Pesona Gamestone

Tim Gemstone Medan Juara Nasional

Oleh: Sari Ramadhani.

RATUSAN medali berjejer dengan berbagai bentuk, warna dan ka­tegori. Di sebelahnya, tersusun pula piagam, sertifikat dan pin dalam jumlah sama. Siapa sangka, ke semuanya merupakan hasil juara dan jerih payah para pecinta batu akik nusantara dari Palladium.

Para pecinta gemstone sejatinya sangat senang mengikuti kontes. Hal inilah yang ditunjukkan tim dari Medan. Ratusan penghargaan didapat melalui perjalanan kontes selama kurang lebih satu bulan mengelilingi beberapa kota di Indonesia.

Dimulai awal Oktober 2016 lalu, tim yang terdiri dari sembilan pecinta gemstone ini memboyong batu juara dan kesa­yangannya bertanding dalam gelaran kontes akik tingkat nasional.  Mereka hanya diwakili satu pria tangguh, Rudy.

Pria 28 tahun ini berkeliling ke lebih dari enam kota selama sebulan dengan total hampir 10 seri kontes. Ia piawai membawa ratusan batu milik delapan temannya menjajal kejuaraan. Hasilnya bukan main-main, ratusan batu tersebut juara dalam berbagai kategori dan kelas.

Solo menjadi kota pertama yang dising­gahi dalam perjalanan meraih medali kali ini. Bertajuk 'Liga Batu Indonesia Part 2', kegiatan ini menjadi awal rezeki nomplok yang diterima tim Palladium Medan. Selanjutnya, Rudy menyambangi Bandung untuk mengikuti kontes batu yang dise­lenggarakan Partai Nasional Demokrat. Kemudian ia mengikuti liga batu di Jogjakarta sebanyak dua kali.

Perjalanan belum selesai, ia kemudian membawa ratusan batu berbagai jenis milik teman-temannya itu ke Surabaya. Di sana, kontesnya disebut 'Kompetisi Pejuang Batu Nusantara’. Ajang lomba ini ia ikuti sebanyak dua kali.

Sebagai penutup sebelum kembali ke Medan, ia mengadu batu-batu akik ini dalam kontes di Bangka Belitung. Luar biasa perjalanan dan pengalamannya sebagai pecinta batu bisa berkeliling Indonesia dan menjuarai banyak kontes. Tidak hanya lomba, Rudy juga menikmati indahnya plesiran di pulau dekat selatan Sumatera itu.

"Asyiknya kontes ke luar kota itu, kita bisa lihat lokasi baru dan budaya masya­rakat lokal. Sesama pecinta batu akik juga jadi teman.  Meskipun terpisah, kami bisa berkumpul pas kontes," ucap lelaki berkulit putih itu.

Sepanjang kontes, ia menyebutkan batu ‘sisik naga’ milik salah satu rekan timnya, Ohira Tanbrin menjadi jagoan setiap lomba. Batunya berasal dari Makassar. Akik itu selalu meraih juara satu dan dua di setiap kategori. Tak ayal, barang seni itu semakin langka dan mahal karena kuali­tasnya yang sangat bagus.

Selain Rudy, Ohira dan Donny, ada enam rekan lainnya di dalam tim Palladium Medan, di antaranya Adi Suwandi, Erik­son, Yonathan dan tiga anggota tim yang tidak disebutkan namanya. Lebih dari 500 batu mereka tandingkan dalam kontes keliling Indonesia bulan lalu.

Salah satu anggota tim, Donny Chandra (34) menambahkan, tidak hanya pada 2016 timnya bisa menyabet ratusan penghargaan seperti itu. Sebelumnya, pada 2015 mereka juga berhasil menjadi juara umum tingkat nasional dalam ajang kontes batu di Season City, Jakarta.

"Ini kesepuluh kalinya Medan menjuarai kontes tingkat nasional di 2016. Kontes di luar kota masih sangat marak. Di Medan tidak terlalu sering. Setahun hanya dua sampai tiga kali saja," jelas pria yang menggemari batu janggus itu.

Pria asal Langkat itu mengaku menitip­kan ratusan batu akik miliknya kepada Rudy selama kontes di beberapa kota bulan lalu. Di antaranya, pancawarna, bacan, solar Aceh, raflesia dan banyak lagi. Ke semua batunya menjuarai kontes dengan kategori berbeda-beda. Bisa dibilang, ia kebanjiran rejeki karena gemstone.

Fokusnya pada akik nusantara mem­buatnya tidak pernah absen mengikuti kontes skala lokal dan nasional. Keun­tungan yang didapat sangat banyak. Tidak hanya medali, piala, sertifikat, penghargaan dan uang tunai, Donny dan anggota tim lainnya mendapatkan nilai lebih karena harga jual batunya kelak akan melambung.

"Batu kontes ini, kadang ada juga yang dijual. Kalau sering juara, harganya jadi meningkat tajam. Ini kesempatan bagi para pecinta gemstone," tuturnya.

Lebih dari delapan tahun berjualan dan menggeluti bisnis akik nusantara tidak membuatnya bosan. Bisnis gemstone-nya malah semakin merambah ke jejaring online dan sosial media. Ia membeli batu-batunya langsung ke tempat penambangan akik tersebut. Misalnya Surabaya, Batam, Padang, Aceh, Bengkulu, Garut, Banten dan kota lainnya.

"Gemstone banyak digemari karena motifnya beragam dengan pilihan aneka warna dan perawatan yang tidak rumit. Ibu-ibu dan perempuan muda juga banyak yang suka," pungkasnya.

()

Baca Juga

Rekomendasi