Pesona Gamestone

Raflesia Jadi Kebanggaan Bengkulu

Oleh: Sari Ramadhani.

RAFLESIA menjadi nama yang melekat dengan Kota Bengkulu. Bunga ini sangat terkenal dan menjadi ikon daerah tersebut. Bahkan batu akik yang ditemukan di provinsi itu disebut dengan nama sama. Sampai sekarang, batu raflesia masih menjadi kebanggaan warga Bengkulu.

Batu raflesia umumnya disebut dengan red raflesia chalcedony. Selain karena memang termasuk dalam kategori kalse­doni, tujuannya juga untuk membe­dakannya dari kalsedoni lain di Indonesia.

Raflesia ada yang merah pekat, merah tidak pekat dan kekuningan. Meskipun disebut batu merah raflesia, tetapi akik ini tidak semuanya merah. Ada beberapa warna lain pada jenis batu kristal tersebut.

Indonesia merupakan penghasil terbesar batu jenis kalsedoni di dunia. Kondisi ini membuat setiap daerah memiliki kalsedoninya masing-masing. Setiap daerah tidak mau kalah menjadikan kalsedoni itu khas dan menjadi kebang­gaan warganya. Seperti yang terjadi di Bengkulu.

Batu raflesia sering disebut sebagai kalsedoni termahal di Indonesia. Hal itu dikarenakan batu raflesia sudah go international. Pria berambut sebahu itu mengaku pernah mengirim batu raflesia sampai ke Amerika Serikat, Arab Saudi dan Dubai. Meskipun tidak semua jenis raflesia memiliki harga tinggi di pasaran.

"Jadi supaya lebih khas Bengkulu, kalsedoni ini kita beri nama raflesia. Apalagi merahnya pas dengan bunga raflesia yang menjadi bunga khas Beng­kulu," kata Doddy (31), pedagang batu akik asal Bengkulu yang ditemui penulis dalam kontes gemstone beberapa waktu lalu.

Kalsedoni lain yang merah seperti raflesia juga ditemukan di Pacitan, bernama red baron. Ada juga cempago dari Padang dan banyak lagi dari daerah lainnya.

Menurutnya, batu raflesia juga hampir mirip dengan cempaka madu dari Padang. Namun, sejarah batu raflesia sudah ada sejak abad 18-an dalam pembicaraan masyarakat Bengkulu. Batu raflesia banyak ditemukan di dua daerah di Bengkulu, yaitu Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan (Muara Saung).

Doddy menuturkan, ketika booming, raflesia paling murah dijual seharga Rp2 juta per bentuk cincin. Saat ini sangat turun drastis dan hanya berkisar Rp500 ribuan.

Pada saat itu pula orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia mencari raflesia langsung ke Bengkulu. Tidak peduli seberapa banyak biaya yang mereka habiskan. Terpenting kolektor dapat melihat langsung batu raflesia di tempat asalnya.

Peluang Perajin

Saat masa keemasan gemstone yang bergulir beberapa tahun lalu, banyaknya penggemar raflesia juga memberikan peluang kepada para perajin batu akik di Bengkulu. Doddy mengaku, omzetnya dulu sangat lumayan. Ia mampu meng­hidupi keluarganya dari berjalan batu akik.

Saat itu, sebagian besar pengasah gemstone di Bengkulu terdiri dari ber­bagai kalangan. Ada yang berlatar belakang preman, pekerja di terminal dan lainnya.

Ia percaya karena kehebohan batu dua tahun belakangan, kehidupan para pekerja itu menjadi lebih sejahtera. Namun, sangat disayangkan, omzet batu saat ini telah menurun karena efek ekonomi global melemah.  Para pekerja, baik penambang, penggali, penggosok dan pedagang batu kini telah berkurang cukup drastis di Bengkulu.

Menurut pria jangkung itu, semakin merah warna raflesia, maka harganya pun lebih tinggi. Diperlukan perawatan secara berkala untuk menjaga merah raflesia tetap berkilau. Ada banyak cara, yang paling sering dilakukan para kolektor hanya dengan merendam batu tersebut ke dalam air.

Teknik perendaman bisa juga dengan menggunakan air oksigen kemasan. Menurut para kolektor, kandungan  air oksigen dapat meregenerasi dan merang­sang pertumbuhan kristal dan zat-zat lain yang ada di pada batu raflesia.

Hasan Basri (48), pedagang batu akik asal Baturaja, Sumatera Selatan, menye­butkan, batu raflesia sering menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta gemstone. Para kolektor juga menyukai karena keunikan, keindahan, kualitas, serta daya tariknya di Bengkulu, maupun daerah lain di Indonesia.

"Raflesia juga banyak dijual di Palem­bang. Banyak ragamnya, tidak hanya merah. Ada juga kuning, oranye dan putih," sebut pria berkulit sawo matang itu.

Tidak hanya unggul pada warna, untuk beberapa jenis batu raflesia juga dapat ditemukan pesona cat eye (mata kucing) Pada sebagian batu, cahaya senter yang dipantulkan ke ­per­­­­mu­kaan dapat membantu para pembeli melihat pesona cat eye yang tampak jelas di tengah batu raflesia.

"Orange raflessia dulunya lebih dikenal dengan nama batu limau manis. Lebih gampang dijumpai pesona cat eye tepat di tengah batunya. Ini disebabkan garis hitam yang disebut mata kucing lebih tampak jelas karena berpadu dengan warna oranye," tukasnya.

()

Baca Juga

Rekomendasi