Aspek Kesehatan di Balik Peralatan Memasak Anti Lengket

Oleh: Erni Misran.

Ibu suka menggunakan peralatan anti lengket saat memasak? Ya, selain menghasilkan ma­sa­kan yang tidak lengket sehingga terlihat can­tik saat disajikan, peralatan ini memiliki pe­nam­pilan me­narik, dan juga memerlukan jumlah minyak goreng yang lebih irit.

Namun, di balik se­mua keung­gu­lan­­nya, para ibu hendaknya me­was­padai ke­mungkinan timbulnya dam­pak buruk bagi kesehatan aki­bat peng­­gunaan peralatan me­masak ter­sebut. Diperlu­kan pengetahuan dan trik khu­sus dalam penggunaan dan pe­rawatan peralatan anti lengket, se­hingga hidangan sehat senantiasa ter­saji dari dapur kita semua.

Sebenarnya, ada apa de­ngan pera­la­tan memasak anti lengket itu? Apa kaitannya de­ngan hidangan sehat? Pa­paran berikut ini akan mem­ba­has tentang aspek kesehat­an di balik peng­gunaan per­alatan memasak anti leng­ket.

Aneka peralatan me­ma­sak anti lengket

Kini banyak sekali beredar di p­a­sa­ran aneka jenis per­alatan me­masak anti lengket. Para ibu ten­tunya sudah sa­­ngat familiar de­ngan wajan peng­go­rengan dan pan­ci ber­bahan teflon serta enamel. Per­alatan berbahan teflon umumnya berwarna hitam de­ngan lapisan luar beraneka warna. Se­dangkan peralatan berbahan ena­mel mempunyai penampilan yang sangat ele­gan.

Warna-warni serta motif yang me­­narik dari panci dan wajan yang d­i­la­pisi ena­mel plus permukaan da­lam­­­nya yang mengkilat dan anti leng­­­ket sungguh menarik perha­tian para ibu. Tak hanya wa­jan peng­go­rengan dan pan­ci, lapisan anti leng­ket juga di­gu­na­kan pada rice cooker dan lo­yang kue. Selain itu, peng­gu­naan sudip ber­bahan nilon kerap di­gunakan saat para ibu memasak de­ngan meng­gunakan wadah anti leng­ket.

Pada peralatan memasak yang biasa dikenal dengan teflon, lapisan anti lengket yang digunakan adalah dari ba­han tetrafluoroetilena (PTFE) yang mengandung fluor (F). Warna-warni me­na­rik pada peralatan mema­sak berbahan enamel diha­sil­kan oleh pigmen warna yang menggunakan unsur-unsur logam berat. Sedangkan su­­dip nilon menggunakan ani­lin se­ba­gai salah satu bahan dasar pem­buatannya.

Bahan pelapis teflon, pig­men war­na di lapisan ena­mel, dan anilin yang ter­dapat pada nilon ternyata dapat me­larut ke bahan makanan yang di­masak saat berlang­sungnya proses me­masak. Dalam istilah kimia, peris­ti­wa ini dikenal dengan leaching. Pe­larutan bahan-bahan kimia tersebut ten­tu saja ber­dampak buruk bagi ke­sehat­an.

Kondisi yang perlu diwas­padai

Lapisan enamel terbuat dari bahan keramik yang sifatnya tahan terhadap panas. Jadi pada umumnya, peralat­an enamel dapat dipakai pada suhu yang tinggi termasuk untuk peng­gunaan microwave dan oven. Wadah jenis ini sebenarnya aman dipakai selagi permukaannya masih halus dan utuh. Namun, hal serius yang perlu diperha­ti­kan adalah peng­gu­naan un­sur-unsur logam berat seba­gai pigmen pewarnanya. War­na me­rah, kuning, dan jingga mengandung unsur timah hitam (Pb) dan kad­mium (Cd), sedangkan war­na biru, hijau, atau hitam be­risiko mengandung un­sur kadmium (Cd), kobal (Co), atau tembaga (Cu).

Peralatan memasak berla­pis ena­mel memerlukan pe­na­nganan eks­tra sehingga tidak retak atau ter­kelupas. Jika kedua hal tersebut terja­di, unsur logam berat dalam pigmen pewarna dapat mela­rut ke bahan makanan yang dimasak dan masuk ke dalam tubuh saat dikonsumsi. Ber­dasarkan hasil penelitian, ke­beradaan unsur-unsur ter­se­but di dalam tubuh dapat me­nimbulkan gangguan terha­dap kesehatan ginjal dan sa­raf.

Ibu-ibu suka mengguyur panci atau wajan dengan air keran segera se­telah selesai memasak? Sebaiknya henti­kanlah kebiasaan tersebut. Quen­ching atau pendinginan secara tiba-tiba dari keadaan panas dapat menyebabkan ter­jadinya keretakan dan pengelupasan lapisan ena­mel. Keadaan tersebut tentu akan semakin parah jika quenching dilakukan se­cara berulang-ulang dan dalam jang­ka waktu lama.

Sebaik­nya hindari pula peng­g­u­naan sudip berbahan logam dengan su­dut yang run­cing kala memasak, serta penggunaan sikat kawat atau abu gosok ketika member­sih­kan. Peng­gunaan alat dan bahan tersebut da­pat mengi­kis atau mengelupas per­mu­kan enamel. Sebaiknya guna­kan­lah sudip berbahan kayu, nilon, atau silikon. Saat mem­bersihkan, guna­kan­­lah spos lembut yang khusus di­tu­jukan untuk wadah anti lengket.

Hal yang sama perlu pula dilaku­kan saat ibu mengguna­kan peralatan memasak anti lengket berbahan teflon. Ja­di, hindarilah quenching, sudip logam bersudut run­cing, serta sikat kawat atau abu gosok. Kese­mua­­nya itu dapat merusak lapisan anti lengket. Selain itu, perlu pula di­hin­dari penggunaan wadah teflon pada suhu yang tinggi. Sebaliknya, gunakanlah api kecil hingga sedang saat me­masak.

Penggunaannya pada suhu tinggi dapat memicu pem­ben­tukan gas-gas yang ber­ba­haya seperti asam per­fluo­­ro oktanoida (PFOA). Po­ten­si pem­bentukan senyawa ini lebih be­sar jika permuka­annya terkelupas. Berdasar­kan hasil penelitian yang dila­kukan terhadap hewan perco­baan, paparan senyawa PFOA dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kanker.

Bagaimana pula dengan pengg­u­na­an sudip nilon saat memasak meng­gunakan wa­dah anti lengket? Pi­lihan ter­sebut sebenarnya sudah te­pat untuk menghindari terjadi­nya goresan atau pengelu­pas­an permu­kaan anti lengket. Bahan ini pun se­sungguhnya tahan dipakai pada suhu ting­gi. Namun nilon (atau polia­mida) mempunyai beragam jenis yang tergantung pada bahan penyusunnya, struktur molekulnya, dan jenis ikatan karbonnya. Kesemua hal ter­sebut mem­berikan pengaruh terhadap ke­ta­hannya terhadap panas.

Bahan nilon berkualitas rendah, yang diiringi dengan harga yang mu­rah, sangat ren­tan terhadap suhu. Para ibu hendaknya waspada jika men­dapati adanya lelehan pa­da sudip nilon atau men­cium bau seperti ter­bakar saat memasak. Itu artinya telah ter­jadi pelepasan anilin dan metilen­dia­nilin (MDA) ke bahan makanan yang dima­sak. Anilin merupakan ba­han baku pembuatan MDA yang ber­fungsi sebagai penge­ras atau penguat pada bahan sudip ter­sebut. Anilin ber­si­fat racun dan dapat memicu ter­ja­dinya kanker, sedangkan MDA mem­beri dampak ter­hadap keru­sa­kan lever.

Tips penggunaan dan pe­rawatan

Ternyata peralatan mema­sak juga berperan besar dalam menghasilkan makanan yang sehat. Selain kondisi-kon­disi yang telah disampaikan di atas, ada pula aneka tips lain yang da­­pat diterapakan saat menjatuhkan pili­han, meng­gunakan, serta mera­wat per­alatan memasak anti lengket.

Saat hendak membeli per­alatan me­masak, bacalah label produk se­cara saksama. Perhatikan spesifikasi ba­han yang digunakan serta pernya­taan yang memberikan ja­min­an kua­li­tas. Misalnya untuk sudip berbahan ni­lon, pastikanlah yang berkualitas tinggi, seperti adanya kete­rangan bah­wa dapat diguna­kan hingga suhu 220 °C.

Selanjutnya, saat peng­gu­naannya, ikutilah petunjuk se­perti yang tertera pada label produk, seperti batas peng­­­­gunaan suhu, bahan-bahan yang perlu dihindari, serta anjuran cara pen­cucian dan penyimpanan. Sebe­lum digunakan untuk pertama kali­nya, dianjurkan untuk melumuri per­mukaan wadah anti lengket dengan mi­nyak. Ada juga yang menya­ran­kan pelumuran minyak dilakukan lagi setelah digunakan untuk selang wak­tu tertentu. Ada pula yang me­ngan­jurkan pen­cucian dengan air ha­ngat sebelum pertama kali digu­na­kan.

Saat memasak, hindarilah menya­la­kan api saat wadah anti lengket da­lam keadaan kosong. Hal ini kerap dilaku­kan misalnya saat para ibu hen­dak memasak sajian lain meng­gun­akan peralatan yang baru saja di­guna­kan atau dicuci. Dalam keadaan ba­sah, biasanya wadah tersebut di­ke­ring­kan secara langsung dengan me­man­faatkan panas dari api. Kon­disi ini da­pat me­micu terjadinya panas ber­lebih.

Selain itu, jika memerlu­kan pema­kaian pada suhu ting­gi, naikkanlah su­hu se­cara bertahap. Sedangkan un­tuk sudip berbahan nilon, hindarilah me­letakkannya di bagian tepi wadah anti leng­ket. Panas yang terdapat pada ba­gian tersebut lebih tinggi jika di­ban­dingkan dengan panas pada ba­gian bahan yang dimasak. Panasnya da­­pat melebihi 220 °C sehingga da­pat me­nye­babkan meleleh­nya bahan su­dip.

Setelah digunakan sebaik­nya pe­ra­latan memasak anti lengket diren­dam dalam air panas lalu dibilas de­ngan sa­bun, atau tunggulah hingga di­ngin baru kemudian dicuci. Selan­jut­nya simpanlah wa­dah dalam ke­adaan kering. Cermatilah selalu keu­tuhan peralatan memasak yang di­gu­nakan. Hentikan peng­gunaannya jika ditemukan ke­rusakan seperti retak, pe­­cah, mengelupas, guratan/goresan, dan atau meleleh.

Sikap cermat dan bijak sa­ngat di­perl­ukan ketika men­jatuhkan pilihan untuk mem­beli peralatan me­ma­sak anti lengket serta peme­li­ha­raan­nya. Ayo Ibu, tetaplah mema­sak dengan peralatan mema­sak anti lengket yang mena­wan dan elegan yang Ibu idam­kan dan sajikanlah hi­dangan sehat untuk keluarga tercinta.

(Penulis adalah staf peng­ajar Departemen Teknik Ki­mia USU)

()

Baca Juga

Rekomendasi