yang letaknya persis berada di pinggiran tebing yang sangat berbahaya.

"Ada juga lapangan terbang yang kita hanya bisa mendarat satu arah saja, ada lapangan yang mau didarati tetapi tidak bisa terlihat dari udara karena sinar matahari menyilaukan sehingga tidak bisa melihat apa-apa," katanya.

Lanjut dia, kondisi cuaca terutama angin juga harus diperhitungkan dengan baik sebelum terbang karena ada daerah-daerah tertentu yang anginnya tiba-tiba bertiup atau bertiup pada jam-jam tertentu sehingga bisa menjatuhkan pesawat.

"Tidak hanya itu, ada daerah-daerah tertentu di Papua yang anginnya bertiup pada jam-jam tertentu, sehingga perlu diperhitungkan dengan baik, jika tidak diperhitungkan dengan baik maka berbahaya," ujarnya.

Djarot mengakui beberapa pilot yang berasal dari negara Amerika hanya bisa terbang dan mendarat di satu sampai dua lapangan tidak lebih, karena bentuk lapangan dan medannya berbeda.

"Jadi memang kita hati-hati sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan bersama, maka pendidikan pilotnya juga harus khusus untuk terbang di wilayah Papua," ujarnya.

Ia menyebutkan, pilot-pilot yang sudah berpengalaman pun ada beberapa lapangan yang belum diijinkan untuk mendarat, kalau hanya keliling untuk check out di lapangan walaupun sudah punya pengalaman terbang lebih dari 1.0000 jam.

"Kalau sudah punya pengalaman terbang lebih dari 1.000 kami belum bisa izinkan untuk terbang ke medan yang belum ia mendarat, kalau belum pernah masuk bersama/terbang bersama pilot yang berpengalaman ke wilayah tersebut," tambah dia.

()

Baca Juga

Rekomendasi