Berdasarkan Teori Konspirasi Robin Gardiner

Titanic Kemungkinan Tidak Tenggelam, Melainkan ‘Kembarannya’

TEORI konspirasi selalu menghubungkan semua keja­dian besar dalam sejarah. Tragedi teng­ge­lamnya kapal Titanic juga men­jadi salah satu yang tidak luput dari teori konspirasi.

Selama bertahun-tahun orang telah membicarakan kapal Titanic dan kapal me­­wah itu tenggelam pa­da ma­lam tragis April 1912.

Namun begitu, menurut keya­ki­nan beberapa orang kapal yang teng­­gelam itu ternyata bukan Titanic, me­lainkan kembarannya yakni Olympic.

Bahtera besar yang diba­ngun Harlad dan Wolff di Bel­fast, Irlan­dia, untuk perusahaan White Star Line (WSL) itu dirilis pada 31 Mei 1911.

Seperti dikutip dari The Vinta­ge News.com, Kamis pekan lalu, setelah selesai dibuat pada 2 April 1912 kapal itu dilabuhkan di der­maga hingga pelayaran per­tamanya pada 10 April 1912.

Saat itu Titanic dijad­walkan ber­layar dari Sout­hampton, Ing­gris, dengan pemberhentian di Cher­­bourg, Prancis, dan Queens­town, Irlandia, untuk menaikkan lebih banyak penumpang.

'Raksasa' laut itu kemudian me­nga­rungi samudera me­nuju New York, Amerika Serikat. Sejarah men­catat, pada 14 April 1912, se­be­lum tengah malam, Titanic mena­brak gunung es dan me­ng­a­kibatkan kerusakan pada ba­dan kapal, sehingga air laut me­menuhi kamar tidur, ruang mesin, dan kabin kapal.

Dalam waktu dua jam 40 menit, Titanic tenggelam ke dasar Lautan Atlantik.

Kecelakaan dahsyat itu mem­buat cerita Titanic men­jadi terke­nal di seluruh dunia. Banyak orang menduga-duga apa yang sebe­narnya menye­babkan karamnya kapal yang membawa 2.224 pe­numpang dan awak kapal itu.

Ada yang menyebut Tita­nic me­nabrak gunung es akibat pim­pinan White Star Line, J. Bruce Is­may, memak­sa kapal melaju de­ngan ke­cepatan penuh agar sampai tepat waktu.

Titanic yang dinakhodai Kap­ten Edward Smith itu kemudian me­ningkatkan kecepatannya.

Alasan lainnya termasuk fakta yang mengatakan pe­tu­gas pengin­tai di menara kapal tidak memiliki teropong. Se­lain itu mereka juga di­duga tidak melaporkan penam­pa­k­an gunung es tepat waktu, se­hing­ga kapal terlambat me­ngu­bah arah.

'Kembaran' Titanic

Awak kapal itu juga tidak meli­hat adanya tanda gelom­bang kecil di sekitar bong­kahan es, akibat te­nangnya suasana laut malam itu.

Namun, kapal yang celaka itu mungkin bukan Titanic. Pada saat Titanic dibangun, White Star Line juga mem­buat kapal besar lainya yang diduga 'kembaran' Titanic.

Olympic, 'kakak' Titanic, meru­pakan satu dari tiga kapal mewah WSL yang dibangun Harland dan Wolff -- yang ketiga adalah HMHS Britanic.

Perbedaan antara Olympic dan 'kembarannya' terletak pada lorong jalan dek A Ti­tanic yang dibuat de­ngan sekat baja dan jendela ge­ser. Perubahan itu memung­kin­kan lebih banyak ruang di bagian depan kapal.

Selanjutnya lorong pada dek B Titanic juga dikurangi, agar me­mungkinkan lebih banyak ruangan digunakan untuk kabin.

Olympic memulai pela­yaran per­tamanya pada 15 Juni 1911 me­ngarungi rute perjalanan yang sa­ma dengan Titanic, dan tiba dengan se­lamat di New York pada 21 Juni 1911.

Sayangnya, pada pela­yaran ke­lima Olympic berta­brakan de­ngan kapal pesiar Inggris, HMS Hawke, pada 20 September 1991 di dekat Isle of Wight.

Kecelakaan itu mengaki­batkan dua lubang besar 'me­nganga' di sisi kanan kapal dan air laut mem­ban­jiri dua kompartemen kedap air.

Tidak hanya itu, baling-baling ka­pal juga rusak. Na­mun Olympic bisa kembali ke Southampton dalam kon­disi tersebut.

'Titanic' adalah Olym­pic?

Seorang penulis, Robin Gar­dinier mengemukakan teori kons­pirasi yang meng­hebohkan. Ro­bin berpen­dapat bahwa kapal yang karam di Samudera Atlantik pada April 1912 itu adalah Olympic, bukan Titanic.

Dalam bukunya berjudul 'Titanic: Kapal yang Tak Pernah Teng­gelam?' Robin menyatakan bah­wa Olympic 'menyamar' men­jadi Titanic dan sengaja diteng­ge­lam­kan untuk mencairkan asuransi.

Teori itu dinyatakan oleh sang penulis berdasarkan fakta bahwa, HMS Hawke menyalahkan Olympic atas kecelakaan yang menimpa kedua kapal itu.

Akibatnya White Star Line di­ban­jiri tagihan biaya hu­kum, per­baikan, dan kerugian selama Olympic tak berope­rasi.

Sementara itu perusahaan asu­ransi yang digunakan White Star Line, Lloyd's of London, diduga me­nolak membayar klaim. Se­hing­ga menyebabkan keterlam­ba­tan perbaikan dan keberangkatan pertama Titanic. Berkaitan dengan itu, Ro­bin menyebut WSL sengaja menukar bagian kapal bertu­lisan Titanic, dan memasang­kannya pada Olym­pics.

Robin juga menyatakan penda­pat­nya itu berdasarkan fakta bah­wa uji coba laut Titanic di laut ha­­­nya berlang­sung beberapa jam. Se­mentara Olympic selama dua hari.

Penulis itu juga mene­kankan bahwa Titanic tidak melakukan uji coba kecepatan -- hal ini diduga karena kapal itu nantinya akan digantikan Olympics.

Selain itu, Robin juga men­duga kapal itu karam bukan akibat me­na­brak gu­nung es. Melainkan ka­pal pe­nyelamat yang mencoba 'ber­­sembunyi di dalam kege­lap­an.

Pria itu percaya bahwa gu­nung es tidak 'mampu' untuk menim­bul­kan kerusakan yang dapat me­nenggelamkan bahtera itu.

Selama Titanic tenggelam, si­nyal yang ditembakkan ke udara memiliki warna yang tidak sesuai dengan kode pelayaran. Sehingga kapal California yang saat itu be­rada tak jauh dari Titanic di­duga mengira mereka se­dang melaku­kan perayaan.

Kendati buku Robin laris di pa­­sar dan masuk dalam ka­­tegori pen­jualan terbaik, banyak pem­baca online ber­anggapan novel itu 'kurang baik'.

Sementara itu seorang ahli ke­lautan, Dr. Robert Ballard, yang me­­nemukan bangkai ka­pal di da­sar lautan juga per­­caya bahwa ka­pal itu adalah Titanic. (glpt/shc/lvsc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi