5 Karya Film Pendek Terbaik Sumut

Karo, (Analisa). Dinas Pariwisata Sumatera Utara me­nye­lenggarakan festival film pendek ta­hun 2016. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 24-25 November 2016 ini diselenggarakan di Hotel Sibayak, Be­ras­tagi, Kabupaten Karo, Sumut.

Dalam kegiatan ini, panitia menye­leksi 5 judul karya film terbaik dari 25 karya film pendek yang masuk ke tangan panitia. Film pendek terbaik tahun 2016 yakni, Retak-retak Solu, Cinema 4 Medan. Rp1.000, Cress Film. Siberu Dayang, Tendi Film. Masjid Kuning, Medan Movie Maker. dan Kampil, K. Multimedia.

Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Elisa Marbun diwakili Kepala Bidang Bina Seni Budaya Dra.Hj. Cut Umi didampingi Kepala Sek­si Perfilman Suprianto SSos MAP dan Kepala Seksi Pengembangan dan Pe­lestarian Seni Budaya Dra.To­rang Hutagaol.

Kadis Pariwisata menjelaskan, in­dus­tri perfilman Indonesia sebagai pro­duk budaya Indonesia saat ini se­makin meningkat, untuk itu seluruh pe­­mangku kepentingan di bidang per­fil­man perlu diperkenalkan kepada kha­la­yak, antara lain tingkat penca­paian dan kemajuan industri perfil­man, sehingga diharap­kan akan me­nam­bah kebang­gaan dan kecintaan ma­syarakat ter­hadap hasil kreativitas bang­sa sen­diri.

Muara dari kegiatan Festival Film Pendek merupakan perkembangan per­fil­man tentu saja tidak semata-mata un­tuk berbagi informasi produksi per­filman, melainkan juga dalam ke­rang­ka membina jatidiri dan karakter bangsa.

Film merupakan karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komuni­kasi pandang dan dengar yang dibuat ber­dasarkan azas sinematografi yang merupakan wadah untuk menam­pung, mengembangkan, meningkatkan serta membina apresiasi dan kreativitas masyarakat khususnya generasi muda dalam bidang seniperan.

Sedangkan Film Pendek adalah sebuah karya audio-visual yang berdu­rasi pendek dan bercerita dengan sing­kat. Satu situasi yang terjadi dalam kehi­dupan tokoh atau subyek tertentu yang mencerminkan tema.

Festival ini merupakan ajang mem­be­rikan apresiasi kepada para pelajar, ma­hasiswa dan generasi muda, yang bert­ujuan untuk menumbuhkan daya dan membangkitkan semangat dan krea­tivitas tentang pentingnya seniperan ba­gi generasi muda penerus bangsa, lebih mencintai dan menjunjung tinggi dan lebih menghargai serta mengenal lagi seniperan budaya lokal daripada film asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Melalui karya dan kreativitas inilah pelajar, mahasiswa dan genarasi muda dapat berkontribusi dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang beradab dan berbudaya, sehingga dapat mening­kat­kan industri perfilman Indonesia khu­sus­nya Sumatera Utara yang nantinya da­pat bersaing di tingkat nasional mau­pun internasional.

Diharapkan Provinsi Sumatera Utara tetap melaksanakan kegiatan Festival Film Pendek karena sangat bermanfaat bagi generasi muda untuk membangkit­kan perfilman Indonesia khususnya Su­matera Utara. (rel/nai)

()

Baca Juga

Rekomendasi