Kualasimpang, (Analisa). Gedung Kantor PT Bank Aceh Cabang Kualasimpang segera dibangun di Kompleks Perkantoran Bupati Aceh Tamiang, Jalan Ir H Juanda, Karang Baru, senilai Rp15,9 miliar lebih. Gedung ini direncanakan rampung dibangun Maret 2017.
Untuk itu, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Aceh, Busra Abdullah menekankan kepada kontraktor untuk bekerja profesional, tepat waktu dan menjaga mutu fisik bangunan.
“Karena bagi kami gedung ini akan berdiri besar dan menjadi harapan. Oleh karena itu, harus dijaga dari awal proses pembangunannya, terutama mutu dan rampung tepat waktu,” tandasnya saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kantor PT Bank Aceh Cabang Kualasimpang, Kamis (21/1).
Peletakan batu pertama itu diawali oleh Bupati Aceh Tamiang, H Hamdan Sati ST disusul Busra Abdullah dan jajarannya serta unsur Forkompinda Plus Aceh Tamiang.
Busra menambahkan, konsultan pengawas juga supaya selalu melihat, memantau dan mengawasi bangunan tersebut dan bisa bersinergi dengan pemda bertanggung jawab menyukseskan bangunan ini.
“Bank Aceh adalah milik pemkab/pemko. Oleh karena itu, secara fisik, pemda dan instasinya bisa menggunakan fasilitas gedung ini untuk acara pertemuan dan keperluan lainnya,” ujarnya seraya menambahkan, Kantor Bank Aceh Cabang Kualasimpang akan dibangun monumental supaya dapat menghiasi pusat pemerintahan Aceh Tamiang secara fisik.
Di sisi lain, dengan adanya gedung ini yang monumental dan megah, terletak di tempat strategis, internal perbankan ini diingatkan untuk memfungsikannya sebaik-baiknya terutama meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
“Gedung ini tidak ada artinya kalau nasabah dan pemerintah tidak menggunakan sebaik-baiknya untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin guna meningkatkan tabungan di Bank Aceh ini,” katanya.
Dipaparkannya, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya bisa menyumbang deviden sampai 45 persen. Capaian itu menurutnya sulit dilakukan perbankan lain. Bahkan, pada 2015, Bank Aceh memiliki pembukuan dengan kinerja seluruhnya di atas target.
Ke depan, pihaknya akan terus mengisi menjaga tabungan giro dan deposito tetap diatur bahkan ditingkatkan. Kekuatan di bank ini adalah modal. Modal itu juga akan bermanfaat bagi debitur. “Saya akui Pemkab Aceh Tamiang selalu menambahkan modal,” terangnya.
Menurutnya, selama ini Bank Aceh beroperasi secara konvensional dan syariah. “Insya Allah, pada Agustus 2016 kita resmi menjadi 100 persen bank syariah. Namun, tidak ada yang berubah dari pelayanan Bank Aceh,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Hamdan Sati menyampaikan, pemkab menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pembangunan kantor bank ini di kabupaten ini. Apalagi, selama ini Bank Aceh Cabang Kualasimpang belum mempunyai gedung sendiri.
Menurutnya, Bank Aceh Kualasimpang merupakan satu-satunya bank milik daerah di Aceh Tamiang. Untuk itu, menjadi kewajiban pemda untuk mendukungnya.
“Seiring pesatnya pembangunan di Aceh Tamiang, saya berharap manajemen Bank Aceh dapat menjangkau seluruh masyarakat Aceh Tamiang dengan membuka kantor kas atau cabang pembantu dan menambah jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) di tempat-tempat strategis,” harapnya.
Sedangkan Pimpinan Bank Aceh Cabang Kualasimpang, Sayed Zainal Arifin, kepada Analisa mengatakan, kantor baru ini akan dibangun setinggi empat lantai lengkap dengan aula dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja dalam melayani nasabah.
“Alhamdulillah, akhirnya kita bisa membangun kantor sendiri. Kita berharap masyarakat lebih nyaman. Dengan kenyamanan itu akan meningkatkan loyalitas nasabah,” sebutnya.
Saat ini, di Aceh Tamiang sudah tersebar lima kantor cabang pembantu (KCP) Bank Aceh, termaksuk di Pulau Tiga yang saat ini prosesnya sedang dilakukan. Ke depan, pihaknya akan mencoba terus menambah KCP di kecamatan-kecamatan yang belum terjangkau.
Hadir dalam peletakan batu pertama itu antara lain Komisaris PT Bank Aceh Abdus Samad, Direktur Operasional Rusydi M Adam, istri Bupati Aceh Tamiang Iris Atika, Ketua DPRK Aceh Tamiang Rusman. (dhs)