Museum

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn

MUSEUM merupakan tempat benda-benda penting dilestarikan. Suatu bangunan atau institusi dimana benda-benda artistik, bersejarah, bernilai keilmuan, dirawat, dipelajari serta dipamerkan. Museum sebagai sebuah institusi bertujuan agar keberadaannya membantu manusia memahami dan menghargai sejarah peradabannya. Memahami dan menghargai pencapaian-pencapaian artistik, teknologi, dan sains.

Museum didirikan hampir di semua negara. Setiap kota besar dunia memiliki museum-museum besar dan ternama. Ada beberapa jenis museum. Di antaranya museum seni, museum sejarah, museum pesawat terbang, museum kapal laut, museum senjata, museum teknologi serta museum sains.  Museum didirikan oleh pemerintah maupun perorangan.

Museum seni banyak macamnya. Di antaranya museum seni modern, museum seni kontemporer, museum seni tradisional serta museum seni Islam. Setiap museum seni, mengoleksi karya seni berdasarkan karakter tertentu. Museum seni modern khusus mengoleksi dan memamerkan karya seni modern.

Museum seni kontemporer khusus mengoleksi dan memamerkan karya seni kontemporer. Demikian pula museum seni lainnya, mereka mengoleksi benda-benda seni sesuai klasifikasi museum.

Di Eropa, museum seni terkenal adalah Louvre di Prancis. Museum didirikan di tepi sungai Seine Paris. Bangunan museum sebelumnya merupakan kediaman raja-raja Prancis. Mulai digunakan sebagai museum, terbuka untuk umum 1793. Pelukis Jacques Louis David ditunjuk sebagai kepala museum pertama. Museum mengoleksi dan memamerkan lukisan-lukisan karya pelukis renaisans seperti Leonardo da Vinci, Raphael, Titian, Rubens, hingga Rembrandt.

Di Amerika Serikat setiap negara bagian memiliki museum seni. Di antaranya, Philadelphia museum of art, Denver art museum, Seattle art museum dan Cleveland museum of art.

Museum-museum di setiap negara bagian mengoleksi dan memamerkan lukisan-lukisan karya seniman maestro dari  negaranya masing-masing. 

Di dunia muslim ada museum seni Islam, didirikan di Kairo Mesir tahun 1903. Museum mengoleksi dan memamerkan ribuan karya seni Islam yang diciptakan sejak tahun 642 hingga 1879.  Karya seni berupa lukisan pada dinding, batu nisan, pahatan kayu, kaca warna, keramik serta hiasan pada buku. Karya seni Islam berbeda dibandingkan dengan karya seni lainnya. Karya seni Islam diciptakan berdasarkan pada ajaran Quran dan Hadis. Penggambaran mahluk hidup direduksi, corak seni Islam cenderung nonrepresntasional.

Museum seni di Indonesia cukup banyak, terutama di pulau Bali. Kebanyakan museum didirikan dan dimiliki oleh perorangan, terutama seniman. Di Bali ada museum seni Antonio Blanco, Neka, Agung Rai, Puri Lukisan dan Rudana. Di Jawa ada museum seni Widayat, Affandi, Baoseki Abdullah, Rusli dan Dullah. Dari ratusan museum seni di Indonesia, sebagaian besar tetap eksis setelah puluhan tahun. Ada juga ditutup setelah pemiliknya meninggal dunia.

Museum seni Antonio Blanco didirikan oleh pelukis Antonio Blanco kelahiran Manila Pilipina 1912.  Lokasinya di desa Ubud kabupaten Gianyar Bali.  Museum mengoleksi dan memamerkan ratusan karya seni ciptaan sang maestro itu. Kebanyakan lukisan dipamerkan adalah lukisan cat minyak pada kanvas. Tema lukisan sebagian besar tentang wanita dan alam benda. Ciri khas lukisan karya Antonio Blanco adalah goresan kuas spontan serta bentuk bingkainya yang unik.

Museum seni Neka juga berlokasi di Ubud Gianyar Bali. Museum milik Suteja Neka seorang guru, dibuka untuk umum sejak 1982. Museum mengoleksi dan memamerkan lukisan-lukisan seniman Bali, juga lukisan warga negara lain yang tinggal di Bali. Lukisan-lukisan koleksinya antara lain lukisan klasik Bali karya I Gusti  Ketut Kobot, Ida Bagus Rai, Dewa Putu Bedil, I Made Sukada, Anak Agung Gede Sobrat dan Ida Bagus Made Poleng.

Museum Puri lukisan termasuk museum seni tertua di Bali, lokasi di Ubud, Gianyar. Pendiriannya dirintis oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, raja Ubud dan saudaranya Tjokorda Gde Raka Sukawati. Koleksinya berupa karya seni tradisional Bali, hingga modern, juga karya pahat dan ukir.  Pembukaan secara resmi oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Muhammad Yamin pada 1956.

Agung Rai Museum of Art disingkat ARMA, mengoleksi lukisan-lukisan ternama karya seniman Bali dan manca negara. Lokasinya di Ubud, Gianyar. Museum resmi dibuka oleh menteri pendidikan dan kebudayaan RI, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro pada 9 Juni 1996.

Lukisan-lukisan yang dikoleksi dan dipamerkan di antaranya lukisan Kamasan klasik dibuat dari kulit kayu. Lukisan-lukisan masterpieces para seniman Batuan yang diciptakan dari tahun 1930-an, hingga 1940-an.  Karya seni lainnya kreasi Raden Saleh, Walter Spies, I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Buat. Juga lukisan Anak Agung Gede Sobrat, I Gusti Deblog, Willem Gerald Hofker dan Adrien Le Mayeur De Merpres.

Museum Rudana didirikan Nyoman Rudana, berlokasi di Peliatan Gianyar. Museum dibuka secara resmi oleh mantan Presiden RI Soeharto pada 26 Desember 1995. Museum Rudana mengoleksi lebih dari 400 karya seni berupa lukisan dan patung. Lukisan yang dikoleksi antara lain lukisan modern. Karya seniman Affandi, Basoeki Abdullah, Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarso, Made Wianta, Nyoman Erawan dan Made Budhiana. Karya seni Bali klasik antara lain karya I Gusti Nyoman Lempad dan karya I Gusti Ketut Kobot. Lainnya karya seni ciptaan seniman asing yang tinggal di Bali. Seperti Antonio Blanco, Yuri Gorbachev, Jafar Islah dan Iyama Tadayuki.

Di Jawa, museum Basoeki Abdullah merupakan rumah seniman Basoeki Abdullah, disumbangkan oleh pelukisnya kepada negara. Lokasinya di Jakarta, sekarang dikelola oleh pemerintah Republik Indonesia melalui departeman pendidikan dan kebudayaan.

Koleksinya berupa lukisan karya sang pelukis. Tema lukisan antara lain tentang kecantikan wanita, tokoh terkemuka, keindahan pemandangan Indonesia. Juga kisah-kisah mitologi Indonesia, hingga lukisan dari kisah pewayangan.

Museum Haji Widayat didirikan oleh pelukis Widayat, lokasinya tidak jauh dari candi Borobudur, di Kabupaten Magelang. Koleksinya berupa lukisan, patung, sketsa dan berbagai macam karya seni lainnya. Karya seni yang dikoleksi dan dipamerkan sebagian besar adalah karya pelukis tersebut. Lainnya karya seni karya pelukis muda hingga seniman maestro Indonesia.

Museum Affandi didirikan oleh pelukis Affandi, lokasinya di Yogyakarta. Museum mengoleksi lukisan-lukisan karya pelukis ekspresionis itu. Termasuk museum seni modern paling awal berdiri di Indonesia.

Keberadaannya menyemangati dan menginspirasi pelukis-pelukis lain untuk mendirikan museum seni. Setelah museum Affandi berdiri, bermuculan berbagai museum seni didirikan oleh para pelukis. Museum Affandi masih eksis dan terbuka untuk umum hingga saat ini.

Museum Dullah didirikan oleh Dullah, pelukis istana kepreseidanan pada zaman Soekarno. lokasinya di Surakarta. Museum tidak terbuka untuk umum. Hanya tamu tertentu saja yang diizinkan masuk dan melihat-lihat karya seni ciptaan pelukis tersebut. Koleksinya sebagian besar lukisan cat minyak pada kanvas.

Museum-museum seni di Indonesia, didirikan dan dimiliki oleh perorangan, lokasinya di Bali dan Jawa. Di luar kedua pulau itu, jarang ada museum seni, terutama seni lukis. Di pulau Sumatera yang wilayahnya tiga kali luas pulau Jawa, bahkan tidak ada museum seni lukis. Alangkah baiknya jika didirikan museum seni di Sumatera. Ada cukup banyak pelukis di wilayah ini, sudah semestinya dipikirkan keberadaan museum seni.

Penulis; dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan pengelola Pusat Dokumentasi Senirupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi