Oleh: T. Alkisah Led
DI Kabupaten Batubara, terdapat dua nama Tanjung Gading. Keduanya berlokasi di Kecamatan Sei Suka. Tapi beda status.
Tanjung Gading pertama lokasinya di kiri kanan jalur Jaliansum (Jalan Lintas Sumatera). Statusnya desa definitif. Kini dipimpin oleh Kepala Desa (Kades), Arly Nardi.
Kedua, kota Tanjung Gading. Lokasinya berada dalam wilayah Kelurahan Sipare-pare, ibu negeri Kecamatan Sei Suka. Statusnya sebagai kota pemukiman karyawan PT Inalum.
Mulai dari direktur, sampai General Manager, Deputy General Manager, manejer dan karyawan Inalum yang berasal dari berbagai daerah, bermukim di Kota Tanjung Gading.
Sedangkan Desa Tanjung Gading, tempat tinggal warga pribumi asli yang terdiri dari berbagai suku.
Luas Desa Tanjung Gading, 84 hektar. Penduduknya berjumlah 1.600 jiwa 400 rumah tangga (KK). Ketika mekar dari Desa induknya Sei Suka Deras, Desa Tanjung Gading hanya dua dusun. Kini menjadi lima dusun.
Kelimanya Dusun Anggrek, Tanjung, Melati, Kandis dan Dusun Tanjung MulIa di kawasan Perlompatan, perbataasan Desa Bandar Rejo Kecamatan Bandar Masilam Simalungun.
Meski tidak seluas desa induknya Sei Suka Deras, Desa Tanjung Gading memperlihatkan kemajuan. Memang lahan pertanian tidak ada. Tapi warga yang bermukim di Dusun Perlompatan banyak menanam sawit.
Sementara di kawasan kiri kanan Jalinsum, sebahagian besar warga membuka usaha perekonomian. Di antaranya Rumah Makan (RM). Seperti RM 100, RM Sempurna dan RM Albarokah yang banyak disinggahi warga luar daerah. Belum lagi beberapa RM baru.
Di antaranya RM Ladang Sari dan beberapa RM baru di sampingnya, yang juga banyak disinggahi warga terutama pada waktu makan siang dan menjelang malam.
Itulah usaha pereknomian warga. Sedangkan pendidikan, di Desa Tanjung Gading ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) binaan Pemerintahan Desa.
Lalu ada Taman Kanak-Kanak (TK) binaan Perguruan Darul Najah. Dan SD yang baru dibuka tahun ketiga.
Setiap tahun pelajaran baru, murid Darul Najah bertambah. Jadi keluarga H Darwis (almarhum) yang membuka pendidikan Darul Najah tersebut optiimis, masa depan pendidikannya, terus maju dan berkembang.
Demikian juga Kades Arly Nardi, putra Tanjung Gading, sama optimisnya, desanya akan terus maju dan berkembang.
Itulah profil Desa Tanjung Gading. Papan nama desa tersebut berukuran besar, terpasang megah di depan Tanah Wakaf desa itu. Jelas terlihat oleh warga yang melintas di Jalinsum. Semoga Desa Tanjung Gading terus maju dan berkembang. Mudah-mudahan.